BRI Berdayakan UMKM Ponorogo Lewat Figur Lokal Inspiratif

[Karim Pemilik Lapak 0]

Jakarta, KompasOtomotif - Karena penerapan teknologi injeksi pada sepeda motor makin gencar, PT. Astra Honda Motor (AHM) juga berusaha membuat teknologi semakin dikenal wartawan yang dilaksanakan kemarin (17/04/2012) di Pusat Pelatihannnya, Sunter, Jakarta Utara.

 

Dijelaskan, PGM-FI  adalah cara memasok bensin dengan injeksi dan dikontrol secara elektronik. Dengan cara, kerja mesin lebih efisien (irit) dan ramah lingkungan. 

 

Sensor-sensor

Komponen dasar PGM-FI terdiri dari pompa listrik yang mengirimkan bensin bertekanan tinggi ke injektor. Bensin disemprotkan ke lubang isap pada tekanan 294 kPa yang diatur oleh pressure regulator. Kerja injektor dan regulator tekanan, dikontrol oleh ECM (Electronic Control Module) sebagai otak dari sistem injeksi.

 

ECM bekerja berdasarkan sinyal listrik yang dikirimkan oleh sensor-sensor antara lain Throttle Position (TP) mendeteksi bukaan gas,  Engine Oil/Coolant Temperature (EOT/ECT) memantau suhu mesin dan Ignition Pulse Generator (CKP) mengetahui putaran mesin sedan sudut poros engkol (crankshaft). Terakhir sensor oksigen (O2) untuk yang ada pada gas buang. 

 

Dengan sistem injeksi ini, mesin lebih mudah distart  pada berbagai kondisi. Begitu perawatan. Sedangkan perawatan, hanya mengganti filter bensin setiap 48.000 km.

 

Honda telah menggunakan teknologi ini sejak 1982 pada sepeda motor sport CX500 Turbo. Sedangkan pada sepeda motor ber-cc kecil, dimulai pada Supra X di 2005. Kini,  PGM-FI digunakan Honda pada Supra X Helm-in, Supra X 125 dan Revo AT, Spacy, PCX, Vario CBS 125 dan CBR.

 

 

 

Sumber