Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MEDIA DIGITAL: Google News ditolak koran-koran Brazil

Recommended Posts

JAKARTA: Peran Google saat ini tak terbantahkan tetapi bicara soal keuntungan materi, banyak pihak yang enggan menggunakan mesin pencari tersebut.

 

Seperti dilansir BBC Indonesia, Asosiasi Penerbit Surat Kabar Brazil (ANJ) mengatakan seluruh anggota yang berjumlah 154 koran atau 90% dari sirkulasi koran  di negara tersebut, mengikuti rekomendasinya untuk melarang mesin pencari internet itu menggunakan isi publikasi mereka.

 

Menurut para pengelola surat kabar tersebut Google News menolak membayar tarif konten padahal sudah mengurangi masuknya pengguna ke halaman website mereka.

 

Sebaliknya menurut Google, justru pihaknya lah yang membuat pengguna makin banyak masuk ke situs-situs koran tersebut.

 

"Kalau tetap dengan Google News maka pengguna digital kami tidak akan bertambah, malah sebaliknya," kata presiden asosiasi tersebut, Carlos Fernando Lindenberg Neto.

 

"Dengan memberikan beberapa baris kalimat pembuka berita kami pada pengguna internet, maka layanan mesin pencari mengurangi peluang pengguna akan melongok seluruh badan tulisannya di website kami," tambahnya, dalam sebuah wawancara.

 

 

Gagal

 

Pada Desember 2010 ANJ bersama Google meneken kesepakatan untuk menggelar sebuah eksperimen yang dinamai proyek "Satu miliar klik". Dengan eksperimen itu Google News diizinkan menulis kepala berita dari sejumlah koran untuk menarik minat pengguna internet agar berminat meng-klik berita lengkapnya di halaman koran dimaksud.

 

ANJ mengklaim eksperimen ini gagal.

 

Dari 154 koran yang menarik diri dari kesepakatan dengan Google News terdapat nama website surat kabar berpengaruh seperti O Globo dan O Estado de Sao Paulo.

 

Dalam sebuah pertemuan terbaru dengan Asosiasi Press Amerika di Sao Paulo, Google berkeras menolak membayar konten kepala berita yang ditampilkannya dari website koran-koran tersebut.

 

"Google News mendatangkan miliaran klik pada situs-situs di seluruh dunia," kata Direktur Kebijakan Publik Google, Marcel Leonardi.

 

Leonardi membandingkan tuntutan ANJ dengan tuntutan seorang sopir taksi untuk mendapat tambahan bayaran karena telah menunjukkan lokasi restoran pada seorang turis yang menaiki taksinya.

 

Pengguna internet yang menggunakan Google -bukan Google News- masih tetap bisa menemukan konten dari berbagai situs web tersebut. (faa) Foto: BBC

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...