GK-007 Gantungan Kunci Besi Custom untuk Souvenir Pernikahan dan Event

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak stagnan dalam perdagangan kali ini.

 

Pasalnya berbagai isu negatif dalam perekonomian global, seperti kecenderungan terjadinya masa resesi di Amerika Serikat (AS) belum lagi ditambah krisis utang di kawasan Eropa yang hingga saat ini tak kunjung usai membuat kekhawatiran pasar pun menjadi meningkat.

 

"Pada kali ini rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran Rp8.545-Rp8.570 per USD," ungkap pengamat ekonomi M Doddy Ariefianto kepada Okezone di Jakarta, Rabu (7/9/2011).

 

Tambahnya, meski perekonomian global sedang diliputi awan mendung seperti ini namun perekonomian di Indonesia tetap bertahan atas situasi yang seperti itu. Buktinya, inflasi yang masih tetap terjaga di level 0,93 persen untuk inflasi pada bulan Agustus 2011 ini.

 

Dengan situasi global yang belum mendukung seperti saat sekarang ini disinyalir para investor beranggapan sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk masuk kembali ke pasar sehingga pergerakan rupiah pun dinilai belum akan terlalu bergairah pada akhir-akhir ini.

 

"Namun overall hingga akhir tahun rupiah masih mempunyai chance untuk mengalami tren penguatan kembali,"pungkasnya.

 

Seperti diketahui, rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), Selasa (6/9/2011) melemah ke posisi Rp8.573 per USD, dibandingkan dengan periode perdagangan sebelumnya Rp8.539 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp8.562 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.542-Rp8.577 per USD.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber