Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

'Perlu langkah konkret atasi lonjakan subsidi BBM'

Recommended Posts

JAKARTA: Pengamat ekonomi Indef Ahmad Erani Yustika mengatakan aplikasi pembelanjaan anggaran subsidi yang tidak sesuai dengan rencana memperlihatkan kinerja pemerintah yang buruk.

 

Untuk itu, pemerintah harus mengambil langkah konkret mengatasi pembengkakkan subsidi bahan bakar minyak yang kemungkinan melampaui kuota.

 

Selain itu, menurut dia, pemerintah harus kembali mengalkulasi anggaran subsidi dan memprioritaskan untuk sektor yang lebih produktif.

 

"Daripada membakar uang dan salah sasaran, lebih baik dialokasikan untuk pertanian, pupuk, beras miskin, atau alokasi kepentingan lain,” ujarnya kepada Bisnis.

 

Sementara itu, analis Perminyakan Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar menambahkan fluktuasi harga minyak mentah dunia akan menambah persoalan pemberian subsidi. Sementara itu, apresiasi terhadap nilai rupiah pada 2011 bisa jadi tak berulang pada tahun depan.

 

Untuk itu, pemerintah wajib menerapkan kebijakan baru untuk BBM agar jangan ada kesan pemerintah suka memelihara masalah.

 

Sebelumnya, Pengamat LIPI yakin penggunaan subsidi BBM melampaui kuota yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011.

 

Pengamat Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam mengatakan pertumbuhan kendaraan pada 2011 mencapai 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Konsumsi jumlah kendaraan tersebut jauh dibandingkan suplai BBM bersubsidi.

 

"Kalau dicocokkan dengan pertumbuhan konsumsi kendaraan, [besaran BBM bersubsidi] itu jomplang. Bukan tidak mungkin pemerintah akan terus nombok,” tegas Latif saat dihubungi Bisnis, Minggu 11 Desember.  

 

Dia menuturkan pengajuan penambahan kuota BBM bersubsidi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunjukkan ketidakseriusan pemerintah mengatasi pembengkakkan subsidi. Jika tak ingin berulang pada 2012, pemerintah harus segera berkomitmen membatasi subsidi untuk BBM.

 

"Ini pelajaran dari ketidakjelasan pemerintah yang melontarkan isu pembatasan subsidi, tapi tidak punya keberanian melakukannya,” ujarnya.

 

Kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2011 sebesar 40,49 juta kiloliter. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo pada 7 Desember lalu mengatakan berniat membicarakan potensi kekurangan kuota BBM bersubsidi kepada DPR. (Lavinda/ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...