Transportasi Kereta Diserbu di Momen Nataru, 1,9 Juta Tiket Terjual

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2012 diperkirakan sebesar Rp125,6 triliun atau 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk menutup defisit anggaran tersebut pemerintah mengandalkan pembiayaan dalam negeri.

 

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menyampaikan pembiayaan dalam negeri tersebut akan digenjot dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN), Sukuk, dan pinjaman komersial.

 

"Pembiayaan akan diutamakan pembiayaan dalam negeri dalam bentuk SUN sukuk atau pinjaman komersial dalam negeri," ujar Agus di Kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/8/2011).

 

Selain itu, Agus menambahkan, selain dengan pembiayaan dalam, pemerintah juga akan menyerat pembiayaan dengan menerbitkan obligasi global dan SBN yang bukan dengan mata uang rupiah. "Pemerintah akan tetap terbitkan global bond dan SBN valas, itu adalah untuk pembiayaan," tambahnya.

 

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan untuk membiayai defisit anggaran, pemerintah berencana menggunakan sumber-sumber pembiayaan baik dari dalam maupun luar negeri. Langkah itu dilakukan dengan tetap berorientasi pada pembiayaan yang stabil dan berkelanjutan, serta beban dan risiko seminimal mungkin.

 

"Sumber utama pembiayaan dalam negeri, tetap berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN, sedangkan sumber pembiayaan luar negeri berasal dari pinjaman luar negeri, berupa pinjaman program dan pinjaman proyek," kata SBY.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber