Pemberdayaan BRI, Petani Jeruk di Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas

[index Pemilik Lapak 501]

PT Asuransi Cigna belum berencana melakukan pemasaran produknya melalui sistem keagenan atau agency.

 

 

Hal tersebut ditegaskan oleh Chief Executive Officer PT Asuransi Cigna Christine Setyabudi. “Sejauh ini sistem bisnis kami adalah menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti bank maupun ritel untuk menjangkau nasabah mereka,” kata Christine dalam konferensi pers hari ini.

 

Christine menuturkan pihaknya masih mengamati ceruk-ceruk pemasaran dengan inovasi baru untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan meningkatkan awareness mereka terhadap perlunya asuransi, seperti sistem telemarketing yang telah mereka terapkan bersama DRTV.

 

“Awareness masyarakat ini merupakan salah satu faktor penyebab bagusnya pertumbuhan industri asuransi di Indonesia, yang rata-rata tumbuh di atas 25%,” ujar Christine.

 

Sebelumnya, Cigna menargetkan perolehan premi tahun ini mencapai Rp1 triliun. Hingga semester I berakhir, premi yang telah diraih sebesar Rp450 miliar. “Pencapaian itu sendiri naik 13,4% dari periode yang sama tahun lalu,” jelas Christine.

 

Selain itu, perusahaan yang berbasis di Amerika serikat itu berusaha menjaring tambahan 40ribu pemegang polis individual tahun ini, sehingga total pemegang polis individual akan berjumlah 740 ribu orang.

 

“Dari 40ribu itu, 15ribu diantaranya kami targetkan dari perolehan Cigna Hospitalife, layanan baru kami,” tutur Christine.

 

Pada 2010, Cigna telah bekerjasama dengan 29 partner, 1,3 juta pemegang polis dengan rasio kecukupan modal asuransi (risk based capital/RBC) 491%, jauh di atas peraturan pemerintah yang sebesar 120%.