HOW TO GET AN ADVANCE CRYPTO RECOVERY EXPERT LEE ULTIMATE HACKER

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Daylife)

 

 

 

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi menjadi negara yang perekonomiannya tumbuh besar dibanding negara Asia lainnya. Meski demikian, Indonesia masih harus membenahi beberapa permasalahan.CEO MNC Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan Indonesia memiliki kelemahan dari Sumber Daya Manusia (SDM).

 

"Dengan segala potensi yang dimilikinya, Indonesia juga memiliki kelemahan dari sisi kualitas SDM Indonesia. Lebih 50 persen penduduk Indonesia masih berpendidikan setingkat SD, sehingga usia produktif yang besar tadi tidak didukung oleh kualitas yang baik," jelas Hary Tanoesoedibjo dalam dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (15/7/2012).

 

Tidak hanya itu, Indonesia juga masih memiliki kelemahan di bidang infrastruktur. Ini yang menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan di Indonesia tidak terlalu tinggi. "Tapi dari sisi lain, justru kelemahan infrastruktur itu membuat peluang di bidang tersebut menjadi sangat besar," kata dia.

 

"Bangsa kita membutuhkan investasi yang besar di bidang infrastruktur dan melihat kondisi ekonomi saat ini, peluang terbesar investor dunia berada di Indonesia," tambahnya.

 

Selain itu, faktor lain yang menjadi kelemahan Indonesia ialah korupsi dan kepastian hukum. Hal ini memang bisa membuat pengusaha frustrasi untuk mengeluarkan modalnya berusaha di Indonesia.

 

"Tetapi ini malah menjadi tantangan kita untuk membenahi bangsa. Kita sudah mengetahui mana saja yang harus diperbaiki, sehingga peluang Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang besar sangat terbuka," tukas dia.

 

Sekadar informasi, Hary Tanosoedibjo berada di Singapura untuk menjadi pembicara dalam Dialog Tokoh Nasional bersama komunitas Rajawali 7 di KBRI Singapura. Acara yang diselenggarakan Indonesia Profesional Association (IPA) tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari warga Indonesia di Singapura. Hary Tanoesoedibjo dinilai sukses mengembangkan kerajaan bisnisnya dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun dan menjadi Raja Media, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. (mrt)

 

 

 

Sumber