Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Lebaran Marketing

Recommended Posts

Bip! Bip! Bip! BlackBerry saya menyalak! Sekonyong-konyong kalimat-kalimat ini nongol di grup BBM saya. Menghadapi Ramadhan: 10 hari pertama: MESJID PENUH 10 hari kedua: MALL PENUH 10 hari ketiga: TERMINAL PENUH 10 hari setelah Ramadhan: PEGADAIAN PENUH.

 

Kata-kata menyentil itu memang dimaksudkan teman grup BBM saya hanya untuk guyonan, tapi diamat-amati dan dirasa-rasakan saya kira kok betul adanya. Kalau sudah menyangkut urusan puasa-Lebaran, memang masyarakat kita selalu all-out termasuk dalam urusan belanja dan menghabiskan uang.

 

Saking all-out-nya, sampai lupa berapa THR diterima dan berapa duit yang dibelanjakan: besar pasak daripada tiang. Walhasil, betul, 10 hari setelah Lebaran orang-orang sibuk ngantre di Pegadaian. Percaya saya, di bulan puasa kita kuat menahan lapar-dahaga, nafsu amarah, dan nafsu syahwat. Tapi kalau sudah urusan menahan nafsu belanja... ampuuuun, mana kuat!!!

 

Setelah lewat malam Lailatul Qadar, grafik nafsu belanja akan menanjak. Dengan bekal THR di kantong, aksi berbelanja pun kian mengganas. Saat-saat inilah kita sedang demen-demennya berboros ria dan menghabiskan uang.

 

Di Jakarta, puncaknya adalah tadi malam dan malam ini saat hampir semua mal menggelar midnight sale, karena minggu depan penduduk Jakarta mulai mudik. Tak heran, inilah masa-masa indah yang ditunggu-tunggu setiap marketer.

 

Beragam jurus dan trik digunakan para marketer untuk merayu konsumen mulai dari pasang diskon gedhe-gedhean, melakukan bulan promo gencar, jor-joran hadiah, hingga jualan halus “berkedok” pemberian layanan bagi pemudik. Tak jarang Ramadan dijadikan ajang perang bubat antarmerek.

 

Coba Anda buka halaman-halaman iklan surat kabar atau tonton iklan-iklan TV. Di situ Anda dapati perang sengit antar operator seluler, layanan kartu kredit, ponsel murah, hingga mal-mal yang bersaing menggelar sale.

 

Saya punya beberapa tips jitu bagi para marketer dalam memanfaatkan bulan bertabur nafsu belanja ini, let’s see: Sale! Sale! Sale! Jurus sale gedhe-gedhean menjadi alat utama marketer untuk menggaet pembeli di masa Lebaran.

 

Banyak trik yang mereka gunakan untuk merayu pembeli mulai dari “best price” dan diskon hingga 70 persen (diskon 10-15 persen sudah katrok!!!), obral, pemberian bonus dan beragam hadiah, bundling produk, “beli dua dapat tiga”, pemberian cash back, trade-in untuk produk-produk elektronik rumah tangga, sampai dengan pemberian voucher belanja. Diskon memang ampuh untuk merayu pembeli, tapi ingat mainkan beragam alat-alat sales promotion secara efektif dan kreatif.

 

Serve! Serve! Serve!

 

Program promosi yang juga rutin dilakukan oleh produsen tiap tahun semasa puasa-lebaran adalah program layanan yang dikhususkan untuk para pemudik. Di kalangan ATPM (agen tunggal pemegang merek) untuk berbagai merek mulai dari Toyota, Honda maupun Suzuki, sudah menjadi ritual tahunan mereka menyelenggarakan pos-pos servis gratis kepada para pemu-dik saat menjelang maupun paska Lebaran.

 

Hal yang sama dilakukan oleh para operator seluler dengan memberikan layanan informasi mudik. Begitu juga, Sido Muncul memberikan pelayanan kepada para penjual jamu dan karyawannya (internel customer) menggelar program mudik gratis dari Ibu Kota ke kota-kota di Jawa.

 

Help Customers

 

Saya suka gaya BRI berpromosi menyongsong mudik Lebaran, karena tone-nya membantu konsumen, bukan melulu jualan. Melalui iklan satu halaman full color di media cetak, BRI “mendampingi” konsumennya selama mudik dengan layanan-layanannya yang end-to-end.

 

Selama si konsumen masih di Jakarta BRI memberikan diskon beragam produk melalui layanan kartu kreditnya dan pasar murah. Selama dalam perjalanan mudik, BRI memberikan bantuan transportasi mudik bareng untuk nasabah Simpedes/Kupedes, memberikan cash back di SPBU, atau diskon servis bengkel.

 

Dan setelah di sampai di kampung, BRI memberikan layanan remittance, jaringan kantor dan ATM untuk penarikan dana. Semua bank besar bisa melakukan seperti yang dilakukan BRI, namun bedanya BRI mengemas pendekatan komunikasinya secara terintegrasi dan soft sell.

 

Touch Customer Heart

 

Mudik adalah tradisi tahunan yang sangat emosional. Bertemu dengan seluruh anggota keluarga di kampung adalah moment of truth yang membawa kesan yang amat mendalam. Karena itu brand Anda akan ”gampang masuk” di hati pelanggan kalau Anda menyentuhnya melalui program-program promo Lebaran yang emosional dan menyentuh.

 

Sariwangi mengusung program Sariwangi Mobil Mudik dengan memberikan fasilitas mobil lengkap dengan bensin dan sopirnya. Mereka yang menang diminta menceritakan pengalaman-pengalaman emosional mereka selama mudik di kampung.

 

Holcim memberikan fasilitas transportasi mudik bareng para tukang batu yang mejadi influencer ampuh bagi produsen semen terkemuka ini. Menariknya, mereka harus diusulkan oleh konsumen pemilik rumah yang mereka bangun.

 

Community Activation

 

Astra Honda Motor (AHM) rutin menyelenggarakan Mudik Bareng Honda untuk menghimpun komunitas pengendara Honda. AHM memfasilitasi event ini dengan memberikan pengawalan polisi, fasilitas servis kendaraan dan bantuan bahan bakar gratis.

 

Selain itu, pemudik juga mendapat konsumsi selama perjalanan dan fasilitas berkendara, seperti helm dan sarung tangan. Ingat, masa-masa Ramadhan merupakan momentum pas bagi Anda untuk membangun komunitas pelanggan seperti yang dilakukan Honda.

YUSWOHADY

Pengamat Bisnis dan Pemasaran

Blog: http://www.yuswohady.com Twitter: @yuswohady

(Koran SI/Koran SI/ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...