لعبة

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia mencatat jumlah pembobolan dana perbankan menggunakan kartu pembayaran pada Semester I/2011 mencapai 9.419 kasus dengan nilai Rp31,37 miliar.

 

Menurut Data Perkembangan Transaksi Sistem Pembayaran yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) rerata kasus pembobolan dana perbankan (fraud) menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) mencapai 1.569 kasus perbulan.

 

Kasus pembobolan tertinggi terjadi pada Mei dengan 1.776 kasus dengan kerugian Rp2,76 miliar dan terendah pada Januari sebanyak 1.400 kasus dan Rp2,54 miliar. Pembobolan dana tersebut menggunakan kartu anjungan tunai mandiri, kartu kredit dan uang elektronik.

 

Bila dibandingkan dengan fraud dengan kartu plastik yang terjadi pada 2010 yang mencapai 18.122 kasus, maka kejadian pembobolan lewat APMK pada semester I/2011 telah melebihi 50%.

 

Bank sentral mencatat ada 11 modus operandi dalam fraud APMK, diantaranya adalah lost and stolen card, fraudulent application dan account take over.

 

Lost and stolen card merupakan upaya pencurian kartu dari pemegang, baik dengan cara mencurinya langsung ketika sedang digunakan, maupun ketika disimpan oleh pemegang.

 

Sementara itu fraudulent application merupakan jenis fraud yang dilakukan fraudster atau pembobol yang berpura-pura sebagai calon pemegang kartu dengan cara memberikan data-data identitas palsu pada saat pengisian formulir pengajuan kartu baik itu kartu kredit, ATM, dan Debet.

 

Selanjutnya account takeover adalah fraud yang dilakukan oleh fraudster dengan cara mengubah identitas pemilik kartu seperti alamat yang terdaftar pada kartu yang telah ada sebelumnya. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber