Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Ekonomi 2011 melaju lebih kencang?

Recommended Posts

JAKARTA: Berbekal pada pertumbuhan ekonomi positif pada tahun ini, pemerintah meyakini perekonomian Indonesia pada 2011 akan melaju lebih cepat sejalan dengan keyakinan investasi dan konsumsi yang meningkat.

 

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 tergolong bagus, yakni 5,7% pada kuartal I, 6,2% pada kuartal II, dan sedikit melandai pada kuartal III dengan tumbuh 5,8%. Pada kuartal terakhir, dipercaya pertumbuhan ekonomi melampaui 6% sehingga secara kumulatif, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2010 akan mencapai 6%.

 

"2011 (perekonomian) kita akan tumbuh lebih cepat lagi. Daya beli kita cukup kuat, belanja pemerintah cukup bagus, dan defisit juga terjada dengan baik. 2011 belanja kita jaga agar proporsional, tidak eksponensial dan pengaruh APBN cukup besar untuk jadi stimulus," ujar dia.

 

Kendati indikator perekonomian 2010 cukup baik, Hatta mengingatkan akan pentingnya meningkatkan kinerja sektor manufaktur dan pertanian. Pasalnya, pertumbuhan dari kedua sektor tersebut masih terbilang rendah, belum kembali atau lebih baik dari periode sebelum krisi yang tumbuh hingga dua digit.

 

"Secara struktural, perlu ada restrukturisasi di sektor manufaktur karena kalau tidak mesin perekonomian Indonesia bisa cepat  kepanasan (over heating). Impor kita tinggi, meski surplus, itu akibat investasi. Produktivitasnya akan terlihat pada enam bulan ke depan," kata dia.

 

Hatta mengatakan data BI menunjukan bahwa mesin kerja industri nasional saat ini sudah bergerak sekitar  80%. Oleh karena itu, perlu strategi jitu untuk mengoptimalkan kinerja industri dengan mulai memikirkan hilirisasi dari faktor sumber daya alam yang selama ini belum jadi mesin-mesin pertumbuhan ekonomi.

 

"Oleh sebab itu perlu strategi bagaimana kita membangun industri dalam cluster-cluster industri dalam kawasan-kawasan ekonomi khusus (KEK), dalam koridor-koridor ekonomi baru, pusat-pusat pertumbuhan baru, yang berbasiskan pada sumber daya alam. Kita harus membalik, kalau dulu resources jadi sumber devisa utama, tapi sekarang itu harus jadi faktor utama penggerak ekonomi," ktanya.

 

Dengan demikian, Hatta berharap perekonomian Indonesia ke depannya tumbuh karena keseimbangan kinerja dari mesin-mesin penggeraknya, a.l. investasi, konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, ekspor dan impor. Itu hanya bisa dicapai jika masalah konektivityas ekonomi tertangani, ketersediaan infrastruktur memadai, dan revitaliasi industri dilakukan.

 

"Saya optimistis, bahkan pada 2014 nominal PDB kita bisa di atas Rp1.000 triliun karena sekarang saja sudah Rp700 triliun dengan pendapatan per kapita US$3000. Lebh dari 30 juta rakyat Indonesia sudah berada di kelas menengah ke atas, atau 30% berpendapatan di atas US$5.000, 10% di atas US$10.000. Tapi kita masih banyak pekerjaan karena di bawah itu masih banyak."

 

Kendati demikian, Hatta mengingatkan akan pentingnya menjaga laju inflasi, terutama di sektor pangan, seiring dengan meingkatnya harga-harga komoditas dunia. Untuk itu, pemerintah tetap menyiapkan instumen fiskal untuk mengintervensi harga-harga barang tertentu agar tidak mendistorsi pasar, tanpa menimbulkan problematik di pasar itu sendiri.

 

"Pada 2011 saya tidak berani mematok target 6,5%, saya memilih konservatif sesuai dengan kesepakatan dengan DPR di 5,3%. Itu pun memerlukan kerja keras luar biasa karena inflatoirnya ada pada pangan,"  katanya.

 

Ketersediaan energi juga patut diperhatikan, kata Hatta. Apabila terjadi masalah pada sisi tersebut, maka dikhawatirkan akan mengerem pesatnya pertumbuhan ekonomi. Minimal dibutuhkan pertumbuhan energi sekitar 8%-10% pada 2011 atau 1,25-1,5 kali dari pertumbuhan ekonominya. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...