Everything You Need to Know About Drop Tester A Tool for Quality and Durability

[index Pemilik Lapak 501]

Ketika game role playing rilisan developer dari Jepang kurang memuaskan akhir-akhir ini, para developer game dari barat sepertinya mulai menunjukkan dominasinya dalam genre RPG. Memang dari dulu game western style RPG punya ciri khas tersendiri yang mampu menyedot perhatian gamer dunia. Tengok saja seri Dragon Age, Mass Effect, atau Elder’s Scroll. Sekarang giliran seri Two Worlds yang menambah daftar panjang game RPG barat yang dirilis secara multiplatform.

 

 

Seri Two Worlds sudah menginjak judul yang kedua. Two Worlds pertama bisa dibilang kurang bisa menunjukkan performa yang brilian dengan kekurangan dimana-mana, padahal memiliki konsep open world dan kustomisasi yang unik. Namun sepertinya seri yang kedua ini tak belajar banyak dari kekurangan yang ada di seri pertamanya.

 

Gamer akan berpetualang di Antaloor, sebuah kerajaan dengan teritori kekuasaan yang sangat luas dimana gamer akan berurusan dengan karakter antagonis bernama Gandohar dan antek-anteknya. Gandohar menahan—atau lebih tepatnya—menculik saudara perempuan kita dengan maksud menjadikannya korban persembahan untuk membangkitkan dewa api nan jahat. Selanjutnya bisa ditebak, gamer akan menjelajah di dunia yang luas, melawan para evil characters, dan tentu saja berusaha menyelamatkan sang saudara perempuan. Jika gamer sudah memainkan game yang pertama, maka plot cerita tentang Gandohar dan saudara perempuan yang jadi “biang masalah”, tak akan terdengar asing. Untuk yang belum memainkan game pertamanya, jangan kuatir, karena akan ada flashback scene yang menceritakan inti dari game pertamanya.

 

Gameplay Two Worlds II tak berbeda jauh dengan seri RPG barat yang sudah beredar di pasaran. Kita akan diberikan satu hero yang bebas untuk kita customize penampilannya, lalu selanjutnya petualangan-pun dimulai. Region yang akan kita jelajah sangat bervariasi. Ada yang bergaya kota konvensional, medieval, peradaban suku, daerah pinggir laut, bahkan sebuah kota yang bergaya Asia. Hampir seluruh waktu kita akan dihabiskan untuk menjelajah berbagai region tersebut untuk mencari side-quest yang ada.

 

 

Realitanya, side-quest yang bervariasi menjadi daya tarik tersendiri ketimbang main story yang cenderung klise namun tetap asik untuk diikuti. Reality Pump selaku developer membekali Two Worlds II dengan berbagai macam side-quest menarik yang bisa didapatkan lewat dialog dengan NPC atau pengumuman yang tertempel di announcement board. Menyelesaikan side-quest ini bukan hanya akan memperkaya kita dengan pundi-pundi uang atau reward item, tapi juga bisa meningkatkan reputasi karakter kita di mata guild tertentu. Gamer bisa bergabung dengan berbagai guild yang akan membawa keuntungan sesuai dengan guild apa yang gamer masuki.