Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Yang Kaya & Gaya karena Kebaya

Recommended Posts

HARI-hari usai Idul Fitri biasanya menjadi favorit untuk melangsungkan pernikahan. Hiruk pikuk kegembiraan menyambut hidup baru pun merembet ke para pedagang tekstil yang menangguk untung dari penjualan kebaya.

 

Salah satunya A San. Pedagang bahan kebaya di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini mengaku, meski menjelang dan selama Ramadan penjualannya tidak meningkat signifikan, dia sudah menghimpun keuntungan beberapa bulan sebelumnya.

 

A San menjelaskan, orang-orang yang akan menikah biasanya membeli bahan kebaya jauh-jauh hari. Akibatnya, tokonya mengalami puncak keramaian pada tiga sampai empat bulan menjelang Ramadan.

 

"Ketika itu penjualan bisa naik hingga lebih dari dua kali lipat. Kalau di hari-hari biasa saya bisa bawa pulang sekira Rp80 juta per bulan, maka di bulan ramai itu sedikitnya saya bisa bawa Rp160 juta-Rp200 juta," kata A San kepada okezone belum lama ini.

 

Sehingga, pria peranakan ini melanjutkan, aktivitas tokonya saat menjelang dan selama Ramadan bisa dibilang relatif normal. Seperti yang terlihat ketika okezone menyambangi tokonya, hanya ada dua pelanggan mendatangi A San.

 

Menurutnya, ketika satu bulan menjelang puasa, omzet tokonya naik hingga 60 persen. Angka itu, kata A San, cukup tinggi, mengingat persaingan pasar tekstil yang menempati basement dua Blok A Tanah Abang itu kian ketat. "Ketika puasa, omzet memang turun lagi, tapi tidak sampai merugi. Hitung-hitung, pendapatan saya seperti hari-hari normal saja," imbuhnya.

 

Di tokonya, A San menjual aneka rupa bahan kebaya beserta padanan kainnya. Bahan-bahannya terbuat dari katun polos hingga yang bercorak serat tumbuhan. Setiap bahan dibordir dengan aneka motif bunga. Sementara untuk kainnya, A San menyediakan kain bermotif batik maupun kain polos serupa dengan jenis bahan kebaya.

 

Satu set kebaya dan kain bawahannya dibanderol A San di kisaran harga Rp125 ribu-Rp150 ribu. Harga ini termasuk murah mengingat ada satu set kebaya yang dijual hingga jutaan rupiah.

 

"Saya sengaja menjual kebaya dengan harga terjangkau. Dengan begitu, barang-barang saya cepat berputar. Selain itu, harga relatif murah seperti ini tidak akan terlalu membebani mereka yang ingin menyediakan seragam kebaya untuk hari istimewa mereka," paparnya sambil melayani pelanggan.

 

A San mengaku, tidak banyak mengubah model bahan kebaya yang dijualnya. Memang, motif-motif bordir yang dipajang A San cenderung abadi dan tidak membosankan. Begitu juga dengan model kainnya, klasik dan tak lekang waktu. Meski jarang mengubah model, pelanggan A San datang tak dari dalam negeri. Dia kerap kali mengirimkan barang dalam jumlah besar ke Malaysia dan Singapura.

 

Tidak terbatas pada kebaya, A San juga bisa menyediakan berbagai kebutuhan para pelanggannya. Yang paling banyak dicari adalah sajadah dan mukena.

 

"Saya beruntung punya rekanan bisnis cukup banyak. Itu memudahkan saya untuk membantu para pelanggan saya mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Mereka tinggal telepon, saya cari dan kirimkan," ujarnya.

 

Dengan rendah hati A San menampik pendapat bahwa usahanya sukses. Menurutnya, manajemen setiap usaha berbeda-beda, karena itulah hasil yang didapat juga berbeda. Dia mencontohkan, ada toko yang hanya menjual secara grosir, ada juga yang melayani pembelian satuan. Nah, bisa jadi di antara toko yang menjual secara grosir ada yang laris manis, sementara toko lainnya gigit jari.

 

"Di toko saya, mau beli berkodi-kodi atau hanya satu lembar kebaya juga boleh. Yang penting saya bisa membuat orang senang dengan tampil cantik memakai kebaya," kata A San yang disambut derai tawa pembelinya. 

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...