Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Yuk Berburu 'Uang Bersambung'

Recommended Posts

JAKARTA - Uang bersambung atau yang disebut uncut money nampaknya belum terlalu familiar dalam kehidupan masyarakat kita. Namun jangan khawatir, kita bisa melihat seperti apa bentuk dari uncut money tersebut. Sebab pemerintah menyosialisasikannya melalui museum Bank Indonesia (BI) di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara.

 

Kepala Bagian Kebijakan Peredaran Uang BI Hasiholan mengungkapkan, uncut money tersebut sebenarnya memang diciptakan untuk menggairahkan dunia kolektor. Hingga saat ini, BI sudah menerbitkan uang bersambung tersebut dalam pecahan Rp2.000, Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, dan Rp100 ribu.

 

"Uncut money itu kan uang khsusus. Tujuannya untuk menggairahkan dunia kolektor. Untuk mendorong kolektor numismatika di Indonesia," ungkapnya kepada okezone belum lama ini.

 

Dikatakannya, BI mengeluarkan tiga jenis uncut money tersebut. Yaitu dua bilyet atau bersambung dua, empat bilyet, dan yang terakhir adalah jenis plano.

 

"Kalau yang empat bilyet dan dua bilyet itu diterbitkan pertama kali pada waktu diterbitkannya pecahan uang dengan nominal Rp100 ribu dan Rp20 ribu. Itu 2004 lalu," jelasnya.

 

Sedangkan untuk pecahan Rp50 ribu dan pecahan Rp10 ribu dengan jenis dua dan empat bilyet diterbitkan pada 2005.

 

Menyoal harga beli, tentunya nilainya tidak sama dengan yang tertera dengan nominalnya. Hal tersebut dikarenakan uang jenis ini merupakan uang yang jumlahnya terbatas.

 

"Kalau harga dari BI, harga dasar yang dijual misalnya yang untuk dua bilyet pecahan Rp100 ribu dijual Rp500 ribu. Kalau yang empat bilyet pecahan Rp100 dijual Rp1 juta," terangnya.

 

Dijelaskannya, uncut money tersebut memang dicetak terbatas. Hasiholan memastikan jika BI tidak akan menerbitkan lagi uncut money pecahan berapapun.

 

Pecahan Rp2.000 dengan jenis plano hanya dicetak sekira 100 lembar, sementara dua bilyet pecahan Rp100 ribu dicetak sebanyak 5.000 dan pecahan Rp100 ribu empat bilyet juga dicetak sebanyak 5.000 lembar. "Saat ini semua uncut money sudah habis. Jadi kalau mau mencari ya coba dipasaran. Tapi harganya bisa berbeda dari yang dijual BI," terangnya.

 

Yang menarik, jenis plano pecahan Rp2.000, pernah ditawar seharga Rp122 juta. Padahal jumlah pecahan Rp2.000 tersebut jika dihitung secara keseluruhan hanya senilai Rp100 ribu, atau gabungan dari 50 lembar Rp2.000. Jenis plano tersebut dikatakannya dikeluarkan dalam pecahan Rp50 ribu, Rp10 ribu, dan Rp2.000

 

"Pernah dijual di pasar lelang yang plano pecahan Rp2.000 nilai jualnya hingga Rp122 juta. Itu terjadi dua tahun lalu," terangnya.

 

Sementara itu, seorang kolektor uang yang juga anggota Asosiasi Numismatika Indonesia, Puji Harsono menilai, jenis plano yang mencapai angka tertinggi itu dikarenakan dijual di pasar lelang.

 

"Itu kan karena di jual di pasar lelang, bukan harga dasar lho ya. Jadi itu ketika dilelang, saingan antara perusahaan kertas bahan uang dan para kolektor. Makanya harganya bisa tinggi. Karena ada nilai prestisnya," tandasnya.

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...