Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

cahyadi

David Benoit Memukau Penonton Yogyakarta

Recommended Posts

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -? Musisi jazz fusion dari Amerika Serikat David Benoit memukau sekitar 3.000 penonton, Sabtu (6/10/2012) malam, dalam perhelatan tahunan Permata Bank-UGM Economics Jazz 2012 di Yogyakarta. Hingga lagu terakhir sebagian besar penonton tidak beranjak dari tempat duduknya. Tanpa berkata-kata, David langsung menyodorkan "Botswama Bossanova". Jari-jari tangannya lincah menyusuri tuts grand piano Stenwey and Sons yang didatangkan khusus dari Jakarta untuk David.

 

Permainan piano David disahuti permainan saxophone Michael Paulo yang tidak kalah lincahnya. Maka, di awal konser telah terjadi adu keterampilan dua musisi smooth jazz kenamaan dunia di atas panggung. Di ujung lagu, David tiba-tiba berdiri dan meninggalkan piano begitu saja untuk memperkenalkan musisi pendampingnya yakni Michael Paulo, Fred Schreuders (gitar), David Hughes (bas), dan James Tate (drum).

 

Penonton menyambut perkenalan itu dengan tepuk tangan panjang. Konser kemudian berlanjut dengan lagu-lagu David lainnya yang cukup dikenal publik Indonesia seperti "Letter to Evan", "Keis Song", dan "Urban Daydreams". David juga berkolaborasi dengan penyanyi cantik Raisa membawakan "Over the Rainbow" Konser makin meriah dengan kehadiran Tompi di atas panggung untuk berkolaborasi dengan David lewat lagu "What You Will Do to Love", "Come Together", dan "Selalu Denganmu".

 

Puncak kemeriahan terjadi ketika Tompi berduel dengan David, Paulo, dan pemain musik lainnya. Beragam suara "aneh" yang keluar dari mulut Tompi saling bersahutan dengan denting piano David atau lengkingan saksofon Paulo. Saat itulah penonton bertepuk tangan panjang sambil berteriak kagum. Konser ditutup David dengan lagu "Freedom At Night". David sepertinya tahu benar bagaimana memuaskan penonton Indonesia. Dia memang tidak asing dengan penonton Indonesia karena sering tampil di negeri ini terutama di Jakarta.

 

"Saya sudah mengenal penonton Asia terutama Filipina dan Indonesia. Mereka senang dengan musik yang melodik dan penuh emosi. Dan, saya tahu mereka mencintai musik saya," kata David sehari sebelum pentas. David juga menegaskan dia senang bermain di Indonesia karena di negeri ini dia disambut hampir seperti superstar. "Ini mengagumkan. Saya selalu ingin kembali dan main di sini," tambahnya.

 

David adalah pianis yang meniti karirnya dari bawah. Sebelum namanya terkenal dia bermain di berbagai bar dan kafe di Amerika Serikat. Karirnya mulai menanjak justru ketika dia mulai menggelar konser di Filipina tahun 1990-an. Musiknya diterima dan disambut meriah publik Filipina. Dari Filipina dia merambah Indonesia dan negara-negara lain di Asia. Kini, musisi yang pernah lima kali menjadi nominator Grammy Awards itu dikenal sebagai musisi yang produktif. Dia memproduksi sekitar 33 album selama 27 tahun.

 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM sekaligus promotor konser Economics Jazz A Tony Prasetiantono mengatakan, dia memilih David dan Paulo sebagai penampil utama Economics Jazz tahun ini karena karena kedua musisi itu menyukai dan disukai publik Indonesia. Tahun depan, lanjut Tony, acara jazz tahunan yang telah 17 kali digelar sejak 1987 itu, akan menghadirkan grup jazz fusion Casiopea yang merajalela di era 1980-an dan 1990-an.?

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...