Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Instrumen Pinjaman untuk Ketahanan Pangan Dipersiapkan

Recommended Posts

JAKARTA - Pemerintah menyiapkan instrumen pinjaman untuk mendukung program ketahanan pangan 2012. Instrumen tersebut adalah dana kontigensi loan ketahanan pangan.

 

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti mengungkapkan pemerintah serius untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu instrumen yang disiapkan di tahun 2012 adalah pinjaman untuk keperluan dana siaga ketahanan pangan.

 

Hal tersebut tertuang dalam nota keuangan RAPBN 2012 pasal 41 yang isinya menyatakan, dalam rangka mendukung kebijakan ketahanan pangan, pemerintah dapat mencari alternative pembiayaan dalam bentuk pinjaman siaga (contigency loan).

 

Menurutnya Bayu, alokasi untuk instrument pinjaman ini sudah ada sejak lama. “Pemerintah menyiapkan dana ini sebagai kondisi kewaspadaan dan kesiagaan pangan,” ujar Bayu saat ditemui di sela-sela kunjungan ke pasar ikan Muara Angke, Jakarta, Rabu (24/8/2011)

 

Dia menambahkan, bukan hanya Indonesia yang menerapkan kebijakan seperti ini. Penyiapan dana cadangan untuk ketahanan pangan juga dilakukan oleh negara-negara maju seperti negara di kawasan Eropa, Amerika, bahkan negara eksportir seperti Thailand.

 

Skema tersebut, sambung Bayu, disiapkan sebagai bagian dari kewaspadaan pemerintah menghadapi berbagai hal yang dimungkinkan terjadi dan menggangu ketahanan pangan dalam negeri. Hanya saja, Bayu mengaku belum mengetahui alokasi anggaran untuk pinjaman siaga ketahanan pangan tahun depan.

 

Dia menyebutkan, untuk tahun ini alokasi untuk pinjaman ketahanan pangan sebesar Rp2 triliun. Karenanya, untuk alokasi pinjaman siaga tahun 2012 dimungkinkan lebih besar dibandingkan tahun ini. “Kewaspadaan harus ekstra, tidak bisa dianggap enteng,” imbuhnya.

 

Skema pinjaman siaga tersebut merupakan satu dari empat lapis kebijakan untuk program ketahanan pangan tahun 2012. Kebijakan lainnya antara lain peningkatan produksi dalam negeri. Alokasi anggaran untuk lapis ketahanan pangan pertama ini direncanakan sebesar Rp50 triliun. Dana untuk peningkatan produksi dalam negeri tersebar di beberapa K/L.

 

Lapis lainnya adalah dana daya tahan dari kelompok berpendapatan rendah untuk kebutuhan raskin. Kebijakan terakhir adalah pembiayaan APBN untuk keadaan mendesak. “Bentuknya macam-macam dan bisa diperoleh dari bank nasional, negara yang punya cadangan beras besar seperti Jepang atau heaging price,” jelasnya.

(ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...