Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Uang Jenis Plano Rp2.000 Ditawar Rp122 Juta

Recommended Posts

JAKARTA - Uang bersambung atau uncut money jenis plano pecahan Rp2.000 ternyata pernah mengalami penjualan tertingginya yaitu Rp122 juta. Jenis plano tersebut, merupakan uang bersambung pecahan Rp2.000 yang terdiri dari 50 lembar. Harga tertinggi tersebut terjual sekira dua tahun lalu dipasar lelang.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang kolektor uang yang merupakan juga anggota dari Asosiasi Numismatika Indonesia, Puji Harsono kepada okezone belum lama ini.

 

"Kenapa bisa mahal? Karena dijual dilelang. Waktu itu ada perebutan antara perusahaan asal kertas bahan uang dengan kolektor. Kan ada nilai prestisnya. Yang menang perusahaan pabrik kertas di Kudus, Jawa Tengah," akunya.

 

Dikatakannya, memang BI mengeluarkan jenis plano yang terdiri dari tiga pecahan mata uang yaitu Rp2.000, Rp10 ribu, dan Rp50 ribu.

 

"Jenis plano yang pecahan Rp2 ribu, BI menerbitkan hanya 100 lembar. Dengan nomor seri AAA 000001 sampai AAA 000100," ungkapnya.

 

Adapun harga jual dari jenis plano tersebut pada 2009 sekira Rp3 juta. Namun saat ini bisa menembus hingga Rp20 juta-Rp25 juta. Tips dari Puji, jika memiliki uang bersambung, hendaknya disimpan dulu dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun agar harganya bisa semakin tinggi.

 

Dijelaskannya pula, uang bersambung tersebut, tidak dengan gampangnya diperoleh langsung dari BI. Ada aturan bagaimana cara memasarkan uang bersambung tersebut.

 

"BI punya aturan. menjualnya harus melalui lelang. Itu kenapa harganya bisa semakin tinggi," imbuhnya.

 

Selain itu, uang bersambung yang juga memiliki nilai tinggi adalah untuk pecahan Rp10 dan Rp20 ribu. Contohnya pada 2005 lalu, jenis dua bilyet pecahan Rp10 dibandrol Rp70 ribu dan yang empat bilyet Rp140 ribu.

 

"Nah kalau sekarang dijual yang pecahan Rp10 ribu, jenis empat bilyet harganya Rp1,7 juta dan yang dua bilyet Rp800 ribu. Semakin lama mahal. Saya saja menyesal tidak stok banyak yang pecahan itu," ujarnya bercanda.

 

Sementara pada 2004 lalu, untuk pecahan Rp20 ribu jenis dua bilyet harganya Rp150 ribu dan empat bilyet Rp250 ribu.

 

Dan bagaimana dengan jenis plano pecahan Rp50 ribu? Jenis ini menurutnya masih tersisa delapan lembar di BI. Menurutnya, BI telah mencetak sebanyak 20 lembar. Delapan di antaranya sudah beredar di pasaran atau sudah dijual.

 

"Plano pecahan Rp50 ribu, menurut aturan harga jual minimalnya adalah Rp3,5 juta. Tapi kalau dijual dipasar lelang bisa menembus harga Rp22 juta. Bahkan pada 2010 lalu mencapai Rp46 juta," akunya.

 

Lalu sebenarnya, dari mana ya ide awal uncut money ini?

 

"Pertamanya, kita para kolektor diajak meeting oleh BI. Dan kita mengusulkan bagaimana kalau ada uang bersambung. Ternyata BI menerbitkan. Yang pertama pada 2004 silam," terangnya.

 

Kini menurutnya, perkembangan dunia kolektor uang semakin marak. Akibat semakin bertambahnya jumlah uang yang tertarik untuk mengoleksi, baik itu jenis uang lama terbitan zaman Belanda, uang dengan edisi khusus, atau uang bersambung ini, jumlah uang yang beredar semakin sedikit.

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...