Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

cahyadi

Begadang Mari Begadang

Recommended Posts

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sudah cukup lama tidak ada acara televisi yang bisa dijadikan teman begadang. TVOne mengisi kekosongan itu dengan RadioShow yang dipandu penyiar kawakan, Sys NS.

 

Pukul 23.00 ketika sebagian orang sudah bersiap-siap untuk tidur, Sys cuap-cuap di depan mikrofon dan meja siar. Dia siaran program televisi RadioShow di sebuah studio dadakan di sudut sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Selama siaran, semua gerak-geriknya direkam kamera dan ditayangkan langsung TVOne hingga usai pukul 02.00.

 

Ya, ini memang bukan siaran radio biasa, melainkan siaran radio bergambar yang dibuat untuk konsumsi industri hiburan televisi. Acara siaran serupa juga bisa kita temui di JakTV melalui Roti Bakar yang tampaknya diadopsi dari acara di radio Jak FM, Ronald & Tike (Roti).

 

Format acara televisi semacam ini mengadopsi hampir seluruh karakter siaran radio. Gambar yang ditampilkan adalah penyiar sedang siaran dengan meja siar lengkap dengan mikrofonnya di sebuah kamar mirip ruang siar atau studio. Gaya siarannya santai, wajar, dan akrab. Isi siaran campur aduk seperti nasi rames.

 

Tengok saja RadioShow setiap Senin-Jumat yang berisi bincang-bincang, pemutaran klip, tebak-tebakan, sampai ucapan selamat ulang tahun. Semua serba sedikit, tetapi kalau disatukan jadi banyak.

 

Sys NS mengatakan, acara "nasi rames" RadioShow bahan-bahannya dia cuplik dari acara radio yang diasuhnya, terutama ketika bekerja sebagai penyiar Prambors dan DMC. "Gaya wawancaranya diambil dari acara Serius tapi Santai (Sersan) Prambors. Musik Indonesianya saya ambil dari acara Musik Kita Prambors, kuisnya seperti kuis Spontan DMC, konsep lagu jadulnya seperti Yesterhits DMC," ujar Sys, yang kondang sebagai penyiar radio dari era 1970-an hingga 1990-an dan kini berusia 56 tahun.

 

Boleh dikata, RadioShow itu seperti rangkuman perjalanan karier Sys sebagai orang radio. Tujuannya tidak lain mengajak orang bernostalgia ke tahun 1970-an sampai 1990-an ketika teman akrab anak muda adalah radio, bukan gadget. Itu sebabnya RadioShow kerap menampilkan ikon anak muda "masa lalu".

 

Rabu (7/3/2012) malam, misalnya, Sys yang ditemani pendamping Sandy Andarusman mewawancarai Hilman Hariwijaya dan Gusur Lupus. Pemirsa yang melewati masa remaja pada era 1980-an dan 1990-an mungkin ingat kedua sosok ini. Hilman adalah penulis serial novel terkenal, Lupus. Gusur adalah karakter hidup yang dipinjam dalam novel Lupus. Obrolan malam itu ngalor-ngidul seputar kehidupan anak muda jadul alias zaman dulu.

 

Tidak semua berbau nostalgia. Kamis (8/3/2012) malam lalu, misalnya, RadioShow mengundang band asal Bandung, Pure Saturday. Malam sebelumnya ia mengundang Ridwan Kamil, arsitek kreatif dari Bandung juga.

 

Gaya siaran Sys pun tidak berubah. Dia tetap tampil lincah, spontan, cepat merespons lawan bicara, dan kadang nakal seperti ketika dia masih mengasuh acara-acara di Prambors atau DMC. Kepada pejabat yang jadi tamunya, dia tidak bertanya soal kebijakan, tetapi soal yang lebih personal seperti, "Bapak kalau makan siapa yang melayani? Waktu muda pacarannya bagaimana?"

 

Teman begadang

 

Awalnya, Sys menginginkan penonton RadioShow adalah orang-orang yang mendengar acara-acara radionya. Belakangan, anak-anak yang memanggil Sys dengan sapaan Om juga menyukai acara ini.

 

Adepepe, Manajer Kompartemen Dokumenter TVOne yang menangani acara RadioShow, menambahkan, penonton yang disasar awalnya 35 tahun ke atas. "Ternyata, yang sering nong- krongin kami shooting siaran di kafe usianya rata-rata 30-an. Yang lebih tua menonton di rumah."

 

Karena sebagian penontonnya lebih muda, lanjut Adepepe, tim RadioShow membuat sedikit penyesuaian konsep. "Kami hadirkan juga band-band yang lebih muda. Karena mulai banyak membahas musik, kami memasukkan Sandy yang pemain band sebagai co-host," ujarnya.

 

Racikan RadioShow yang sekarang dianggap cukup ideal dan mampu menyedot penonton yang suka begadang. Meski acara itu baru ditonton rata-rata 5 persen penonton pada jam tayang tersebut, pihak TVOne menganggap RadioShow mampu menghidupkan jam tayang "mati", yakni jam tayang yang seret penonton dan iklan.

 

Kehadiran RadioShow telah mengisi kembali kekosongan acara obrolan dan musik tengah malam yang enak dijadikan teman begadang bagi penonton dewasa. Pada tahun 2000-2005 ada beberapa acara tengah malam Lepas Malam (TransTV), Bincang Bincang (RCTI), dan yang paling masyhur Angin Malam (RCTI) dengan penari malamnya yang menari jaipong sambil berteriak, "Tariiikk, Mang."

 

Sys NS cukup cerdik mengisi malam dengan dialog spontan dan pertanyaan yang menggelitik plus musik dari penampil tamu bagai radio bergambar. Tariiiik Sys.... (Budi Suwarna)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...