Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKSPOR PERIKANAN: Kota Makassar Realisasikan US$3,02 Juta

Recommended Posts

MAKASSAR: Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Makassar mencatat realisasi ekspor perikanan sebanyak 216 ton dengan nilai sekitar US$3,02 juta menjelang akhir semester I tahun ini.

 

Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Makassar Syaiful Saleh mengatakan secara rata-rata realisasi ekspor komoditas perikanan dalam 5 bulan terakhir tahun ini mencapai sekitar 40 ton setiap bulannya. "Komoditas ekspor ini juga berasal dari sejumlah daerah [di luar Makassar] di Sulsel yang juga mempunyai potensi sektor perikanan. Setiap bulannya, terkumpul sekitar 40 ton ikan segar yang kemudian diekspor ke berbagai negara tujuan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa 5 Juni 2012.

 

Adapun negara tujuan utama ekspor komoditas perikanan dari Makassar mencakup kawasan Uni Eropa, Amerika, China dan Jepang. Ekspor ikan tuna saat ini masih mendominasi komoditas perikanan Makassar karena ikan jenis ini merupakan jenis ikan yang paling banyak terdapat di Selat Makassar. "Sementara harga ikan segar yang diekspor berkisar US$14 per kilogram," papar Syaiful.

 

Ketua Asosiasi Pengumpul Domestik dan Ekspor Ikan Segarpdeis Sulsel Muhammad Zain Muin mengatakan pengelolaan komoditas perikanan yang masih kurang baik menjadi penghambat perkembangan ekspor ikan segar dari Makassar secara khusus maupun Sulsel secara umum. "Padahal jika terkelola dengan baik, realisasi nilai ekspor ikan segar ini bisa menjadi lebih tinggi," ujarnya.

 

Menurut data Apdeis Sulsel, realisasi ekspor ikan segar dari daerah ini hingga kuartal I 2012 mencapai Rp120 miliar, dengan estimasi perputaran uang dari bisnis ekspor ikan segar tersebut mencapai Rp1 miliar per hari. Adapun harga yang dipatok eksportir ikan segar di atas Rp50.000 per kilogram dengan negara tujuan ekspor utama adalah Singapura dan Malaysia, ditambah Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan.

 

"Eksportir ikan segar Sulsel masih sulit menyentuh pasar eropa dan barat karena kalah bersaing dengan negara penghasil ikan segar lainnya yang lebih baik pengelolaan ekspor ikan segarnya," papar Zain Muin.

 

Kendati demikian, pencapaian yang ditorehkan eksportir ikan segar Sulsel cukup menjanjikan. Untuk itu, Apdeis meminta agar ke depan pemerintah daerah ataupun pusat mampu mengeluarkan regulasi yang berpihak juga ke pengusaha ikan segar. Diantaranya masalah perpajakan yang mesti mengatur dengan jelas item dan peruntukan serta realisasi bagi eksportir ikan.

 

Beroperasinya kargo ikan di Bandara Sultan Hasanuddin diharapkan juga dapat memacu ekspor komoditas ikan segar Sulsel dengan memangkas rute perjalanan ke negara tujuan ekspor. (bas)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...