لعبة

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menjelaskan mengenai pembatasan kepemilikan mayoritas yang sedang digodok bukan anti asing, namun ini adalah lebih "memperkecil" porsi mayoritas yang memegang saham perbankan.

 

"Kita hanya redefinisi  yang dimaksud dengan pemilik saham mayoritas, jadi dia tetap controlling, konsorsium boleh. Bukan anti asing. Kalau misalnya boleh 40-30 persen, itu dia tetap harus controlling manajemen kalau berubah dia yang pegang," jelas Halim ketika ditemui seusai acara buka bersama Partner di Hotel Ibis, Jakarta, Senin (22/8/2011).

 

Dia menjelaskan, walaupun nantinya ada yang memegang saham "lebih" namun pihak tersebut tidak mengambil keputusan satu tangan.

 

"Dengan begitu, GCG menjadi lebih baik, karena yang memegang majority itu hanya dalam konteks. Kalau dia dalam bisnis operasi bank, dia harus koalisi, dengan pemilik-pemilik yang lain," jelas Halim.

 

Namun ketika ditanya berapa batas kepemilikan saham mayoritas nantinya, Halim masih enggan mengatakan, dan diakuinya ini masih digodok di internal bank sentral. "Itu contoh aja. kita belum ada keputusan soal berapa persen controlling stakeholders, itu bisa aja jadi 20 persen. Masih kita diskusikan," tandasnya.

 

Sementara itu, ketika ditanya lagi mengenai kapan keputusan akan diimplementasikan, Halim menjelaskan bahwa hal itu akan melihat situasi dan menunggu perbankan siap dengan aturan baru ini. Halim menambahkan, aturan ini dibuat untuk  memperbaiki GCG di perbankan.

 

"Keputusannya melihat situasi juga. Yang pas itu kapan. Belum bisa dikatakan siap dari berbagai aspek. Yang penting kita lakukan itu untuk GCG perbankan. Kalau dominan itu GCG enggak baik cenderungnya. Itu kajian kami. Idealnya belum, kalaupun diterapkan perlu masa transisi yang lama. Dampaknya bagaimana? Nasabah enggak terkait, tapi jelas perlindungan semakin tinggi ketika GCG semakin baik," pungkasnya.

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber