BRI Buka Layanan Operasional Terbatas Periode Libur Nataru

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Bisnis parsel merupakan salah satu bingkisan yang patut diperhitungkan. Bisnis ini, selain bisa menjaring banyak pekerja, juga merupakan bisnis yang menguntungkan.

 

Salah satu yang sudah bergelut dengan parsel adalah Ari. Lelaki asal Jakarta ini memulai usaha turun temurun dari orang tuanya.

 

"Saya jualan parsel sudah 13 tahun. ini memang turun temurun dari orangtua. Kalau orangtua sudah mulai dari 1980-an," akunya saat ditemui okezone di tokonya dibilangan stasiun Cikini Jakarta belum lama ini.

 

Modal awal pada masa itu untuk memuai usaha parsel memang tidaklah besar. Dengan Rp2 juta-Rp3 juta, dirinya sudah bisa membuka usaha parsel yang diakuinya terus berkembang seiring dengan jamannya.

 

"Awalnya modal hanya Rp2 juta-Rp3 juta. Itu memang kecil, tapi zaman dulu itu sudah besar ya. Harga dolar dulu masih Rp2.000," katanya.

 

Untuk penghasilan per bulan, baik itu dari hasil penjualan parsel maupun keranjang-keranjang parsel bisa mencapai Rp30 juta-Rp40 juta. Namun, jika musim Lebaran tiba, jumlahnya bisa meningkat hingga 100 persen.

 

Keranjang yang dijualnya pun berasal dari pengrajin di luar Jakarta. Misalnya dari Jepara, Cirebon, Tasikmalaya, Magetan, Yogyakarta, Bogor, dan Tangerang.

 

Untuk pelanggan parselnya, selain dari Jakarta, ada juga berasa dari Pontianak dan terjauh hingga Papua.

 

"Biasanya mereka membeli untuk dijual lagi di sana. Dijual di sana lebih mahal. Kalau masalah ongkos kirim, itu urusan mereka," ujarnya.

 

Parsel yang dijual beraneka jenis. Makanan, barang pecah belah, dan benda-benda kerajinan. Sementara itu untuk keranjang, tersedia berbagai jenis keranjang ukuran kecil maupun besar dengan aneka warna.

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber