Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

tobirama

Menguntungkan, Investasu SAHAM dengan LOTS

Recommended Posts

Lautandhana Daily Views 31 October 2012

 

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,8% di level 4.364,6 kembali mencetak rekor tertinggi baru yang didorong aksi beli selective pada saham-saham unggulan, terutama saham-saham perbankan. Pendorong menguatnya IHSG adalah rilis kinerja keuangan emiten 9M12 yang positif. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 86 miliar. Sementara itu, pelaku pasar bursa Asia cenderung wait & seeadanya topan Sandy yang melanda New York dan New Jersey sehingga bursa Asia hanya ditutup menguat terbatas. Saham-saham top gainers diantaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 850 ke Rp 20.950, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 9.500, Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 26.150, dan Sona Topas (SONA) naik Rp 450 ke Rp 2.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.500 ke Rp 40.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 350 ke Rp 50.300, Nippon Indosari (ROTI) turun Rp 300 ke Rp 6.200, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 21.650.

 

Bursa Eropa semalam ditutup menguat yang terdongkrak oleh suksesnya lelang surat utang di Italia senilai EUR 7 miliar dengan tenor 5 dan 10 tahun. Kinerja keuangan emiten sektoral energy dan perbankan di 9M12 yang inline dengan ekspektasi juga menambah semangat penguatan bursa Eropa. Emiten tersebut antara lain: Bp Plc, UBS, Deutsche Bank dan Erste Group Bank. Indeks DJ Euro Stoxx naik 1,5% untuk ditutup pada level 2.516 sedangkan indeks FTSE 100 menguat 0,9% ditutup di level 5.849,9. Sementara itu, bursa AS masih ditutup akibat serangan badai Sandy yang melanda New York dan New Jersey.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat cukup signifikan dimana indeks Nikkei +1%; KOSPI +0,8%; STI +0,2% dan KLSE -0,04%. Untuk IHSG hari ini diperkirakan bergerak pada kisaran trading 4.353-4.424. Taking profit kemungkinan bersar terjadi akibat lonjakan IHSG yang signifikan di perdagangan sebelumnya.

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 02 November 2012

 

IHSG kemarin ditutup melemah terbatas sebesar 0,3% berada pada level 4.335,4 akibat berkanjutnya aksi profit taking investor asing yang tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 846 miliar karena adanya crossing saham PWON senilai Rp 816 miliar difasilitasi oleh PWON. Sementara itu, BPS melaporkan tingkat inflasi di Oktober 2012 mencapai 0,16% sedangkan year on year inflasi Oktober 2012 mencapai 4,61%, sedikit lebih tinggi dari prediksi pasar. Tercatat sektoral industry dasar, consumer dan perdagangan ditutup pada teritori merah yang merupakan key driver koreksi IHSG. Saham-saham top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 800 ke Rp 41.450, Indocement (INTP) naik Rp 750 ke Rp 22.550, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 54.750, dan Indosat (ISAT) naik Rp 500 ke Rp 7.000; sedangkan saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 13.500 ke Rp 143.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 48.200, XL Axiata (EXCL) turun Rp 500 ke Rp 6.350, dan Mayora (MYOR) turun Rp 250 ke Rp 23.400.

 

Bursa Wall Street dan Eropa semalam ditutup menuat signifikan dipicu oleh meningkatnya indeks keyakinan konsumen dan berkurangnya data pengangguran mingguan AS d Oktober. Selain itu, proses recovery yang cepat di New York dan New Jersey pasca hantaman angin topan Sandy juga turut mendongkrak penguatan yang terjadi. Indeks Dow Jones naik sebesar 1% untuk ditutup pada level 13.232,6 ditopang oleh penguatan saham blue chip Bank of America dan Microsoft. Sementara indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing menguat sebesar 1,4% dan 1,2%.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka serentak menguat dimana indek Nikkei +1,2%; KOSPI +1,1%; KLSE -0,3% dan STI +0,6%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan berpeluang terjadi rebound dengan kisaran trading berada di level 4.285-4.365.

 

more info

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 06 November 2012

 

IHSG awal pekan kemarin ditutup terkoreksi sebesar 0,8% pada level 4.302,9 akibat kuatnya sentiment negative global meski BPS mencatat ekonomi RI bertumbuh 6,17% di 3Q12 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,21%. Keseluruhan sektoral IHSG kompak terkena aksi profit taking investor dimana tekanan jual signifikan marak terjadi pada saham unggulan di sektor pertambangan dan saham-saham lapis kedua. Bursa Asia juga ditutup melemah akibat sikap wait & see atas Pemilu Presiden AS. Saham-saham top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 300 ke Rp 19.800, Lionmesh (LMSH) naik Rp 300 ke Rp 8.400, Asuransi Binda Dana Arta (ABDA) naik Rp 290 ke Rp 1790, dan Fast Food (FAST) naik Rp 200 ke Rp 12.200; sedangkan saham-saham top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 1.400 ke Rp 21.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 46.650, United Tractor (UNTR) turun Rp 550 ke Rp 20.650, dan Nippon Indosari (ROTI) turun Rp 300 ke Rp 5.850.

 

Bursa Wall Street semalam di awal pekan ditutup menguat terbatas dipicu oleh aksi selektive buy investor jelang Pemilu Presiden AS dengan indek Nasdaq tercatat membukukan penguatan tertinggi sebesar 0,6% untuk ditutup di level 2.999,7. Indeks Dow Jones sendiri menguat tipis sebesar 0,1% berada di level 13.112,4 dipimpin oleh peguatan saham HP sedangkan koreksi saham unggulan seperti Bank Of America dan United Health menahan laju penguatan Dow Jones. Sementara itu, bursa Eropa ditutup turun sebagai akibat wait and see inevstor atas gejolak politik AS terkait Pemilu Presiden dimana indeks DJ Euro Stoxx turun 1,2% ditutup pada level 2.517,7.

 

Jelang Pemilu Presiden AS, bursa Asia pagi ini dibuka cenderung melemah dimana indeks Nikkei -0,3%; KLSE -0,03%; STI -0,2% dan KOSPI +0,3%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.243- 4357.

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 09 November 2012

 

IHSG kemarin ditutup kembali melemah 0,5% di level 4.327,9 mengekor jatuhnya bursa Asia akibat outlook negative dari AS dan Eropa, yakni pembengkakan anggaran AS dan jeleknya data-data ekonomi makro Jerman. Hampir keseluruhan sektoral ditutup terkoreksi yang dipimpin oleh pelemahan saham-saham unggulan akibat maraknya tekanan jual, terkecuali saham sektoral aneka industry yang ditutup menguat. Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 326 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Multi Prima (LPIN) naik Rp 300 ke Rp 7.500, Pudjiadi (PNSE) naik Rp 230 ke Rp 1.180, Akasha Wira (ADES) naik Rp 190 ke Rp 1.780, dan Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 150 ke Rp 2.650; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 41.150, Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 20.550, United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 20.600, dan Goodyear (GDYR) turun Rp 300 ke Rp 12.200..

 

Bursa Wall Street semalam kembali ditutup terkoreksi akibat investor fokus pada langkah konkret pemerintahan Obaman periode II untuk menyelesaikan masalah fiscal cliff. Indeks Dow Jones turun 0,9% untuk ditutup pada level 12.811,3 dipimpin oleh pelemahan saham Cisco dan Mcdonald. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup melemah sebesar 1,2% dan 1,4% terkontribusikan dari koreksi di keseluruhan sektoral yang dipimpin oleh pelemahan sektoral energy dan consumer. Bursa Eropa juga ditutup turun terbatas seiring dengan volatilenya ekonomi global. Indeks DJ Euro Stoxx stagnan di level 2.479,1 sedangkan FTSE -0,3% untuk ditutup pada level 5.776,1.

 

Bursa Asia akhir pekan pagi ini dibuka serentak melemah jelang release data ekonomi China. Indeks Nikkei -1%; KOSPI -1,6%; STI -0,3% dan KLSE +0,03%. Untuk IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak dalam kisaran trading 4.272-4.353 cenderung melanjutkan pelemahan yang terjadi.

 

more info

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 13 November 2012

 

IHSG awal pekan ditutup terkoreksi terbatas sebesar 0,3% berada pada level 4.318,6 akibat sikap wait and see investor menyusul kekhawatiran 'fiscal cliff' di AS. Tekanan jual marak terjadi pada saham-saham lapis dua serta saham-saham blue chip berbasis komoditas di akhir sesi perdagangan. Investor asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 505 miliar. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Indosat (ISAT) naik Rp 150 ke Rp 6.650, Bayan (BYAN) naik Rp 150 ke Rp 10.450, BCA (BBCA) naik Rp 150 ke Rp 8.700, dan Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 130 ke Rp 1.830; saham-saham kategori top losers antara lain Inti Bangun (IBST) turun Rp 850 ke Rp 4.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 40.900, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 700 ke Rp 13.600, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 47.200.

 

Kekhawatiran investor atas permasalahan fiscal cliff AS mendorong bursa Wall Street ditutup stagnan ditengah tipisnya transaksi perdagangan awal pekan. Untuk mengatasi masalah fiscal cliff tersebut, Presiden Barack Obama berencana merealisasikan komitmennya dengan menaikkan pajak bagi orang kaya. Sementara itu, bursa Eropa juga cenderung ditutup stagnan to lower akibat kekhawatiran fiscal cliff AS dan bailout lanjutan untuk Yunani membuat investor bersikap skeptic atas ekonomi global. Indeks DJ Euro SToxx terkoreksi sebesar 0,3% ditutup pada level 2.473,5 sedangkan FTSE 100 stagnan pada level 5.767,3.

 

Bursa Asia mengawali perdagangannya dengan dibuka cenderung flat to lower pagi ini dimana indeks KOSPI -0,2% dan Nikkei +0,3%. Untuk IHSG sendiri diperkirakan juga bergerak mixed flat to lower dengan kisaran trading berada di level 4.284-4.349.

more info

Share this post


Link to post
Share on other sites

Apa & Bagaimana: "Fiscal Cliff"

 

Sebagian besar kita, selama ini mungkin menyangka bahwa diantara Eropa, China dan Amerika yang tengah menghadapi problem ekonomi, Amerika adalah yang terbaik atau masih lebih baik dari yang lainnya. Sektor properti dan pasar tenaga kerja, dua variabel yang dianggap paling fundamental dari ekonomi Amerika, kini mulai rebound. Aktifitas manufaktur memang agak mengend

ur, tapi investor masih bisa memahaminya. Baiklah, kita semua telah mengetahui hal tersebut, namun apakah Amerika benar-benar telah bebas dari masalah besar yang berpotensi muncul dikemudian hari?

 

Belum lama ini Congressional Budget Office (CBO), lembaga non-partisan bentukan pemerintah yang berperan menyediakan data kepada Congress, kembali mengingatkan akan bahaya 'fiscal cliff.' Mei silam, CBO pernah memberi peringatan soal yang sama, tapi kali ini lebih memberi tekanan lebih besar akan dampak negatifnya. Jadi apa itu 'fiscal cliff'?

 

'Fiscal cliff' adalah istilah yang merujuk pada kombinasi spending cuts dan tax hikes yang akan berlaku mulai 1 Januari 2013 mendatang. Spending cuts adalah bagian dari deal politik Obama saat meminta Congress untuk menaikkan debt ceiling pada 2011 silam. Sedangkan tax hikes adalah berakhirnya era Bush yang menikmati potongan pajak bagi penduduk dengan penghasilan diatas $250.000.

 

Kombinasi keduanya bernilai sekitar $560 miliar yang secara mendadak akan raib dari sistem ekonomi Amerika awal 2013 nanti. Budget Amerika tiba-tiba ramping karena belanja dipangkas, disisi lain setoran dari pajak bertambah. Defisit anggaran Amerika pun menyusut dari sekitar $1,1 triliun menjadi hanya $641 miliar saja. Bahaya akan besarnya defisit Amerika yang tertinggi sepanjang sejarah pun akan meredup. Tapi GDP Amerika di 2013 akan menjadi korbannya.

 

CBO membuat prediksi bahwa ekonomi Amerika hanya akan tumbuh 0,5% di 2013, dengan resesi di semester pertama saat ekonomi mengalami kontraksi 2,9%. Pada semester kedua, ekonomi mulai tumbuh 1,9%. Amerika akan kehilangan sekitar 2 juta tenaga kerja dan unemployment rate naik 1%. Ribut-ribut soal 'double-dip recession' pun akan menjadi kenyataan. Kejadian yang mirip seperti ini pernah dialami Amerika pada 1969 saat pemerintah menaikkan pajak untuk membiayai perang Vietnam.

 

Anehnya, meskipun perdebatan soal 'fiscal cliff' ini sudah ada sejak dua tahun terakhir dan bahayanya sangat nyata, tidak pernah ada pembahasan yang dilakukan oleh Congress untuk mencari solusinya. Pengamat menilai pencarian solusi akan hal ini menjadi lebih sulit menjelang election 6 November nanti. Republican yang dikenal tajir sangat berkepentingan dengan tax cut, hal mana ditentang oleh Democrat. Republican lebih menekankan pada spending cuts yang justru dihindari oleh Democrat.

 

Jika mau, langkah mudah yang bisa dilakukan Congress adalah menunda masa expire 1 Januari 2013. Namun konsekuensinya defisit anggaran dapat terus membengkak dan berbahaya juga dari sisi lainnya. Pasar akan meminta premi risiko yang lebih besar dan berpotensi memicu naiknya interest rate ditingkat pasar.

 

Ketidakpastian soal 'fiscal cliff' ini sedianya telah menghantui para pebisnis Amerika sejak lama. Oleh karenanya mereka enggan untuk melakukan ekspansi bisnis sekalipun mampu untuk itu. Itulah mengapa pasar tenaga kerja seakan sulit untuk berakselerasi dalam pemulihannya. Unemployment rate stag diatas 8% dan penyerapan tenaga kerja baru tumbuh ala kadarnya.

 

more info

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 20 November 2012

 

Pasca libur panjanga, IHSG awal pekan melawan arus penguatan bursa regional yang akhirnya ditutup terkoreksi 0,9% berada di level 4.313,4 akibat maraknya aksi ambil untung investor pada saham blue chip terutama sektoral perbankan, perkebunan dan konsumer. Saham-saham top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.000 ke Rp 40.950, Bayan (BYAN) naik Rp 350 ke Rp 10.950, Sona Topas (SONA) naik Rp 150 ke Rp 3.050, dan MNC (MNCN) naik Rp 150 ke Rp 2.500; sedangkan sahamsaham kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 750 ke Rp 19.200, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 600 ke Rp 15.600, Unilever (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 25.650, dan Indocement (INTP) turun Rp 500 ke Rp 22.500.

 

Bursa Wall Street dan Eropa awal pekan ditutup serentak menguat signifikan ditopang oleh sinyal positif atas kemajuan tahapan penyelesaian masalah fiscal cliff AS senilai US$ 600 miliar lewat peningkatan pajak orang kaya serta rencana pemangkasan anggaran belanja AS. Ditambahkan pula, penguatan signifikan tersebut juga didorong oleh bertumbuhnya data penjualan property AS di bulan Oktober sebesar 2,1% yang melebihi ekspektasi sehingga mendorong optimisme pemain property untuk dapat kembali bertumbuh di November. Sinyalemen positif ini diikuti oleh lonjakan harga komoditas dunia dimana WTI +2,7%; CPO +1%; Emas +1% dan Coal Newcastle Indeks +1,6%. Indeks Dow Jones sendiri ditutup naik 1,6% berada di level 12.796 dipimpin oleh leaju penguatan saham Apple, Bank of America dan Home Depot; sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 2% dan 2,2% dikontribusikan oleh penguatan saham sektoral teknologi dan material. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat sebesar 2,8% dan 2,4% untuk ditutup pada level 2.495,2 dan 5.737,7.

 

Sinyalemen positif atas progress penyelesaian masalah fiscal cliff AS juga direspon bursa Asia pagi ini yang dibuka menguat. Indeka Nikkei +0,2%; KOSPI +0,8%; STI +0,6% dan KLSE +0,2%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak dengan kisaran trading berada di level 4.266-4.346 dan cenderung rebound terbatas..

 

see more

Share this post


Link to post
Share on other sites

Market Analysis 21 November 2012

 

Dibuka dengan penguatan di awal sesi perdagangan kemarin, namun akhirnya indeks terkoreksi sebesar 0.02% atau 1.07 poin dan ditutup di level 4,312.37. Minat jual asing juga masih turut mewarnai perdagangan kemarin dimana tercatatkan sebesar Rp.123.55 miliar. Dan dari sekitar 368 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 115 saham menguat, 153 saham terkoreksi, dan 100 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan di hari ini diperkirakan akan dikisaran:

 

Support : 4,277.94

Resistance : 4,341.39

 

onqHHQIFF21042.jpg

 

Stock Analysis 21 November 2012

 

-Saham PGAS walaupun kekuatan jual mulai melemah di perdagangan kemarin, namun harga masih berpeluang untuk terkoreksi kembali dan membentuk reversal dikisaran level 4100 – 4350.

 

-Saham TLKM tidak validnya pola bullish harami di perdagangan kemarin membuat masih adanya peluang untuk menguji support terdekat pertama dikisaran level 9050.

 

oOKgBJISg21043.jpg

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 22 Nov 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

• GIAA 700 Buy, Target 740-770, Stop Loss 670. Melonjaknya harga minyak adalah momok yang paling menakutkan pada saham ini. Tapi tahukah Anda bahwa dunia saat ini tengah berkecukupan, jika tidak ingin disebut berlebih minyak? Hanya soal waktu dunia akan booming shale migas seperti halnya US.

 

• IDKM 1060 Buy, Target 1120-1180, Stop Loss 1040. Berada di sektor yang terkait erat dengan middle class story, IDKM juga memiliki performa dan valuasi yang menarik di sektornya.

 

• WIKA 1470 Trading Buy, Target 1520-1550, Stop Loss 1440. Semakin ditunggu, semakin tinggi. Tim rekomendasi LOTS secara konsensus telah mufakat memasukkan WIKA sebagai saham pilihan yang pantas dimiliki untuk tujuan jangka menengah panjang.

 

• MYOR 19700 Trading Buy, Target 20500-20900, Stop Loss 19450. Pure consumer player. Consumer sector telah dan masih akan menjadi sektor diurutan teratas yang ada dibenak investor untuk menjadi target investasi. Koreksi tajam harga sahamnya merupakan diskon yang sangat menggoda.

 

• MAIN 1940 Trading Buy, Target 2100, Stop Loss 1900. Secara valuasi bersaing murah dengan JPFA, namun MAIN memiliki angka ROE yang jauh lebih tinggi. Ada insentif ekstra berupa dividen tunai Rp25 dengan cum 6 Desember mendatang.

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 22 November 2012

 

IHSG kemarin terjadi teknikal rebound untuk ditutup menguat tipis 0,1% berada di level 4.317,3 meski tekanan jual masi berlangsung hingga sesi penutupan sore. Investor masih harap-harap cemas atas pembicaraan parlemen AS untuk penyelesaian fiscal cliff AS lewat kenaikan pajak. Investor asing masih mencatatkan transaksi net sell senilai Rp 208 miliar. Saham

-saham top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.800 ke Rp 714.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 47.850, Mayora (MYOR) naik Rp 550 ke Rp 19.700, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 42.300; sedangkan saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 55.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 20.000, Telkom (TLKM) turun Rp 150 ke Rp 9.200, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 150 ke Rp 14.700.

 

Bursa AS semalam ditutup menguat terbatas ditengah tipisnya perdagangan jelang libur Thanksgiving. Terbatasnya penguatan lebih diakibatkan oleh beragamnya berita ekonomi dan kekhawatiran mengenai Yunani dimana para Menteri Keuangan Uni Eropa belum sepakat menggelontorkan paket dana bailout lanjutan. Harga minyak dunia ditutup naik 0,7% di level US$ 86,9 per barrel pasca disepakatinya gencatan senjata antara Israel dan militant Hamas yang difasilitasi oleh Mesir. Indeks Dow Jones menguat 0,4% untuk ditutup pada level 12.836,9 dipimpin oleh penguatan saham IT Hewlet Packard; sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,2% dan 0,3% didongkrak oleh menguatnya saham sektoral telkomunikasi dan energy. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat namun relative flat akibat ditundanya kucuran dana bailout lanjutan untuk Yunani dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat 0,4% dan 0,1% untuk ditutup pada level 2.519,7 dan 5.752,0.

 

Di pagi ini, bursa Asia dibuka melanjutkan penguatannya ditengah mixednya berita ekonomi global dimana Indeks Nikkei +1,1%; KOSPI +0,8%; STI +0,4% dan KLSE -0,2%. Untuk IHSG sendiri kami perkirakan bergerak cukup volatile cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.268 -4.351.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Market Analysis 22 November 2012

 

Indeks akhirnya berhasil menguat di perdagangan kemarin sebesar 0.11% atau 4.91 poin dan ditutup di level 4,317.28 walaupun minat jual asing masih turut mewarnai dimana tercatatkan sebesar Rp.207.99 miliar. Dan dari sekitar 365 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 123 saham menguat, 140 saham terkoreksi, dan 102 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan di hari ini diperkirakan akan dikisaran:

 

Support : 4,296.49

Resistance : 4,351.05

 

oARYeTIit21045.jpg

 

Stock Analysis 22 November 2012

 

-Saham PTPP pola bullish harami yang terbentuk di perdagangan kemarin membuka peluang terjadinya penguatan harga kembali. Target terdekat dikisaran level 860 selama harga dapat bertahan di atas 780.

 

-Saham WIKA dominasi kekuatan beli di perdagangan kemarin membuka peluang terjadinya penguatan harga kembali. Target terdekat sementara dikisaran level 1550 selama dapat bertahan di atas 1450.

 

oqRotfshh21046.jpg

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 23 Nov 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

• RALS 1290 Buy, Target 1350-1420, Stop Loss 1250. Break all time high 1260 setelah sejumlah Pemda memutuskan kenaikan signifikan pada UMP. RALS yang sangat identik dengan outlet 'kaum marginal' akan menikmati manfaat terbesar dari perubahan UMP ini. Jackpot masih menunggu andai isu akuisisi oleh Aeon benar adanya.

 

• CTRA 740 Buy, Target 770-830, Stop Loss 710. Berhasil keluar dari perangkap sideways dengan menembus resist kuat 720 setelah perseroan menargetkan laba 2013 naik 60%. PE ratio akan turun dari 22x saat ini menjadi sekitar 15x. Target laba akan didapat dari sejumlah proyek residensial dan masuknya perseroan ke bisnis hospital. CTRS 1890 Buy On Weakness, Target 1980, Stop Loss 1820.

 

• INDF 5750 Buy, Target 5950-6150, Stop Loss 5600. Diawali oleh doji dan diikuti long white marubozu dari garis uptrend, adalah indikasi kuat INDF untuk reversal. ICBP 7450 Trading Buy, Target 7650-7900, Stop Loss 7250.

 

• BORN 620 Buy, Target 650-700, Stop Loss 600. Konsisten dalam pola uptrend-nya sejak Agustus, sekarang tengah mencoba menuju channel 700. Sentimen positif dari recovery manufaktur China akan menjadi momentum saham ini dalam jangka pendek.

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 27 November 2012

 

IHSG awal pekan ditutup menguat terbatas sebesar 0,6% di level 4.375,2, mencetak level tertinggi baru, yang ditpang oleh aksi selective buy investor pada saham sektoral berbasis consumer dan perbankan ditengah sentiment negative atas tertundanya kucuran dana bailout lanjutan Yunani.) menguat 26 poin dan menembus rekor terbarunya sepanjang masa di 4.375. Tekanan jual signifikan melanda saham-saham sektoral pertambangan dan perkebunan yang menghambat laju penguatan IHSG. Sementara itu, asing membukukan transaksi net buy tipis senilai Rp 65 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 52.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 56.500, Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 26.900, dan Telkom (TLKM) naik Rp 200 ke Rp 9.400; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 14.700 ke Rp 700.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 39.750, Lion Metal (LION) turun Rp 550 ke Rp 10.400, dan Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 325 ke Rp 2.000.

 

Bursa AS di perdagangan awal pekan ditutup mixed dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup terkoreksi masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2% di level 12.967,37 dan 1.406,29 dikontribusikan dari koreksi saham sektoral energy, telekomunikasi, consumer dan perbankan. Indeks Nasdaq di awal pekan menguat 0,3% untuk ditutup pada level 2.976,78. Investor kembali berfokus pada loanjutan pembicaraan penyelesaian fiscal cliff AS lewat kenaikan pajak orang kaya antara PArlemen dan Kongres pasca masa reses libur Thanksgiving. Ditundanya kucuran dana bailout lanjutan untuk Yunani oleh Uni Eropa juga mendorong investor bersikap cenderung posesif. Sementara itu, bursa Eropa di awal pekan terkoreksi akibat aksi pemegang saham Barclays yang menjual waran kepada Qatar sehingga menyebabkan koreksi harga sahamny cukup signifikan (-5,4%). Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 melemah masing-masing sebesar 0,6% untuk ditutup pada level 2.542,5 dan 5.786,7.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka bervariasi menanti kepastian kucuran dana bailout lanjutan YUnani oleh Uni Eroopa pekan ini. Indeks Nikkei +0,4%; KOSPI +0,9%; STI -0,2% dan STI +0,3%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.340-4.410.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 27 Nov 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

 

• INTP 21800 Buy, Target 22500-23100, Stop Loss 21600. Berada tepat di garis uptrend dengan candlestick berbentuk inverted hammer, kini saatnya untuk bullish reversal.

 

• UNVR 26900 Buy, Target 27700-28300, Stop Loss 26600. Kenaikan UMP/UMK kami yakini tidak hanya berdampak positif pada saham middle-low income retailer atau produsen rokok, tapi juga consumer player sekelas Unilever yang memiliki daya transfer of pricing besar. Varietas produknya masuk ke hampir semua celah kebutuhan hidup manusia, ibarat pukat harimau yang menjaring banyak ikan dari semua rantai makanan.

 

• KLBF 1020 Buy, Target 1050-1100, Stop Loss 990. Think Kalbe? Think different. Cap sebagai tukang obat yang terlanjur melekat pada Kalbe mungkin sulit dihilangkan. Padahal ekspansi Kalbe dibisnis makanan dan minuman sehat, nutrisi dan suplemen lainnya terus meningkat.

 

Untuk produk obat, Kalbe juga terus menambah ragamnya dan mulai memproduksi sendiri obat kanker dari pabrik barunya yang akan selesai akhir tahun ini. Akselerasi pertumbuhan revenue Kalbe pun mulai meningkat dari angka klasik selama bertahun-tahun sebelumnya di 10% or below menjadi 16% tahun ini. Dan margin atau profitabilitas dari 4,5% menjadi 7,4%.

 

• BSDE 1210, Target 1260-1290, Stop Loss 1180. Koreksi kemarin mulai masuk area beli kami dimana BSDE menjadi salah satu saham dalam daftar Watch List.

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 29 November 2012

 

Pasca rally dalam bebrapa terakhir ini, IHSG akhirnya ditutup terkoreksi sebesar 0,8% berada di level 4.304,8 akibat maraknya aksi profit taking investor pada hampir keseluruhan sektoral yang dipimpin oleh tekanan jual signifikan saham sektoral consumer. Volume dan nilai transaksi perdagangan i sedikit meningkat akibat transaksi tutup sendiri (crossing) sa

ham PT Tower Bersama Tbk (TBIG) senilai Rp 1,5 triliun di pasar negosiasi oleh broker CLSA Indonesia. Asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 206 miliar. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.300, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 715.000, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 250 ke Rp 4.250, dan Centris (CMPP) naik Rp 220 ke Rp 1.250; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 1.100 ke Rp 17.500, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 950 ke Rp 15.050, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 18.550, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 56.500.

 

Bursa AS semalam serentak ditutup menguat sebesar 0,8% ditopang oleh optimism investor atas penyelesaian masalah fiscal cliff pasca pidato Presiden AS, Barack Obama yang menyatakan harapannya atas hasil kesepakatan penyelesaian fiscal cliff dengan Parlemen dan Kongres serta kesepakatan mengenai pemangkasan anggaran belanja dapat diputuskan sebelum hari raya Natal. Indeks Dow Jones menguat 0,8% untuk ditutup pada level 12.985,1 ditopang oleh penguatan saham Hewlett Packard dan Chevron. Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup flat karena investor cenderung bersikap skeptic atas berita ekonomi AS yang masih abu-abu dimana indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing melemah 0,1% untuk ditutup pada level 2.546,8 dan 5.803,3.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat didasari ekspektasi segera tercapainya kesepakatan mengenai penyelesaian fiscal cliff dan pemangkasan belanja AS. Indeks Nikkei +0,6%; KOSPI +0,8%; STI +0,4% dan KLSE +0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.226-4.343.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 30 November 2012

 

IHSG kemarin bergerak cukup fluktuatif yang akhirnya ditutup menguat terbatas 0,3% di level 4.319,1 ditopang oleh aksi boro saham yang terkoreksi signifikan di perdagangan sebelumnya terutama saham-saham sektoral consumer dan berbasis komoditas. Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 88 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.100 ke Rp 57.600, Indocement (INTP) naik Rp 1.050 ke Rp 22.950, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 52.650, dan Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 20.000 ke Rp 240.000, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 750 ke Rp 14.300, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 250 ke Rp 4.150, dan Toba Bara (TOBA) turun Rp 130 ke Rp 1.120.

 

Bursa AS semalam kembali ditutup mengalami penguatan ditengah komentar para pimpinan kongres dan parlemen terkait penyelesaian fiscal cliff lewat kenaikan pajak orang kaya yang menunjukkan tanda-tanda seiya-sekata dan didukung pula data kinerja keuangan sektoral consumer goods yang diatas ekspektasi seperti saham Kroger (+1%). Departemen Tenaga Kerja melaporkan data pengangguran AS mingguan turun 23.000 jiwa menjadi sebanyak 393 ribu jiwa dan tidak terkena dampak signifikan dari badai Topan Sandy lalu. Indeks Dow Jones menguat sebesar 0,3% untuk ditutup kembali pada level psikologisnya di 13.021,8 ditopang oleh penguatan saham United Health. Sementara itu, bursa Eropa semalam juga ditutup menguat didorong oleh penjualan rumah bekas AS mengalami peningkatan diatas ekspektasi di bulan Oktober , yang menandakan sinyal pemulihan di 4Q12 untuk sektoral property. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing ditutup naik sebesar 1,4% dan 1,2% pada level 2.581,7 dan 5.870,3.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat terbatas ditengah sikap wait and see atas kepastian keputusan penyelesaian masalah fiscal cliff AS sebelum Natal. Indeks Nikkei +0,2%; KOSPI -0.1%; STI +0,8% dan KLSE +0,2%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan bergerak bervariasi cenderung sideways.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 3 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

Apa yang HARUS ANDA PERHATIKAN untuk dapat berhasil melakukan trading pada kondisi saat ini adalah: JANGAN PERHATIKAN pergerakan zig-zag indeks sehingga fokus Anda pada saham favorit teralih oleh karenanya! Dari sejumlah saham yang direkomendasikan LTC sepekan terakhir, diantaranya terdapat MYOR, RALS, BBTN, WIKA, MAIN, CTRS dan INTP yang kenaikannya sangat mengesankan.

 

Adapun saham lainnya seperti PNLF, UNVR, GIAA, INDF, ICBP, BSDE dan KLBF masih intact dengan target kenaikan yang dibuat. Terus perhatikan saham-saham tersebut, utamanya yang consumer related karena story tentang UMP/UMK akan berumur panjang. Untuk PTBA, jika tarikan garis kami setelah toleransi koreksi tidak meleset, maka level 14.000 adalah titik balik reversalnya.

 

Warga DKI yang akan menerima kenaikan upah sesuai UMP cukup dimanjakan. Ini karena mereka juga masih mendapat Kartu Pintar dan Kartu Sehat. Ekses daya beli tentunya akan diserap oleh emiten consumer related dengan eksposur besar di sekitar DKI, seperti RALS.

 

Dua dari empat saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah TINS dan INCO. Stop Loss ketat harap diaplikasikan karena keduanya tengah berada tepat di garis support yang mungkin rawan break. Namun kami harap akan ada rebound untuk tujuan short-term trading. China recovery, weak dollar & seasonal rise in demand for stainless steel di akhir tahun menjadi argumentasinya.

 

• AKRA 4300 Buy, Target 4500-4625, Stop Loss 4250.

• PWON 230 Buy, Target 245-260, Stop Loss 220.

• TINS 1310 Trading Buy, Target 1400-1440, Stop Loss 1290.

• INCO 2075 Trading Buy, Target 2350-2425, Stop Loss 2000.

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 03 December 2012

 

IHSG akhir pekan ditutup melemah sebesar 1% pada level 4.276,1 sebagai akibat dari maraknya aksi profit taking investor pada saham unggulan sektoral perbankan, perkebunan dan infrastruktur yang tercatat mengalami koreksi signifikan pasca terjadi rally berkelanjutan. Hanya tercatat 3 sektoral yang ditutup menguat dan menahan laju koreksi IHSG yang lebih dalam yaitu: industry dasar, konstruksi dan perdagangan. Asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 534 miliar. Volume dan nilai transaksi di lantai bursa naik cukup tinggi akibat transaksi di pasar negosiasi terhadap saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) senilai Rp 1,1 triliun. Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 1.050 ke Rp 20.950, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 23.250, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 250 ke Rp 4.400, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 200 ke Rp 57.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 39.250, Indosat (ISAT) turun Rp 750 ke Rp 5.550, XL Axiata (EXCL) turun Rp 750 ke Rp 5.150, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 18.000.

 

Bursa AS di akhir pekan ditutup bervariasi cenderung flat dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup naik tipis sebesar 0,02% sedangkan Nasdaq ditutup flat to lower sebesar 0,1%. Hal ini diakibatkan oleh sikap wait & see investor atas masih berlangsungnya pembicaraan negosiasi antara Pemerintah, Parlemen dan Pimpinan Kongres mengenai penyelesaian masalah fiscal cliff yang diharapkan kesepakatan tercapai sebelum Natal. Presiden Obama sendiri melakukan kunjungan ke sebuah pabrik di Pennsylvinia untuk menyosialisasikan rencananya untuk meningkatkan pajak orang kaya dan menekan defisit anggaran AS. Obama juga terus berbicara dengan Pimpinan Partai Republik terkait penyelesaian masalah fiscal cliff. Sementara itu, bursa Eropa ditutup melemah dimana indeks DJ Euro Stock dan FTSE 100 melemah masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% ditengah masih berlangsungnya pembicaraan fiscal cliff AS dan Jerman yang menyetujui draft syarat-syarat baru atas dana bailout lanjutan untuk Yunani.

 

Bursa Asia pagi ini di awal pekan dibuka cenderung bervariasi ditengah masih berlangusngnya pembicaraan fiscal cliff AS. Indeks Nikkei +0,5%; KOSPI +0,2%; STI +0,3% dab KSLE -0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.204-4.328

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 4 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

• EXCL 5650 Buy, Target 5950-6150, Stop Loss 5450.

:::Bisa disepakati bahwa XL adalah operator yang paling kompetitif saat ini. Profitabilitas mungkin menurun, tapi masih cukup stabil dibanding Indosat yang lebih fluktuatif. Bobot EXCL di index MSCI pun dinaikkan. Dan yang pasti, ada harami pasca koreksi tajam harga sahamnya yang menawarkan potensi profit jangka pendek.

 

• AALI 17900 Trading Buy, Target 18900-19150, Stop Loss 17750.

:::AALI berada disektor yang tengah terpuruk saat ini. Harga komoditas palm oil pun diprediksi bearish hingga tahun depan. Namun bukannya tanpa prospek sama sekali karena pasar domestik akan menjadi lebih menarik kedepannya. Indonesia akan menggeser India sebagai top palm oil consumer. Kemarin ada doji yang jika diikuti oleh white marubozu hari ini, konfirm short-term rebound.

 

• UNTR 17100 Trading Buy, Target 18000-18400, Stop Loss 16900.

:::Satu lagi saham Astra yang kami rekomen trading kali ini. Menurut hemat kami, apa yang menjadi kekhawatiran investor akan turunnya kinerja UT telah tercermin pada koreksi harga sahamnya dari 33400 ke 18000. Jika saat ini harganya 17000, maka itu adalah extra bonus. Dengan stop loss di 16900, UNTR worthed untuk dicoba.

 

• DILD 330 Buy, Target 350-370, Stop Loss 320.

:::Banyak proyeknya, relatif bagus kinerja keuangannya tapi kalem performa harga sahamnya. Apakah kesan ini akan berubah hari ini, kita lihat bersama.

 

• META 179 Spec Buy, Target 189-193, Stop Loss 177.

:::Kenapa harga saham ini turun tajam sementara Grup Bosowa tengah mencanangkan target ke depan yang sangat agresif?

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily Views 04 Desember 2012

 

IHSG awal pekan berlangsung cukup fluktuatif yang akhirnya ditutup menguat terbatas 0,6% pada level 4.302,4 dikontribusikan dari aksi beli selektif investor yang fokus pada saham sektoral perbankan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi di November 2012 mencapai 0,07%, jauh lebih rendah dari inflasi Oktober 2012 yang mencapai 0,16%. Secara tahunan inflasi November 2012 mencapai 4,32%, sementara inflasi tahun berjalan (Januari-Oktober 2012) mencapai 3,73%. Volume dan nilai transaksi IHSG awal pekan melonjak tinggi berkat beberapa transaksi saham-saham bluechip di pasar negosiasi. Tiga broker mencatat transaksi yang tinggi senilai lebih dari Rp 1 triliun, yaitu Kim Eng Securities (ZP), Indo Premier Securities (PD) dan Sinarmas Sekuritas (DH). Saham-saham jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 ke Rp 53.750, BCA (BBCA) naik Rp 700 ke Rp 9.500, Indosat (ISAT) naik Rp 600 ke Rp 6.150, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 500 ke Rp 5.650; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 38.800, Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 9.650, Atlas (ARII) turun Rp 270 ke Rp 910, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 250 ke Rp 2.450.

 

Bursa AS awal pekan ditutup serentak melemah terbatas diakibatkan oleh perhatian investor atas penyelesaian masalah fiscal cliff dan terkoreksinya data manufaktur AS di bulan November yang tercatat sebagai level terendahnya selama 3 tahun terakhir di level 49,5 dari bulan Oktober berada di level 51,7. Parlemen dari Parta Republik mengajukan blueprint senilai US$ 2,2triliun kepada Presiden Obama untuk meningkatkan nilai jaminan sosial dan kesehatan menindaklanjuti rencana kenaikan pajak orang kaya senilai US$ 1,6 triliun. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat terbatas dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat terbatas masing-masing sebesar 0,3% dan 0,1% berada di level 2.582,4 dan 5.871,2.

 

Bursa Asia pagi ini di awal pekan dibuka melemah tipis ditengah kontraksi data manufaktur AS di November. Indeks Nikkei -0,3%; KOSPI -0,5%; STI -0,1% dab KSLE -0,1%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.204-4.328.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 5 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

Indeks turun 56 poin tapi empat dari lima saham pilihan LTC kemarin masih mampu memberikan gain. Saham LTC lainnya sebelum ini juga mulai unjuk gigi seperti CTRA, TINS, INCO, INDF, ICBP, PWON dan KLBF. Saham AALI konfirm membentuk formasi doji morning star sehingga intact dengan target 18900-19150. Adapun UNTR, entah apa bentuknya, jelas ada passion untuk menuju target.

 

Apa yang terjadi di market saat ini cenderung rebalancing, kami pikir. Indeks mulai kehilangan pondasi kuatnya dari saham-saham super big-caps seperti ASII, BMRI atau TLKM. Apa kira-kira yang akan terjadi untuk mempertahankan indeks dari koreksi yang tidak diinginkan?

 

Rasanya tidak untuk menghajar lagi saham-saham komoditas yang sudah bonyok. Ada cukup alasan, baiklah hanya untuk jangka pendek ini, commodities stocks untuk naik. Misal coal price yang telah sentuh $87 per ton (ingat wacana liberalisasi coal market di China?).

 

LTC telah mulai dengan akurat merekomendasi INCO, TINS, AALI dan UNTR, hari ini coba untuk betting di ITMG, ADRO dan LSIP. Perhatikan juga kerabat UNTR seperti HEXA dan KOBX.

 

• ITMG 38550 Buy, Target 40000-40500, Stop Loss 38200.

• ADRO 1340 Buy, Target 1390-1410, Stop Loss 1300.

• LSIP 1900 Trading Buy, Target 2050-2100, Stop Loss 1870.

• LPCK 3275 Buy, Target 3500-3600, Stop Loss 3200.

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Lautandhana Daily View 06 December 2012

 

IHSG kemarin ditutup menguat terbatas 0,4% pada level 4.286,8 didorong oleh aksi selective buy investor terhadap saham-saham unggulan terutama sektoral perbankan dan perkebunan. Sektoral consumer dan infrastruktur masih mengalami tekanan jual signifikan sehingga ditutup terkoreksi. Asing membukukan transaksi net sell senilai 553 miliar. Saham-saham top gainers diantaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 19.000, Lionmesh (LMSH) naik Rp 600 ke Rp 9.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 450 ke Rp 58.250, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 54.300; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 38.250, Unilever (UNVR) turun Rp 250 ke Rp 26.000, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 225 ke Rp 4.375, dan Nipress (NIPS) turun Rp 200 ke Rp 4.750..

 

Bursa AS semalam bergerak bervariasi dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing menguat 0,6% dan 0,2% untuk kemudian ditutup berada di level 13.034,5 dan 1.409,3. Penguatan yang terjadi dipicu oleh optimisme pelaku pasar atas segera tercapainya persetujuan mengenai anggaran belanja AS dari pemerintah dan parlemen sebelum akhir tahun ini setelah direlease nya data-data estimasi ekonomi AS. Indeks Nasdaq tercatat ditutup terkoreksi sebesar 0,8% di level 2.973,7 dipicu oleh koreksi yang tajam saham Apple (-6,4%) sebagai akibat release riset analis yang mengestimasikan mulai turunnya pangsa pasar Apple di kelas computer tablet sehingga market cap anjlok drastic tinggal US$ 506,9 miliar. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat didorong oleh sentiment positif China yang memberikan sinyal untuk terus mengupayakan pemulihan pertumbuhan ekonomi. Indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100 masing-masing menguat sebesar 0,0% dan 0,4% untuk ditutup di level 2.592,1 dan 5.892,1.

 

Bursa Asia pagi ini dibuka menguat dipimpin oleh Nikkei (+0,5%) karena investor mulai optima atas segera tercapainya kesepakatan penyelesaian fiscal cliff dan rencana pemangkasan anggaran belanja. Indeks KOSPI +0,2%; STI +0,1% dab KLSE +0,4%. Untuk IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak bervariasi cenderung sideways dengan kisaran trading berada di level 4.225-4.328.

 

source

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 6 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

Dugaan kami bahwa saham komoditas akan mendapat angin menjelang tutup tahun makin kuat setelah Xi Jinping, bakal pengganti Hu Jintao sebagai Presiden China, membuat pernyataan yang membuai bursa China kemarin. Dia akan melakukan reformasi pajak, pembenahan urbanisasi dan liberalisasi commodity market.

 

Apa dan bagaimana soal liberalisasi pasar komoditas China ini dan mengapa dapat mengangkat harga batubara dijelaskan exclusive untuk member LTC, earlier than others.

Kami telah merekomendasi PTBA, ITMG, ADRO, INCO, TINS, AALI, LSIP, UNTR yang semuanya commodities related. Hari ini kami coba ajukan dua saham baru, yaitu:

 

• ADES 2125 Buy, Target 2325-2400, Stop Loss 2075

:::Bullish engulfing dan golden cross stochastic oscillator dari zona oversold adalah kombinasi yang cukup powerfull sebagai buy signal. Kinerja fundamental mulai tancap gas tahun ini dan diharapkan berlanjut tahun depan. Ada kendala likuiditas yang perlu diperhatikan jika Anda tertarik.

 

• SSIA 1140 Buy, Target 1200-1230, Stop Loss 1120

:::Berita bakal segera didapatnya lahan industri 1000 Ha milik Perhutani akan menjadi trigger positif saham ini. Kepastian soal lahan ini sangat penting karena landbank SSIA yang telah menyusut dan bakal segera habis dalam 2-3 tahun saja, jika trend penjualan lahan sama seperti sekarang.

 

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 7 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

Beberapa saham sedang dalam pengawasan kami namun belum ada trigger untuk call buy. Misal saja GGRM, kemarin ditutup tepat digaris neckline dari pola double bottom-nya di 54800. Dengan segenap sentimen positif yang telah kembali diraih, kami berharap GGRM mampu menembus neckline menuju target berikut dikisaran 60500. Tapi belum saat ini karena shooting star kemarin mengindikasikan pullback.

 

CPIN dan ASRI, keduanya tertahan di titik penutupan all time high, 3425 untuk CPIN dan 630 untuk ASRI. Breakout keduanya tentu dapat memicu rally lebih lanjut.

 

Hari ini coba kita lirik kembali saham PNLF yang pernah kami call untuk Strong Buy 26 Nov lalu. Menyusul berita akuisisi 40% sahamnya oleh perusahaan asuransi Jepang senilai $200juta, yang mana setara dengan Rp171 per saham pada kurs 9600. Jadi masih ada potensi gain 17% lagi untuk trading hari ini.

 

• DGIK 160 Buy, Target 200, Stop Loss 155.

:::Percayakah tidak jika kami katakan bahwa harga DGIK sama sekali belum naik? Karena dilevel 160 penutupan kemarin itu baru mengembalikan poin yang hilang akibat kasus Hambalang 2011 silam (highest level saat itu 157). Artinya pula, saat ini DGIK telah break level high sebelumnya.

 

DGIK adalah satu-satunya saham sektor konstruksi yang tertinggal "kereta quadruplets" yang telah mengantarkan ADHI dkk 4x lipat kurang dari setahun. Jadi, Anda terima ataukah tidak jika DGIK jauh tertinggal seperti itu?

me @ LOTS Trading Club (LTC)

Share this post


Link to post
Share on other sites

Investor Reference 10 Dec 2012

LOTS Trading Club™ | lots.co.id

Lautandhana Securindo | YJ

 

Fokus pasar menjelang tutup tahun pada isu besar fiscal cliff mulai mendapat sedikit gambaran. Kubu Democrat diketahui telah mengambil inisiatif untuk merelakan pemangkasan anggaran disejumlah pos asalkan tax rates dinaikkan untuk 2% penduduk terkaya Amerika. Namun dalam negosiasi kedua kubu masih jauh dari titik temu karena Republic bersikukuh menolak kenaikan pajak tersebut.

 

Pengamat mulai menilai isu fiscal cliff pun dapat berlarut-larut hingga 2014 jika tidak ada keputusan akhir tahun ini. Sementara itu aksi jual saham di Wall Street terkait rencana kenaikan pajak saham di 2013 diperkirakan terus berlanjut hingga tutup tahun. Saham Apple adalah salah satu contohnya.

 

Ketidakpastian soal fiscal cliff ini berdampak pula pada sentimen bursa saham domestik. IHSG pun zig-zag disekitar level psikologis 4.300. Bagi investor domestik, tantangannya tidak semata dari faktor Wall Street, tapi juga dua hal besar dari faktor internal.

 

Pertama, concern atas kondisi trade balance kembali mencuat setelah Oktober lalu Indonesia kembali mencatat defisit terbesar US$1,5 miliar. Hal ini karena kinerja ekspor kembali melemah sedangkan impor semakin menguat. Kedua, investor mulai mengantisipasi kenaikan inflasi di 2013 dengan naiknya harga BBM, TDL, UMP/UMK, LPG dan mulai disosialisasikannya rencana redenominasi rupiah.

 

Saham-saham penopang indeks seperti ASII, BMRI, BBCA, TLKM yang banyak dimiliki oleh fund besar pun mengalami tekanan berat. Sementara itu percobaan untuk beralih pada saham-saham komoditas menyusul recovery ekonomi China terganggu oleh menguatnya dollar dari dua sisi.

 

Dari sisi eksternal, euro melemah oleh wacana rate cuts tahun depan dan revisi turun pertumbuhan ekonomi Eropa. Dari sisi internal, dollar menguat setelah data pasar tenaga kerja Amerika lebih baik dari perkiraan dan jobless rate turun ke 7,7%.

 

Buy PTBA, ADRO, UNTR, KOBX, LSIP, KLBF, DGIK, DILD, PWON, RALS, SSIA, LPCK, INCO, TINS.

me @ LOTS Trading Club (LTC)

 

lots.co.id

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...