Paving Block Topi Uskup: Perpaduan Desain dan Daya Tahan yang Sempurna

[mother Pemilik Lapak 0]

KOMPAS.com - Melahirkan dengan lancar, aman, dan nyaman tentu menjadi dambaan setiap ibu hamil (bumil). Akan tetapi terkadang kenyataan tak sama dengan keinginan. Adanya suatu kendala pada proses persalinan mengakibatkan ibu mengalami trauma.

 

Untuk menuntaskan kasus trauma, jalan terbaik memang melakukan konseling yang melibatkan psikiater atau psikolog. Untuk itu bagi ibu yang baru bersalin dan merasakan gejala-gejala seperti kerap menangis, sangat lelah, atau perasaan lain yang sangat menganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.

 

Dari konseling akan ditelusuri apa sebenarnya yang menjadi penyebab dan akan dicarikan solusi terbaik sehingga dalam diri ibu kembali tumbuh rasa percaya diri. Rasa takut yang membelenggu sebelumnya pun menjadi hilang, digantikan rasa optimis dan keyakinan dapat mengasuh dan merawat si kecil dengan baik.

 

Dengan konseling, ibu juga tak perlu khawatir kalau suatu hari kembali positif hamil. Pengalaman rasa sakit yang dialami pada persalinan pertama, malah akan dijadikan bekal berharga untuk melakukan persiapan agar di kehamilan selanjutnya lebih prima.

 

Alternatif

Trauma yang terlanjut terjadi bisa dibersihkan dengan belajar teknik penyembuhan emosi dan trauma. Pendekatan yang paling efektif adalah TAT (Tapas Acupressure Technique) yang dipelajari dalam pelatihan berdurasi tiga jam. Dengan teknik ini, seseorang akan mampu membersihkan traumanya secara mandiri.

 

TAT adalah teknik baru yang sederhana dan efektif untuk menciptakan rasa damai, rileks dan sehat dalam waktu singkat. TAT merupakan salah satu bentuk terapi dalam kelompok ilmu Energy Psychology yang sedang berkembang pesat.

 

Teknik ini dilakukan dengan menyentuh ringan beberapa titik akupuntur di kepala (posisi TAT), sambil mengarahkan perhatian Anda pada masalah yang ingin diatasi.

Menyentuh titik-titik ini dengan ringan akan memberikan efek pudarnya trauma, sehingga pikiran dan perasaan yang negatif pun berkurang. Terutama setelah mengalami peristiwa traumatis seperti persalinan.

(Hilman Hilmansyah/Uut)

 

 

Sumber