KB Finansia Multi Finance Terbitkan Obligasi Rp 394 Miliar

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bila temuan uang palsu di Indonesia masih rendah dibandingkan temuan uang palsu di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

 

"Kalaupun meningkat antara 8-17 lembar per satu juta bilyet dibandingkan negara lain, Amerika, Kanada. Kita masih kecil, mereka bisa lebih 40 lembar dalam satu juta bilyet," ungkap Deputi Direktur Direktorat Peredaran Adnan Juanda, ketika ditemui wartawan di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (25/8/2011).

 

Lebih lanjut dikatakannya, temuan uang palsu pada tahun ini menurun dibandingkan temuan tahun lalu. Di mana tahun kemarin temuan uang palsu sempat meningkat. "Tahun kemarin meningkat temuan uang palsu, tapi tahun ini menurun," tambahnya.

 

Adnan menjelaskan menurunnya penemuan uang palsu ini disebabkan karena sosialisasi mengenai uang rupiah gencar dilakukan, agar masyarakat bisa mengetahui ciri-ciri uang rupiah dan langsung melaporkannya kepada pihak berwajib.

 

"Uang palsu motifnya juga cari untung, kita terus mencegah dengan sosialisasi. Merambah ke berbagai media, termasuk pewayangan, diselipkan sosialisasi mengenai uang palsu," jelasnya.

 

Bukan hanya itu, Adnan juga mengatakan menurunnya temuan uang palsu ini juga dikarenakan Undang-Undang (UU) yang dulu sanksinya hanya diatur oleh KUHP lebih rendah.

 

"Residivis yang memalsukan uang dulu pidana rendah dan diatur KUHP, sekarang menggunakan UU mata uang sanksinya lebih berat," pungkasnya.

(ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber