Jelang Libur Natal, Wall Street Dibuka Beragam

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Meskipun sempat bergerak flat dalam perdagangan kemarin, rupiah diprediksikan akan kembali bergairah dalam perdagangan kali ini. Pasalnya sentimen positif mulai berdatangan dari regional.

 

Pasar global sudah bisa mulai bernapas lega setelah kurang lebih dalam sepekan kemarin memperoleh tekanan bertubi-tubi sebagai imbas dari downgrade utang Amerika Serikat (AS) serta situasi krisis utang di kawasan Eropa yang semakin melebar.

 

Namun seiring berjalannya waktu dengan sentimen positif yang ada, janji manis dari The Fed yang tidak akan menaikkan suku bunga hingga 2013 nanti serta perbankan di kawasan Eropa tidak memperbolehkan aksi short selling di saham perbankan membuat sedikit kelegaan dikalangan pelaku pasar.

 

Menurut analis valas, Lana Soelistyaningsih, walaupun sentimen positif tersebut sudah ada namun kekhawatiran dibenak kalangan investor masih ada sehingga mereka pun tetap waspada khususnya memperhatikan pergerakan ekonomi di negara kawasan Paman Sam.

 

"Ketakutan masih ada, namun sejauh ini belum ada hal yang bisa membuat sentimen ini lebih buruk lagi daripada sebelumnya. Maka untuk kali ini rupiah akan diperdagangkan dikisaran Rp8.505-Rp8.525 per USD," ungkap Lana kepada okezone, Jakarta, Selasa (16/8/2011).

 

Sementara itu dari dalam negeri sendiri belum ada isu tertentu yang bisa menggoyang pergerakan rupiah kali ini. Isu dari regionallah yang tetap mendominasi pergerakan rupiah.

 

Seperti diketahui, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Senin 15 Agustus, rupiah flat di Rp8.541 per USD, sama seperti perdagangan periode sebelumnya. Menurut yahoofinance, rupiah parkir di Rp8.537 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.532-Rp8.552 per USD.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber