PENYEDIA WALLPAPER VINYL UNTUK HOTEL ELEGAN

[bot 0]

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) Bahlil Lahadalia^[1] mengatakan bahwa pemerintah tengah mengebut pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Dalam sidang perdana Anggota DEN Tahun 2025, Bahlil membahas perkembangan PLTN. Dia menyebut PLTN akan mulai dibangun di Indonesia 2030.

"Untuk PLTN itu kita mulai on itu 2030 atau 2032. Jadi mau tidak mau kita harus melakukan persiapan semua regulasi yang terkait dengan PLTN," kata Bahlil dikutip dari keterangan di situs resmi Kementerian ESDM, Kamis (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan PLTN merupakan energi baru yang murah dan bisa dimanfaatkan untuk menguatkan sistem kelistrikan nasional. PLTN juga akan mengurangi pemanfaatan energi listrik berbahan bakar fosil.

Meski begitu, Bahlil mengingatkan pemanfaatan nuklir sebagai sumber pembangkit listrik harus diimbangi dengan sosialisasi masif. Hal itu dilakukan agar masyarakat memahami pemanfaatan nuklir.

Dia menyebut PLTN masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. RUPTL sudah dalam proses finalisasi untuk dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sidang itu, Bahlil juga membahas cadangan penyangga energi (CPE). Dia berkata konsumsi minyak nasional mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, tetapi produksi lifting minyak Indonesia berada hanha 580 ribu-610 ribu barel per hari.

"Nah terkait dengan kondisi itu, Pak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk membangun kilang 1 juta barel untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita," ucap Bahlil.

Ketua Umum Partai Golkar itu akan membentuk tim untuk melakukan kajian pendalaman terkait kelayakan pembangunan kilang minyak. Tim bakal melibatkan Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), dan DEN.

(dhf/mik)

====
^[2]

References

1. ^{^} Bahlil Lahadalia (www.cnnindonesia.com)
2. ^{^} ==== (www.cnnindonesia.com)

Sumber