index Pemilik Lapak 501 Posted Mei 22, 2011 Urtikaria Definisi Dermatosis akibat reaksi imunologik terhadap makanan atau bahan pelengkap makanan. Pendahuluan Reaksi simpang makanan adalah setiap reaksi yang tidak diinginkan akibat ingesti makanan atau bahan aditif makanan.Reaksi ini terbagi atas intoleransi makanan dan alergi makanan.Alergi makanan disebabkan oleh alergen makanan,sedangkan intoleransi makanan disebabkan oleh gangguan fisiologis. Manifestasi alergi makanan pada kulit biasanya berupa urtikaria/angioedema atau dermatitis atopik. Prevalensi alergi makanan biasanya lebih sering terjadi pada bayi/anak-anak dibanding orang dewasa. Patofisiologi Setiap saat saluran cerna akan terpajan dengan berbagai jenis protein yang bersifat alergenik,namun reaksi hipersensitifitas terhadap makanan relatif jarang terjadi.Hal ini mencerminkan betapa efisiennya fungsi saluran cerna dalam memproses makanan.Sawar mekanis/ non imunologis yang terdapat pada saluran cerna adalah asam lambung,enzim proteolitik,mukus dan gerakan peristaltik.Selain sawar mekanis,sawar imunologis juga berperan penting oleh gut-associated lymphoid tisssue (GALT). Gejala klinis Manifestasi alergi makanan pada kulit umumnya bervariasi,mulai dari urtikaria akut dan atau angioedema sampai ruam morbiliformis.Urtikaria kronis jarang disebabkan oleh alergi makanan. Alergi makanan juga merupakan salah satu pencetus terjadinya dermatitis atopik pada 1/3 kasus anak-anak.Dalam waktu 2 jam setelah ingesti makanan,penderita akan terjadi eritema dan pruritus yang menyebabkan penderita menggaruk,sehingga terjadi eksaserbasi dermatitis atopik.Dermatitis atopik pada bayi diperkirakan 85% akan mengalami toleransi terhadap makanan setelah mencapai usia 3 tahun. Dermatitis herpetiformis Duhring merupakan hipersensitifitas terhadap makanan yang bermanifestasi sebagai ruam pruritik dan dihubungkan dengan adanya enteropati sensitif gluten.Lesi kulit bervariasi dari urtika,papul,vesikel sampai bula. Diagnosis Perlu anamnesis yang teliti untuk membedakan alergi makanan dan reaksi hipersensitifitas.Uji in vivo (uji tusuk ,diet eliminasi selama 7-14 hari terhadap makanan tersangka),in vitro (pemeriksaan kadar IG E spesifik dalam serum). Tes lain berupa SAFT (Skin application Test) juga sering digunakan untuk mencari makanan pencetus dermatitis atopik. Penatalaksanaan Selain dermatitis herpetiformis,penderita anak-anak cukup melakukan uji kulit setiap 1-3 tahun. Bagi penderita dermatitis herpetiformis harus menghindari alergen seumur hidupnya. Share this post Link to post Share on other sites