index Pemilik Lapak 501 Posted Agustus 29, 2011 Setelah beberapa lama tidak terlalu aktif dalam dunia kamera digital untuk para penghobi serius fotografi. Sony meluncurkan beberapa kamera untuk menjawab kebutuhan tersebut. Semua kamera yang diumumkan beberapa hari yang lalu bukan DSLR, tapi mirip DSLR. Antara lain adalah Sony SLT A77 dan A65 Seperti Sony A55 dan A33, Sony A77 dan A65 memakai teknologi SLT (Single lens translucent) yaitu teknologi dengan cermin yang tembus pandang (tidak seperti DSLR yang mengunakan cermin dan prisma). Teknologi ini memiliki kelebihan kekurangan. Kelebihan utamanya adalah bisa menembak berturut-turut secara sangat cepat. A77 bisa menembak sampai 12 foto per detik, sedangkan A65, 10 foto per detik. Kelebihan lainnya yaitu bisa auto fokusnya bisa mengikuti subjek saat kita merekam video. Di kamera DSLR biasa, kebanyakan kita cuma bisa mengandalkan manual fokus. Kamera jenis ini tidak memiliki optical viewfinder (OVF) melainkan electronic viewfinder (EVF) Hal ini mengakibatkan apa yang kita lihat di jendela bidik kurang lebih sama dengan apa yang kita lihat di layar LCD (bukan pemandangan yang sebenarnya). Keunggulannya,apa yang ditampilkan di EVF itu lebih mirip dengan foto yang akan dibuat. Kekurangannya yaitu kalau di tempat yang sangat gelap, kualitas gambar yang ditampilkan di EVF menurun. Sebenarnya teknologi SLT itu bukan baru, tapi sudah setahun sejak diperkenalkannya Sony A55, dan A33. Lalu apa bedanya A77 dan A65? Perbedaannya ada di bodi kamera yang lebih kokoh, kualitas EVF lebih baik, memiliki dua layar LCD ganda, kecepatan kamera yang meningkat, dan juga resolusi foto yang meningkat menjadi 24 Megapixel. 24 Megapixel merupakan resolusi tertinggi saat ini untuk kamera sekelas A77 di pasar saat ini. Saya agak menyesalkan keputusan Sony dalam mengunakan 24MP di kamera ini karena besarnya resolusi gambar akan mengorbankan kualitas foto di ISO tinggi. Tapi bila Anda sering memakai ISO 100 hampir setiap waktu, hal ini menjadi keuntungan. Kelebihan-kekurangan SLT dibanding kamera DSLR + Kecepatan foto berturut-turut sangat tinggi + Auto focus bisa mengikuti subjek di live view dan movie mode +/- Mengunakan EVF - 1/3 cahaya hilang karena desain SLT - EVF akan menampilkan gambar yang telah diambil bukan pandangan yang sebenarnya saat foto berturut-turut Sony NEX 7 dan NEX 5N Ada dua lagi produk baru yang diumumkan Sony, antara lain Sony NEX 7 dan NEX 5N. Sony NEX adalah sistem kamera yang tidak memiliki cermin sama sekali seperti kamera saku, tapi memiliki sensor gambar besar dan bisa ganti lensa seperti kamera DSLR. Karena tidak memiliki cermin, ukuran kamera ini sangat kecil. Sony NEX 7 menjawab permintaan para penghobi kamera serius dengan meningkatkan kualitas bodi kamera menambahkan banyak tombol di kamera untuk akses ke setting yang lebih cepat. Sedangkan Sony NEX 5N memperbaharui kamera sebelumnya Sony NEX 5 dengan menempatkan sensor baru. Sony NEX sistemnya berbeda dengan Sony SLT atau DSLR, maka lensa yang bisa dipakai harus lensa NEX. Kita bisa mengunakan lensa untuk kamera DSLR tapi harus mengunakan adapter tambahan. Kelebihan-kekurangan NEX dibandingkan dengan kamera DSLR/SLT + Ukuran bodi kamera relatif kecil + Bisa auto fokus saat merekam video - Sebagian besar (kecuali NEX 7) tidak memiliki jendela bidik dan hot shoe untuk dudukan lampu kilat - Koleksi lensa yang masih sedikit - Ukuran lensa cukup besar dan tidak sebanding dengan bodi kamera yang kecil Mengapa saya mengulas tentang kedua sistem kamera ini? Karena saya melihat potensial sistem ini kedepan. Sistem kamera SLT memungkinkan untuk membuat foto berturut-turut sampai 12 foto per detik. Kemampuan ini melewati kemampuan kamera DSLR canggih yang berharga 40-50 juta rupiah. Selain itu, di dunia fotografi yang semakin dekat dengan videography, Sony SLT menawarkan auto fokus yang sangat cepat dan akurat saat merekam video. Share this post Link to post Share on other sites