HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SURABAYA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) menggandeng empat bank BUMN menggelar program pemberian 20 ribu kacamata dengan total dana Rp3,68 miliar untuk pelajar SD dan SMP.Kegiatan pemberian kacamata secara simbolis dihadiri Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan dan Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Parikesit Suprapto, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, jajaran direksi empat bank BUMN, Ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Nizar Shihab serta perwakilan sekolah penerima kacamata.

 

"Program ini akan membantu anak Indonesia untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik karena sudah tidak ada gangguan penglihatan lagi atau tak buram lagi," kata Dahlan dalam siaran pers, Rabu (27/6/2012)

 

Sementara Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Parikesit Suprapto menambahkan, program PKBL empat bank BUMN  ini diharapkan ikut mendukung program pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Masing-masing bank BUMN, dijelaskannya, akan memberikan 5.000 kacamata.

 

"Pada tahap awal, keempat BUMN Perbankan akan membagikan kacamata ke-9 provinsi. Bank Mandiri membagikan kacamata di Provinsi Jawa Timur, yakni mulai dari Surabaya, Jember, Probolinggo, Situbondo, Malang, Kediri, dan Tulungagung. Sedangkan bank BNI akan membantu pemberian kacamata ini di Provinsi NTB (daerah Bima, Sumbawa dan Mataram) dan Provinsi NTT (Kupang, Ende dan Maumere)," jelas Parikesit.

 

Bank BRI, ujar parikesit, akan membagikan kacamata ke Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Sedangkan Bank BTN melaksanakan program tersebut di Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

 

Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot A Sentausa menjelaskan, Bank Mandiri mengalokasikan dana bina lingkungan lebih dari Rp920 juta untuk memberikan 5.000 kacamata bagi pelajar SD dan SMP di wilayah Jawa Timur.

 

"Melalui sinergi empat bank BUMN ini, kami ingin meningkatkan peran aktif dalam mengatasi masalah kesehatan mata di kalangan pelajar, sehingga dapat mendukung pelaksanaan program wajib belajar di Indonesia," papar Sentot.  (gna)

(rhs)

 

 

 

Sumber