Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Bulan ini, inflasi bisa tembus 1%

Recommended Posts

JAKARTA : Pemerintah memperkirakan laju inflasi pada bulan ini menembus 1% karena terpicu oleh kenaikan harga beras, serta kombinasi dari meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri dan tahun ajaran baru sekolah.

 

Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal, mengatakan kecenderungan harga barang mengalami kenaikan pada bulan ini, terutama harga beras. Faktor pendorongnya adalah berakhirnya masa panen raya, serta meningkatnya permintaan menjelang Idulfitri dan tahun ajaran baru sekolah.

 

“Kayaknya inflasi Agustus 0,7%-1%. Masih rendah dalam artian dulu sudah tinggi, jadi kemungkinan rendah untuk inflasi year on year-nya. Ya emang ada kenaikan harga, beras naik,  tapi tidak semua harga barang naik dan berdampak besar,” ujar dia usai mengikuti Rapat Paripurna DPR, hari ini.

 

Apabila melihat kecenderungan inflasi pada bulan-bulan berikutnya, Bambang melihat potensi deflasi sangat kecil bisa terjadi kembali. Kendati demikian, dia optimistis target inflasi tahun ini, yang di APBNP sebesar 5,65%, bisa tercapai. “Kalau mau harga slowdown ya pada bulan Oktober.”

 

Untuk kedepannya, lanjut dia, pemeritnah akan sangat berhati-hati dalam menerapkan kebijakan harga atas BBM bersubsidi dan tarif tenaga listrik. Pasalnya, perubahan harga dari keduanya dapat berdampak signifikan terhadap inflasi yang lebih besar.

 

“Kalau TDL (naik), itu (dampaknya terhadap inflasi) di bawah 0,5%, tapi  kalau (kenaikan harga) BBM, itu 0,5%-1%, bahkan lebih tergantung besaran kenaikkannya,” kata dia.

 

Menurut dia, untuk rencana kenaikan TTL sebesar 10% pada 2012, dampak lanjutannya terhadap inflasi tidak akan terlalu besar. Imbas dari kebijakan tersebut lebih berpengaruh terhadap daya saing industri nasional.

 

“Kami ingin menyesuaikan tarif sesuai keadilan. Keadilan itu kan bukan hanya harus industri saja yang harus menanggung,” katanya.

 

Destry Damayanti, Ekonom Bank Mandiri, menilai kebijakan pemerintah menunda penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini efektif menekan inflasi, yang diperkirakan hingga penghujung tahun hanya berkisar 5,1%. Namun, imbasnya akan terasa pada tahun depan, yang jika dikombinasikan dengan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) sebesar 10% akan memicu inflasi hingga 7%. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...