Jelang Libur Natal, Wall Street Dibuka Beragam

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SURABAYA - Permintaan uang baru selama Lebaran di Jawa Timur meningkat sekira 45 persen atau setara dengan Rp6,1 triliun. Jumlah permintaan uang baru ini melebihi perkiraan sebelumnya.

 

Awalnya Bank Indonesia (BI) hanya memperkirakan jika permintaan uang baru sekira Rp4,096 triliun. Namun kenyataannya jumlah yang dibutuhkan lebih besar.

 

"Tahun ini ada lonjakan permintaan uang kartal di masyarakat. Untuk momen Lebaran tahun ini jumlahnya mencapai Rp6,1 triliun atau naik sekira 45 persen dari perkiraan awal kami," kata Deputi Pemimpin BI Surabaya Bidang Sistem Pembayaran, Hamid Ponco Wibowo, di Surabaya, Rabu (7/9/2011).

 

Meski masih banyak ditemui pedagang uang yang menjajakan uang baru menjelang Lebaran kemarin, namun BI Surabaya mengklaim jika masyarakat lebih banyak memanfaatkan jasa perbankan dibandingkan dengan membeli uang baru di pinggir jalan.

 

"Sekarang penukaran uang di jalanan sudah banyak berkurang karena banyak masyarakat yang mulai menukarkan di outlet bank umum," ujar Ponco.

 

BI Surabaya yang wilayah kerjanya meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Jombang, dan Bojonegoro menyiapkan sedikitnya 500 outlet penukaran uang pecahan kecil di berbagai bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) untuk mengurangi penumpukan masyarakat yang antre menukarkan uang pecahan kecil di kantor BI.

 

Sebelumnya, keberadaan jasa penukaran uang di pinggir jalan menjadi kontroversi. Pasalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur melarang umat Islam untuk menukarkan uang di pinggir jalan. MUI mengganggap penukaran uang di pinggir jalan haram hukumnya karena sama dengan uang dibeli dengan uang.

 

Oleh karena itu, MUI meminta kepada BI Indonesia agar lebih memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan memperbanyak titik-titik penukaran uang baru.

(ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber