Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Pemerintah janjikan 2 pendekatan atasi kemiskinan

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah menjanjikan dua pendekatan untuk menanggulangi kemiskinan di Tanah Air, yakni melalui mekanisme ekonomi dan dengan membuka ruang bagi intervensi positif secara langsung.

 

Presdien Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraannya di hadapan MPR, DPR, dan DPD menuturkan hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh semua warga negara tanpa kecuali.

 

Pembangunan, menurut Kepala Negara, tidak boleh hanya menguntungkan segelintir orang karena bertentangan dengan moralitas pembangunan yang esensinya bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 

“Berdasarkan filosofi dan moralitas pembangunan yang secara kuat berorientasi pada manusia, maka pemerintah mendorong pembangunan berdasarkan pilar-pilar yang berorientasi pada pro-pertumbuhan, pro-lapangan kerja, dan pro-pengurangan kemiskinan,” ujar dia.

 

Pada 2009, kata Presiden, pemerintah menambahkan pilar keempat, yakni pro-lingkungan. Keempat pilar tersebut diangap penting untuk memastikan  pembangunan dapat memenuhi asas keberlanjutan.

 

“Oleh sebab itu sejak awal pemerintah telah memutuskan untuk menempuh dua pendekatan yang berbeda, namun saling melengkapi, dalam upayanya menciptakan kesejahteraan umum, utamanya penanggulangan kemiskinan di negeri ini,” tuturnya.

 

Pendekatan pertama, jelas dia, adalah melalui mekanisme ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi yang kuat didorong a.l. dengan memperluas investasi dan meningkatkan belanja pemerintah. Melalui pertumbuhan ekonomi yang kuat tersebut diharapkan terjadi perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

 

“Tersedianya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha membawa dampak pada makin banyaknya warga negara yang memperoleh penghasilan. Melalui mekanisme ekonomi semacam inilah peningkatan kesejahteraan umum dan penurunan kemiskinan terjadi,” katanya.

 

Pendekatan kedua, lanjut dia, adalah membuka ruang bagi intervensi positif pemerintah, untuk terlibat secara langsung dalam penurunan kemiskinan melalui berbagai kebijakan. Dari tahun ke tahun, kata dia, program-program Pro-Rakyat atau program untuk rakyat miskin terus digulirkan, dengan jumlah yang lebih besar dan dengan persebaran yang lebih luas.

 

Saat ini, terangnya, pemerintah membagi program bantuan untuk rakyat miskin ini ke dalam empat klaster. Klaster pertama merupakan program bantuan dan perlindungan sosial yang di antaranya berwujud beras murah untuk masyarakat ekonomi tidak mampu (raskin), Program Keluarga Harapan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas.

 

Klaster kedua melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Klaster ketiga melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

 

Klaster keempat yang mulai efektif pada 2012 dan dilaksanakan secara bertahap meliputi sejumlah program, yaitu rumah murah dan sangat murah, kendaraan umum angkutan murah, air bersih untuk rakyat, listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, dan peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan.

 

“Melalui empat klaster itu kami berharap kebijakan ini dapat menjadi langkah terobosan yang secara fundamental dapat menurunkan kemiskinan, sekaligus memperkuat ekonomi rakyat,” tandasnya.(er)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...