bot 0 Posted Selasa, jam 01:25 Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada perdagangan kemarin, (24/3/2025). Hal ini meneruskan tren pelemahan IHSG beberapa waktu terakhir. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menilai, pergerakan indeks mencerminkan persepsi yang berkembang di kalangan investor. Persepsi tersebut salah satunya terkait pembentukan Danantara. "Indeks kita sempat turun signifikan, hampir 5%, lalu ketika [pengurus] Danantara diumumkan, naik kembali. Itu sebagai bukti bahwa Indonesia butuh persepsi. Mohon berikan waktu bagi danantara," ucap Iman di depan awak media, di Jakarta, Senin, (24/3/2025). Sebagai informasi, IHSG sempat anjlok ke level 5.967 atau turun 4,6% pada sesi I perdagangan kemarin, Senin (24/3/2025). Akan tetapi pada sesi II atau setelah pengumuman pengurus Danantara, koreksi IHSG terpangkas. Pada penutupan perdagangan Senin (24/3/2025), IHSG berakhir terkoreksi 1,55% ke 6.161,22 atau turun 97 poin. Selain Danantara, Iman menyinggung hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga sebagai salah satu faktor pembentuk persepsi pasar. Ia menegaskan bahwa pergerakan pasar saat ini tidak mencerminkan fundamental yang sebenarnya. Di sisi lain, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan bahwa fluktuasi indeks sejak awal tahun dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ia menyebut penurunan suku bunga dalam negeri serta kebijakan tarif dagang Amerika Serikat terhadap beberapa mitra dagangnya sebagai salah satu pemicunya. Namun, ia menambahkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir sudah muncul tanda-tanda pemulihan di pasar. "Tetapi kalau kita lihat akhir-akhir ini sudah terjadi tanda-tanda rebound. Ya, tentunya ini akan di rekan-rekan analis yang akan bisa menyampaikan analisisnya," kata Jeffrey. Dari sisi permintaan, BEI mencatat ada 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya hingga kuartal pertama tahun ini. Selain itu, jumlah investor pasar modal terus bertambah lebih dari 850 ribu investor baru, sehingga totalnya kini mencapai lebih dari 15,7 juta investor. Jeffrey menilai, data ini menunjukkan masyarakat masih melihat peluang besar di pasar modal, terutama bagi investor pemula yang ingin membeli saham saat harganya sedang terdiskon. Sebagaimana diketahui, pada penutupan perdagangan Senin, (24/3/2025), IHSG berakhir terkoreksi 1,55% ke 6.161,22 atau turun 97 poin. Meski demikian, IHSG mampu memangkas pelemahan yang lebih dalam usai anjlok lebih dari 4,6% dan balik ke level 5.967 per saham atau level terendah dalam nyaris empat tahun. (mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini: Video: Jelang Pengumuman Penting, IHSG Longsor Makin Dalam! Next Article Superholding BUMN Bakal Mirip Temasek, Ini Profilnya [1]References^ Next Article Superholding BUMN Bakal Mirip Temasek, Ini Profilnya (www.cnbcindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites