Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

tobirama

Menguntungkan, Investasu SAHAM dengan LOTS

Recommended Posts

Lautandhana Daily View 06 Mei 2013

 

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 1,4% pada level 4.925,5 dipimpin oleh massivenya panic sell investor sebagai akibat diturunkannya outlook rating surat utang Indonesia oleh Standard&Poors dari BB+ positive menjadi BB+ stable ditengah ragu-ragunya pemerintah dalam mengambil kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Tekanan jual melanda saham-saham di hampir keseluruhan sektoral dipmpin oleh sektoral aneka industry, manufaktur dan infrastruktur. Sektoral berbasis consumer menjadi satu-satunya sektoral yang ditutup menguat. Investor asing merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 822 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 50.000 ke Rp1,1 juta, Merck (MERK) naik Rp 32.000 ke Rp 192.000, Mayora (MYOR) naik Rp 800 ke Rp 31.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 25.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 1.200 ke Rp Rp 6.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 49.950, Lion Metal (LION) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, dan Telkom (TLKM) turun Rp 500 ke Rp 11.300.

 

Akhir pekan lalu, bursa AS ditutup menguat rata-rata 1% didorong oleh data ketenagakerjaan April diatas ekspektasi ekonom dan indeks pengangguran secara tidak terduga turun ke level terendahnya. Indeks Dow Jones ditutup mendekati level 15.000 di level 14.973,96 (+1%) dipimpin oleh penguatan saham Caterpillar, Alcoa masing-masing menguat diatas 1,9% dan rally signifikan Kraft Food Group (+5,7%) pasca realisasi laba 1Q13 diatas ekspektasi. Data payroll AS di bulan April meningkat 165 ribu pekerja dibandingkan dengan data payroll Maret sebanyak 138 ribu pekerja sedangkan indeks pengangguran AS turun berada di level 7,5% (vs 7,6% di bulan Maret) yang merupakan level terendah sejak Desember 2008. Positifnya data ketenaga kerjaan AS ini turut mendongkrak penguatan akhir pekan Bursa Eropa dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat masing-masing ke level 2.763,7 (+1,6%) dan ke level 6.521,5 (+0,9%).

 

Sinyal positif dari berita ekonomi AS di akhir pekan dapat mendorong potensi teknikal rebound IHSG awal pekan, namun sisi domestic ragu-ragunya Pemerintah menaikkan BBM bersubsidi yang berdampak diturukannya rating surat utang Indonesia oleh S&P (dari BB+, outlook positive menjadi BB+ outlook stable) mengakibatkan pergerakan IHSG berfluktuatif terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF, TLKM, DGIK, BSDE, KIJA, BKSL dan BMRI.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 08 Mei 2013

 

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 1% pada level 5.042,8 seirama dengan laju penguatan bursa regional. Saham-saham sektoral property, perbankan dan consumer ditutup menguat dan merupakan penggerak utama lanjutan penguatan IHSG. Asing sendiri masih merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 306 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 9.500 ke Rp 344.500, Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 21.800, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.550 ke Rp 51.700, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 950 ke Rp 4.750; sedangkan saham-saham top losers antara lain Mandom (TCID) turun Rp 1.000 ke Rp 11.500, Lionmesh (LMSH) turun Rp 500 ke Rp 15.500, Century Textile (CNTX) turun Rp 500 ke Rp 5.600, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 17.200.

 

Bursa AS semalam ditutup kembali menguat dengan indeks Dow Jones pertama kalinya ditutup diatas level 15.000, menguat 0,6% di level 15.056,2. Laju rally indeks ditopang oleh optimisme atas lanjutan program stimulus Bank Sentral Global dan kinerja 1Q13 rata-rata diatas ekspektasi analis. Pekan lalu, ECB memangkas acuan suku bunga 25 bps, The Fed telah menggelontorkan dana senilai US$ 2,3 triliun sejak krisis 2008 ditambah dengan QE3 monthly US$ 85 miliar, Bank Sentral Jepang juga menggelontorkan stimulusnya untuk mencapai target inflasi 2% dalam 2 tahun. Sementara itu, Bank Sentral Australia juga memangkas suku bunga acuannya menjadi 2,75% dan Bank Sentral Inggris kemungkinan menggelontorkan stimulus QE minimal senilai US$ 582 miliar. Bursa Eropa pun juga turut ditutup menguat di perdagangan semalam dipimpin oleh lonjakan harga saham perbankan HSBC dan Societe Generale SA diatas2,6% pasca release kinerja 1Q13 yang positif. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat masing-masing 0,7% dan 0,5% untuk ditutup pada level 2.769,1 dan 6.557,3.

 

Untuk IHSG hari ini, kami perkirakan kembali bergerak menguat sejalan dengan positifnya situasi global, namun lanjutan penguatan bersifat terbatas sebagai akibat adanya potensi profit taking pasca rally signiikan dalam dua hari terakhir. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF, TLKM, DGIK, BSDE, KIJA, BKSL dan BMRI.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily News 10 Mei 2013

 

Bursa AS semalam ditutup terkoreksi tipis akibat maak aksi profit taking investor pasca rally berturutan dalam beberapa hari terakhir. Tekanan jual atas saham-saham sektoral utilitas dan telekomunikasi menjadi penggerak turunnya bursa AS, terutama indeks S&P yang ditutup melemah o,4% pada level 1.626,7. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup terkoreksi tipis dimana indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing melemah 0,4% dan 0,1% ditutup pada level 2.773,2 dan 6.592,7.

 

IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak menguat terbatas. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KLBF, TLKM, DGIK, BSDE, KIJA, BKSL dan BMRI.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 14 Mei 2013

 

IHSG awal pekan ditutup terkoreksi 1% berada di level 5.054,6 seiring dengan aksi profit taking investor pasca rally signifikan pekan lalu. Tekanan jual signifikan melanda saham-saham unggulan sektoral aneka industry, perbankan dan industry dasar yang menjadi kontributor utama koreksi IHSG. Hanya tercatat sektoral perkebunan yang mampu ditutup pada teritrori positif. Sementara itu, asing tercatat mencetak transaksi net sell senilai Rp 491 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 3.850 ke Rp 23.150, Gowa Makassar (GWTD) naik Rp 1.400 ke Rp 8.450, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 338.000, dan Century Textille (CNTX) naik Rp 900 ke Rp 6.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 52.600, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 34.300, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 400 ke Rp 18.600, dan BTPN (BTPN) turun Rp 350 ke Rp 5.450.

 

Bursa AS dan Eropa di perdagangan awal pekan ditutup bervariasi terbatas ditengah data positif dari penjualan ritel AS dibulan April yang secara tak terduga bertumbuh tipis 0,1% MoM setelah di bulan Maret terkontraksi 0,5%. Indeks Dow Jones melemah 0,2% di level 15.091,7 sedangkan S&P 500 ditutup flat di level 1.633,8 dan Nasdaq menguat tipis 0,1% di level 3.438,8. Yum! Brands Inc. turun 2,1% pasca pemilik restoran cepat saji KFC and Pizza Hut melaporkan penurunan penjualan bualn April di China sedangkan Corning Inc. (GLW) naik 0,9% setelah analis mengupgrade rekomendasi saham GLW. Theravance Inc. melonjak signifikan 18% pasca Elan Corp. setuju membayar royalty sebesar US$ 1 billion atas obat –obatan baru. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx melemah 0,3% untuk kemudian ditutup pada level 2.777,4 sebagai akibat koreksi harga saham perbankan, seperti Commerzbank dan Standard Chartered.

 

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak berfluktuatif dalam rentang trading 4.995-5.075. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KIJA, BSDE dan BMRI.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 23 Mei 2013

 

IHSG kemarin ditutup menguat 0,4% berada di level 5.208 ditopang oleh penguatan terbatas saham-saham sektoral property, perkebunan dan industry dasar. Saham-saham unggulan sektoral pertambangan dan financial ditutup pada teritori merah. Investor asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 260 miliar. Sahamsaham jajaran top gainers di antaranya Sepatu Bata (BATA) naik Rp 12.000 ke Rp 72.000, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.450 ke Rp 8.900, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 18.350, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 600 ke Rp 8.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 55.250, Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 234.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 32.950, dan Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 500 ke Rp 6.500.

 

Bursa AS semalam ditutup terkoreksi terbatas sebagai akibat sinyalemen The Fed yang kemungkinan berencana mencabut program stimulus buyback obligais jika pasa tenaga kerja AS terus membaik. Berkrbalikan dengan ekspektasi investor atas optimism dilanjutkannya stimulus The Fed. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah terbatas masing-masing berada di level 15.307 (-0,5%) dan di level 1.655 (-0,8%) sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi cukup dalam 1,1% berada di level 3.463. Sementara itu, bursa

Eropa masih ditutup menguat terbatas dipimpin oleh rally sahamsaham sektoral metal mining sejalan dengan peningkatan harga komoditas metal mining. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masingmasing menguat 0,5% untuk ditutup pada level 6.840,3 dan 2.835,0.

 

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak terbatas dan fluktuatif. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KIJA, BKSL dan DGIK.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 03 Juni 2013

 

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi 1,2% di level 5.068,6 disebabkan oleh tekanan jual signifikan yang melanda saham-saham unggulan. Volume dan nilai transaksi melonjak tinggi berkat beberapa transaksi saham di pasar negosiasi yang dilakukan oleh beberapa broker seperti Credit Suisse Securities (CS), UBS Securities (AK) dan Kim Eng Securities (ZP). Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 622 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 19.500, Fastfood (FAST) naik Rp 400 ke Rp 13.400, Pembangunan Jaya (PJAA) naik Rp 350 ke Rp 1.770, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 30.000; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 50.000 ke Rp 1,45 juta, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.000 ke Rp 53.500, Unilever (UNVR) turun Rp 1.850 ke Rp 30.500, dan Telkom (TLKM) turun Rp 800 ke Rp 11.050.

 

Bursa AS dan Eropa akhir pekan ditutup serentak terkoreksi sejalan dengan tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dimana indeks belanja konsumsi AS di bulan Mei terkontraksi 0,2% untuk pertama kaliny dalam satu tahun. Pelemahan data ekonomi AS ini mendorong optimism investor atas tetap dilanjutkannya stimulus The Fed, pasca The Fed mengindikasikan akan mengurangi program stimulusnya jika membaiknya ekonomi secara berkesinambungan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah sebesar 1,4% ditutup masing-masing pada level 15.115,6 dan 1.630,7. Sementara itu, indeks FTSE dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah 1,1% untuk ditutup pada level 6.583,1 dan 2.769,6.

 

IHSG awal pekan kami perkirakan bergerak fluktuatif cenderung terjadi koreksi lanjutam. Saham pilihan kami, antara lain: SMGR, ASII, KIJA, SSIA dan RALS.

 

sumber

 

oIlbRGRJV21412.jpg

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 10 Juni 2013

 

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 2,7% ke level 4.865,3 mengekor anjloknya bursa global terkait dengan kemungkinan dihentikannya program stimulus bank sentral dunia. Keseluruhan sektoral IHSG ditutup turun dipimpin oleh koreksi yang melanda saham-saham sektoral industry dasar, consumer dan manufaktur. Investor asing membukukan transaksi net sell signifikan sebesar Rp 1,8 triliun. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 17.500. Apexindo (APEX) naik Rp 575 ke Rp 2.900, Dyviacom (DNET) naik Rp 240 ke Rp 1.210, dan Sinar Mas (SMMA) naik Rp 225 ke Rp 4,725; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 4.500 ke Rp 210.500, Unilever (UNVR) turun Rp 2.100 ke Rp 28.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.550 ke Rp 51.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.450 ke Rp 28.050.

 

Bursa AS dan Eropa di akhir pekan ditutup rebound seiring dengan meningkatnya data ketenaga kerjaan AS yang baru sebanyak 175.000 di bulan Mei yang melebihi ekspektasi ekonomis. The Fed menyatakan tidak akan menghentikan program stimulusnya dalam periode jangka pendek ini. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq melonjak signifikan masing-masing ke level 15.248,1 (+1,4%), 1.643,4 (+1,3%) dan 3.469,2 (+1,3%). Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx juga terseret naik signifikan pasca koreksi berturut-turut di beberapa hari perdagangan terakhir. Indeks FTSE menguat ke level 6.412 atau melonjak 1,2% sedangkan indeks DJ Euro Stoxx naik 1,8% ke level 2.724,1.

 

IHSG awal pekan kami perkirakan bergerak seirama dengan peregreakan teknikal reboundnya bursa global. Saham pilihan kami antara lain: SMGR, RALS, AKRA.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 17 Juni 2013

 

IHSG kemarin ditutup rebound signifikan pada level 4.760,7 (+3,3%) didorong oleh reboundnya saham-saham unggulan yang sudah terkoreksi cukup dalam terutama sektoral keuangan, property dan industry dasar. Investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 366 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.900 ke Rp 49.400, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.300 ke Rp 10.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.100 ke Rp 26.400, dan Unilever (UNVR) naik Rp 1.050 ke Rp 28.850; sedangkan saham-saham top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 20.000, Tiga Raksa (TGKA) turun Rp 400 ke Rp 1.300, Tempo Scan (TSPC) turun Rp 225 ke Rp 4.250, dan Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 200 ke Rp 6.300.

 

Bursa AS di akhir pekan ditutup terkoreksi jelang hasil pertemuan rapat The Fed pekan ini. The Fed sendiri menginidikasikan melakukan penguarangan program stimulus buy back obligasinya melihat data ekonomi yang terus membaik. American Express Co. (AXP) turun 6,5% setalah diturunkan ratingnya oleh Barclays Plc sedangkan Lululemon Athletica Inc. turun 19 percent pasca pengumuman mundurnya Chief Executive Officer Christine Day. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing melemah ke 15.070,2 (-0,7%) dan ke 1.626,7 (-0,6%). Sementara itu, bursa Eropa akhir pekan mampu ditutup menguat tipis dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1%.

 

IHSG awal pekan ini kami perkirakan bergerak menguat terbatas dan berfluktuatif. Saham pilihan kami antara lain: SMGR.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 25 Juni 2013

 

IHSG awal pekan ditutup kembali terkoreksi cukup dalam sebesar 1,9% pada level 4.429,5 tertekan oleh sentiment dihentikannya penyaluran kredit perbankan di China akibat kenaikan suku bunga dalam dua pekan terakhir sehingga muncul krisis likuiditas perbankan China. Keseluruhan sektoral IHSG tak luput dari aksi tekanan jual investor dipimpin oleh anjloknya saham-saham sektoral property, perdagangan, pertambangan dan industry dasar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Inovisi (INVS) naik Rp 700 ke Rp 6.750, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 10.000, Acset (ACST) naik Rp 325 ke Rp 2.825, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 250 ke Rp 10.750; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 2.150 ke Rp 28.500, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.500 ke Rp 24.500, Indocement (INTP) turun Rp 950 ke Rp 21.450, dan Unilever (UNVR) turun Rp 850 ke Rp 26.400.

 

Kekhawatiran atas krisis likuiditas China mendorong terjadinya panic sell yang juga melanda bursa saham AS dan Eropa di awal pekan untuk ditutup serentak terkoreksi. Bursa saham China sendiri ditutup anjlok signifikan hingga ke level 1.963,2 (-5,3%). Saham sektoral perbankan AS memimpin laju koreksi indeks dimana saham Bank of America Corp. dan Citigroup Inc. turun lebih dari 3% sedangkan saham Apple Inc. anjlok 2,7% pasca diturunkannya target price oleh Jefferies & Co. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing ke level 14.659,6 (-0,9%), 1.573,1 (-1,2%) dan 3.320,8 (-1,1%). Pun demikian dengan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx yang masing-masing juga ditutup terkoreksi tajam sebesar 1,4% dan 1,5% ke level 6.029,1 dan 2.511,8.

 

IHSG kami perkirakan masih cenderung mengikuti pergerakan melemah bursa regional namun berpotensi rebound terbatas. Saham pilihan kami antara lain: SMGR dan ASII.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 01 Juli 2013

 

IHSG akhir pekan ditutup menguat sebesar 3% pada level 4.818,9 ditopang oleh lanjutan naikknya keseluruhan sektoral IHSG dipimpin oleh saham-saham unggulan di sektoral konstruksi, manufaktur dan aneka industry. Investor asing pun mencetak transaksi net buy senilai Rp 960 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.300 ke Rp 50.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.050 ke Rp 28.150, Indocement (INTP) naik Rp 1.450 ke Rp 24.450, dan Unilever (UNVR) naik Rp 1.350 ke Rp 30.750; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 550 ke Rp 7.000, Holcim (SMCB) turun Rp 300 ke Rp 2.450, Waran Nusa Raya (NRCA-W) turun Rp 190 ke Rp 650, dan Matahari (MPPA) turun Rp 125 ke Rp 2.925.

 

Bursa AS dan Eropa di akhir pekan ditutup terkoreksi dalam kisaran terbatas sejalan dengan anjloknya indeks business activity AS bulan Juni jauh dari ekspektasi proyeksi ekonomis yang disurvei Bloomberg. Kejutan terbesar di AS adalah anjlok tajamnya saham Blackberry sebesar 27% akibat di kuartal 4 tahun lalu secara tak terduga mencetak rugi cukup signfikan sebesar US$ 84 juta. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing terkoreksi sebesar 0,8% dan 0,4% ke level 14.909,6 dan 1.606,3. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah ke level 6.215,5 (-0,4%) dank e 2.602,6 (-0,7%) dipimpin oleh anjloknya saham sektoral pertambangan seperti: Eurasian Natural Resources Corp.

 

IHSG awal pekan kami perkirakan bergerak mixed terbatas potensi terjadi profit taking. Saham pilihan kami antara lain: SMGR dan ASII.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 08 Juli 2013

 

IHSG akhir pekan ditutup menguat sebesar 0,5% ditutup pada level 4.602,8 seirama dengan laju penguatan bursa regional yang ditopang oleh aksi borong saham yang sudah berada di posisi oversold dipimpin penguatan saham-saham sektoral consumer. Saham-saham sektoral infrastruktur dan financial masih marak terkena aksi profit taking investor. Investor asing sendiri tercatat mencetak transaksi net sell senilai Rp 263 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 1.100 ke Rp 29.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 18.000, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 400 ke Rp 12.550, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 28.000; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 37.500 ke Rp 151.500, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 345.000, Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 30.200, dan Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 300 ke Rp 7.000.

 

Bursa AS pasca libur Independence day ditutup menguat rata-rata 1% di akhir pekan lalu yang ditopang oleh data payroll AS bulan Juni meningkat 195 ribu pekerja merupakan kenaikan dua kali beruntun pasca bulan Mei juga naik sebanyak 175 ribu pekerja sedangkan Indeks pengangguran AS dibulan yang sama masih berada pada level 7,6%. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup naik 1% masing-masing berada di level 15.135,8; 1.631,9 dan 3.479,4. Sementara itu, bursa Eropa justru ditutup melemah di akhir pekan akibat spekulasi investor atas pengurangan dana stimulus AS berupa buyback obligasi AS. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing melemah ke level 2.596 (-1,9%) dan ke level (-0,7%).

 

IHSG awal pekan ini kami perkirakan menguat terbatas yang masih diramaikan aksi profit taking investor. Saham pilihan kami antara lain: IMAS, SMGR dan AKRA.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

Media Digest LTC 15 Juli 2013

 

• RUU Pertanahan: Penguasaan kawasan properti dan industrial estate di satu lokasi oleh satu grup usaha dibatasi max 200ha. *ltc

• WSKT bentuk JV dengan Shalawat Power garap bisnis pembangkit listrik minihydro (PLTM). *ltc

• AKRA incar pembangunan 105 SPBU dan SPBN dengan sistem waralaba selesai semester II 2013 utk kejar tambahan kuota sebesar 229%. *ltc

• ADHI gandeng Angkasa Pura I garap 2 proyek properti di Pejaten dan Bali senilai Rp1,17t. *ltc

• ERAA perlebar usaha dibisnis layanan konten kembangkan aplikasi PicMix. *ltc

• Dirut ASII akui kenaikan BI rate bisa berdampak signifikan ke penjualan otomotif jika diikuti oleh kenaikan bunga kredit. *ltc

• ASII gandeng Hong Kong Land masuki bisnis properti garap proyek mixed used di Jl. Jend. Sudirman seluas 2,4ha senilai Rp4t. *ltc

• Perbankan tengah kaji kenaikan suku bunga sebagai respon naiknya BI rate. *ltc

• BEI lanjutkan suspensi saham GTBO dan akan panggil emiten utk menjelaskan alasan pembatalan kontrak penjualan coal. *ltc

• RANC telah investasikan Rp51m utk bangun 16 gerai baru Ranch Market sepanjang 1H13. *ltc

• INCO minta kejelasan soal renegosiasi kontrak karya kpd pemerintah terkait besaran royalti, luas wilayah, perpanjangan kontrak, kewajiban divestasi, pemurnian mineral, dll. *ltc

• SMBR optimis kapasitas naik 28% dari 1,25jt jadi 1,65jt hingga akhir 2013. *ltc

• MLPL teruskan rencana emisi global bond $200jt setelah peroleh rating B+ dari S&P dan Fitch. *ltc

• INAF terpukul oleh depresiasi rupiah mengingat 99% bahan bakunya masih impor. *ltc

 

:::::"Media Digest LTC" is the easiest & fastest way to keep up with almost all the essential news and developments in the capital market industry:::::

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 23 Juli 2013

 

IHSG awal pekan ditutup terkoreksi sebesar 1% pada level 4.679 akibat ramainya aksi profit taking investor atas saham-saham unggulan terutama pada sektoral financial dan consumer. Saham-saham sektoral berbasisi komoditas seperti perkebunan dan pertambangan ditutup menguat. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 319 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 33.500, Matahari (LPPF) naik Rp 500 ke Rp 12.800, Golden Energy (GEMS) naik Rp 325 ke Rp 2.325, dan ABM Investama (ABMM) naik Rp 250 ke Rp 2.875; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.600 ke Rp 33.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 850 ke Rp 16.250, Indocement (INTP) turun Rp 500 ke Rp 21.700, dan J Resources (PSAB) turun Rp 425 ke Rp 2.575.

 

Bursa AS di perdagangan awal pekan masih ditutup menguat terbatas cenderung flat ditengah release kinerja emiten 2Q13 yang tidak begitu memuaskan seperti McDonald yang ditutup terkoreksi lebih 2% akibat pendapatannya di 2Q13 tidak inline dengan ekspektasi analis dan D.R Horton Inc juga anjlok 2,2% akibat penjualan rumah secara tak terduga turun di bulan Juni. Saham Yahoo Inc! ditutup turun 4% seiring dengan mundurnya Direksi Daniel Loeb. Dengan mixednya hasil kinerka emiten 2Q13, investor mulai berspekulasi atas dilanjutkannya stimulus The Fed. Indeks Dow Jones ditutup flat di level 15.545,6 sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing ke level 1.695,5 (+0,2%) dan 3.600,4 (+0,4%). Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup bervariasi dimana indeks FTSE 100 melemah sebesar 0,1% di level 6.623,2 sedangkan DJ Euro Stoxx menguat 0,3% untuk ditutup ke level 2.725,4 (+0,3%). Kontributor penguatan indeks ditopang oleh meningkatnya laba produsen lampu Phillips, Royal Phillips Electronic NV di 2Q13.

 

Bursa Indonesia di hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan potensi penguatan terbatas. Saham pilihan kami antara lain: SMGR dan CTRP.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

BI Tahan Pertumbuhan Kredit Jadi 18-20%

 

Pekan lalu BI memutuskan untuk tidak mengubah BI Rate dilevel 6,5% atau sesuai dengan harapan pasar. Namun disisi lain, BI mengeluarkan kebijakan berbeda dengan menurunkan batas atas Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 100% menjadi 92%. Berhubung beberapa bank besar memiliki LDR diatas 92%, mereka harus menempatkan dana lebih banyak di bank sentral atau rasio GWM yang lebih besar.

 

Kebijakan penurunan batas atas rasio intermediasi giro wajib minimum atau GWM-LDR menjadi 78%--92% dinilai akan memperlambat pertumbuhan kredit di dalam negeri. Bank Indonesia pun menurunkan target pertumbuhan kredit perbankan nasional menjadi 18-20% dari sebelumnya 21,7-23,6%. Sektor perbankan tidak hanya terkena dampak negatif dari kebijakan ini. Tahun depan, pemerintah juga akan menggenjot pendapatan pajak dari sektor finansial dan juga properti seiring dengan naiknya target penerimaan pajak sebesar 14%.

 

sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...