Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Produsen Mesin Pertanian Jepang Investasi Rp8 M

Recommended Posts

SEMARANG - Produsen mesin pertanian asal Jepang, PT Kobuta Indonesia mengalokasikan dana investasi hampir Rp8 miliar pada tahun ini. Direktur PT Kobuta Indonesia Robinson Winward mengatakan, sekira Rp3,3 miliar dari total dana itu digunakan untuk mengganti dua mesin lama yang sudah tidak layak pakai.

 

Selain itu, menurut Robinson, sekira Rp4,4 miliar digunakan untuk meningkatkan pemakaian komponen lokal. Pasalnya, kata dia, dibutuhkan biaya yang besar untuk menggunakan komponen lokal. Robinson menyebutkan, untuk satu jenis mesin pertanian membutuhkan biaya sekira Rp15 juta untuk menggunakan komponen lokal.

 

"Biayanya mahal karena untuk memproduksi cetakan mesin," kata Robinson di sela-sela acara Safari Ramadan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/8/2011).

 

Saat ini, kata dia, baru sekira 25 persen daerah yang memberi tender kepada Kobuta. Untuk itu, Robinson berharap, angka itu bisa meningkat hingga di atas 50 persen. 

 

"Kami berharap, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bisa naik lima persen setiap tahun," ucapnya. Saat ini, sekira 30 persen komponen masih diimpor dari Jepang, Thailand, dan Singapura. 

 

Lebih lanjut Robinson mengatakan, investasi tersebut diharapkan bisa mendongkrak angka penjualan pada tahun ini. Selama 2008 hingga menjelang 2010, penjualan mengalami stagnasi di angka 40 ribu unit per tahun.

 

Terkait ekspor, kata dia, produk Kobuta Indonesia telah masuk ke berbagai negara seperti Afrika Selatan, Australia, Uni Emirate Arab, Hong Kong dan Jepang. "Kami produksi sembilan model untuk domestik dan 36 model untuk diekspor," papar Robinson.

 

Untuk tahun ini, penjualan domestik dan ekspor ditargetkan akan menyamai realisasi pada sepanjang tahun lalu yang sebesar 35 ribu unit atau setara dengan Rp250 miliar. Robinson mengaku, penurunan penjualan terus terjadi karena pengaruh cuaca yang berdampak terhadap perkembangan sektor pertanian nasional.

 

Robinson menjelaskan, investasi tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100 ribu unit di 2013. Saat ini, kapasitas produksi masih sebesar 50 ribu unit per tahun. Robinson mengaku, produksi Kobuta di Jepang sempat kosong selama sebulan pascabencana tsunami. Namun, hal itu tak berdampak pada produksi di Kobuta Indonesia. "Karena ada ready stock," tandas Robinson.

 

Menteri Perindustrian MS Hidayat menambahkan, proses produksi yang dilakukan Kobuta Indonesia telah sesuai dengan prosedur pemerintah untuk terus meningkatkan TKDN. "TKDN maksudnya penguasaan teknologi harus dikuasai indonesia dengan cara yang natural setapak demi setapak," kata Hidayat.

 

Hidayat berjanji akan membantu industri yang memproduksi mesin pertanian. "Supaya bisa membuat sektor pertanian lebih modern, efektif, dan mensejahterakan petani," tutup Hidayat.

 

(Sandra Karina/Koran SI/and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...