bot 0 Posted Kamis, jam 02:40 Daftar Isi Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump[1] akan mengenakan tarif impor mobil[2] yang masuk ke AS sebesar 25 persen mulai 3 April mendatang. Trump menyatakan kebijakan tarif ini bertujuan untuk memperkuat industri manufaktur otomotif dalam negeri. Selama beberapa dekade, industri otomotif di AS, Kanada, dan Meksiko beroperasi sebagai satu kesatuan tanpa hambatan tarif berkat perjanjian perdagangan bebas. Namun, Trump ingin meningkatkan produksi dalam negeri dengan kebijakan ini. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Jujur saja, terkadang teman bisa lebih buruk daripada musuh. Kami akan menerapkan tarif 25 persen untuk semua mobil yang tidak dibuat di AS. Jika dibuat di sini, maka tidak akan dikenakan tarif," kata Trump sebelum menandatangani proklamasi eksekutif di Gedung Putih, melansir CNN. Tarif ini tak hanya berlaku untuk mobil yang dirakit di luar AS, tetapi juga untuk suku cadang seperti mesin dan transmisi, yang akan dikenakan tarif paling lambat 3 Mei 2025. Namun, suku cadang dari Kanada dan Meksiko yang memenuhi ketentuan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) akan dibebaskan sementara, hingga sistem pabean AS siap menerapkan tarif terhadap komponen non-AS. Dampak terhadap industri otomotif Trump menyebut ia telah berkomunikasi dengan tiga produsen mobil terbesar di AS, yakni Stellantis, Ford, dan General Motors. Menurutnya, produsen yang memiliki pabrik di AS akan senang, tetapi yang tidak memiliki pabrik di sana harus segera membangunnya. Namun, kebijakan ini langsung berdampak negatif pada saham ketiga perusahaan tersebut. Saham General Motors anjlok lebih dari 7 persen dalam perdagangan setelah jam kerja, sementara Ford dan Stellantis, yang memproduksi Jeep, Ram, Chrysler, dan Dodge, turun lebih dari 4 persen. Tarif baru ini juga berpotensi meningkatkan harga mobil di AS. Setengah dari sekitar 16 juta mobil, SUV, dan truk ringan yang dibeli masyarakat AS pada 2024 adalah kendaraan impor. Dengan tarif baru ini, produsen mobil kemungkinan besar akan membebankan biaya tambahan kepada konsumen, karena tidak mudah bagi mereka untuk memindahkan seluruh rantai pasokan ke dalam negeri tanpa biaya besar. Menurut Anderson Economic Group, kebijakan ini dapat meningkatkan biaya produksi mobil yang dirakit di AS antara US$3.500 hingga US$12 ribu atau setara Rp57,9 juta hingga Rp198,8 juta (asumsi kurs Rp16.566 per dolar AS) per unit. Sebagai informasi, saat ini tak ada mobil yang 100 persen buatan Amerika karena sebagian besar masih bergantung pada suku cadang dari Meksiko dan Kanada. Respon global Komisi Eropa mengecam kebijakan tarif ini, namun belum mengumumkan langkah balasan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan pihaknya akan menilai kebijakan ini sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Di Kanada, Perdana Menteri Ontario Doug Ford mendesak pemerintah federal untuk mengambil langkah balasan. Ia mengonfirmasi telah berbicara dengan Perdana Menteri Kanada dan menegaskan Kanada harus tetap teguh dalam menghadapi kebijakan ini. Potensi gangguan besar pada industri otomotif Dampak dari tarif ini tak hanya dirasakan oleh Kanada dan Meksiko, tetapi juga industri otomotif AS sendiri. Jika harga mobil dari kedua negara tersebut naik terlalu tinggi, permintaan bisa turun drastis, yang akhirnya juga merugikan pemasok suku cadang di AS. Pada 2024, AS mengekspor suku cadang senilai US$35,8 miliar atau Rp593,08 triliun ke Meksiko dan US$28,4 miliar atau Rp470,49 triliun ke Kanada. Jika produksi mobil di kedua negara terganggu, pemasok suku cadang di AS bisa mengalami pengurangan produksi dan tenaga kerja. Selain itu, ekspor mobil AS ke Kanada dan Meksiko juga berisiko terkena tarif balasan. Pada 2024, AS mengekspor hampir 1 juta kendaraan ke kedua negara tersebut. Jika tarif balasan diterapkan, pabrik perakitan di AS bisa terpaksa mengurangi produksi. Cox Automotive memperkirakan bahwa sekitar 30 persen produksi otomotif di Amerika Utara, atau sekitar 20 ribu kendaraan per hari, bisa terhenti akibat kebijakan tarif ini. Hal ini bisa menyebabkan gangguan besar dalam rantai pasokan, kenaikan harga mobil, dan berkurangnya variasi produk di pasar AS. ====[3] (del/agt) References^ Donald Trump (www.cnnindonesia.com)^ tarif impor mobil (www.cnnindonesia.com)^ ==== (www.cnnindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites