Transportasi Kereta Diserbu di Momen Nataru, 1,9 Juta Tiket Terjual

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kalangan usaha menilai target pemerintah dalam RAPBN dinilai cukup konservatif, mengingat  pebisnis memekirakan  sebenarnya  pencapaian pertumbuhan ekonomi 2012 sebenarnya bisa mencapai lebih dari 6,7%.

 

Chairman Berca Group Murdaya Poo mengatakan pemerintah juga mesti memanfaatkan momentum perekonomian Indonesia yang tetap bagus di tengah tamparan krisis finansial pada sejumlah negara di dunia, dengan menurunkan pajak bagi kalangan usaha sehingga investasi bisa mengalir lebih banyak lagi ke dalam negeri.

 

“[Pertumbuhan ekonomi di Indonesia] 6,7% luar biasa. Mestinya bisa lebih tinggi lagi itu,” kata Murdaya menjawab  pertanyaan wartawan  di Istana Presiden hari ini.

 

Murdaya mengatakan Indonesia mampu  mempertahankan pertumbuhan ekonominya dengan bagus,  atau kondisinya berbanding terbalik dengan yang terjadi di sejumlah negara yang terkena imbas kisis ekonomi dunia.

 

Apalagi, jelasnya, disokong dengan pendapatan per kapita  mencapai lebih dari US$3.000. “Jadi kalau income per kapita tinggi, apalagi sudah mencapai US$3.000 ke atas.  Kalau mulai, itu luar biasa gerakkan ekonomi,” kata Murdaya.

 

Pebisnis, ujarnya, berharap pemerintah juga memanfaatkan momentum baiknya pertumbuhan ekonomi tersebut  disokong dengan penurunan pajak, sehingga diharapkan bisa mendorong investasi yang bertumbuh luar biasa.

 

Untuk itu, jelasnya,  Murdaya mengharapkan  kebijakan pengurangan pajak tersebut bisa dilakukan pemerintah sesegera mungkin. “Kalau untuk bisnis, pajak itu dikurangi secepat mungkin, momentum ini, investment akan luar biasa banyaknya,” kata Murdaya.

 

Seperti diketahui dalam pidato RAPBN pada 16 Agustus 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dasar perhitungan besaran RAPBN tahun 2012 adalah pertumbuhan ekonomi 6,7% dan  laju inflasi 5,3%. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber