Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Sempat Anjlok 4,6%, IHSG Kembali Naik, Emiten Konglomerat Jadi Beban

Recommended Posts

Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi signifikan dan mengawali pekan ini dengan lesu. Indeks yang dibuka turun 0,43% ke level 6.231,21 makin turun tajam satu jam setelah perdagangan dibuka.

Hingga pukul 10.16 WIB IHSG anjlok 3,56% ke 6.036 atau turun 222 poin. bahkan pada titik terdalam IHSG sempat ambles hingga 4,60% lebih dan balik le kevel 5.900. Namun pada pukul 10:32 IHSG kembali mulai naik ke level 6.102,18, atau masih melemah 2,46%.

Sebanyak 79 saham naik, 582 saham turun, dan 296 tidak bergerak. Nilai transaksi pada pagi ini mencapai Rp 5,92 triliun yang melibatkan 6,85 miliar saham dalam 499 ribu kali transaksi.

Emiten blue chip kembali terkoreksi, khususnya emiten perbankan, emiten yang dikendalikan grup konglomerat dan emiten BUMN.

Emiten Grup Barito tercatat sebagai pemberat utama kinerja IHSG hari ini. Saham BREN yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo tercatat ambruk hingga 14%, sedangkan saham BRPT dan TPIA terkoreksi nyaris dua digit.

Saham tambang emas Salim juga terkoreksi dalam hingga 14%. Kemudian saham duo properti milik Aguan CBDK dan PANI juga anjlok hingga lebih dari 10%.

Saham Blue Chip lain seperti BBCA juga terkoreksi hingga 2% lebih dan balik ke level Rp 7.700 per saham. Sementara emiten holding Grup Astra (ASII) dan anak usaha di sektor pertambangan UNTR juga tercatat turun tajam.

Sementara itu, sejumalh emiten BUMN juga tercatat mengalami koreksi signifikan.

Pelemahan ini terjadi jelang pengumuman penting yang menjadi perhatian investor, yakni pengumuman pengurus SWF terbaru RI, Danantara. Hari ini juga pemerintah resmi mengalihkan seluruh saham seri A ke PT Biro Klasifikasi Indonesia yang merupakan holding operasional yang dimiliki dan dikendalikan oleh Danantara sebagai bagian dari penyertaan modal.

Adapun diperkirakan pada perdagangan sepekan depan transaksi cenderung sepi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali merana.

Hal ini lantaran fokus sebagian investor sudah mulai menuju libur lebaran dan persiapan Lebaran, sehingga sebagian investor cenderung melakukan aksi jual saham atau taking profit hingga menunda transaksi untuk fokus terhadap momen lebaran.

Jika berkaca pada perdagangan IHSG di sepekan ini, IHSG telah jatuh 3,95% di level 6.258,18 hingga penutupan perdagangan Jumat (21/3/2025). Meski masih tersisa dua pekan terakhir sebelum libur lebaran, IHSG sudah terperosok lebih dulu. Koreksi tersebut memperpanjang pelemahan IHSG di sepanjang tahun ini yang mencapai 11,61%.

IHSG pun sempat mengalami trading halt pada perdagangan Selasa (18/3/2025) yang dimana IHSG sempat jatuh ke level terendah pada perdagangan hari itu dengan penurunan hingga 7,11% di level 6.011,84.

Dalam sebulan terakhir terpantau Net Foreign Sell sudah mencapai Rp19,85 triliun. Dan di sepanjang 2025, asing telah keluar dari bursa saham Tanah Air sebesar Rp30,82 triliun.

Kepengurusan Danantara

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan menggelar konferensi pers untuk menyampaikan pengumuman strategis dan signifikan bagi perkembangan kelembagaan Danantara Indonesia. Danantara juga akan mengumumkan kepengurusan lembaga mereka. Pengumuman akan digelar pada hari ini, Senin (24/5/2025) pukul 11.00.

Konferensi Pers ini akan dihadiri oleh Rosan Roeslani : Kepala Badan /Chief Executive Ocer (CEO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria (Chief Operating Ocer), dan Pandu Sjahrir (Chief Investment Ocer (CIO) Danantara Indonesia).

Susunan kepengurusan ini sangat ditunggu pelaku pasar serta masyarakat mengingat besarnya atensi terhadap lembaga tersebut. Danantara yang diresmikan pada 24 Februari lalu menjadi sorotan masyarakat karena besarnya aset yang akan dikelola serta strategisnya BUMN yang masuk ke lembaga tersebut.

Initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar
Danantara pada tahap awal akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Namun informasi terakhir, Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN.

Jika mengacu pada 7 perusahaan saja, dari penggabungan total aset 7 BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai Rp9.000 triliun.

Ketujuh perusahaan tersebut juga merupakan tujuh perusahaan terbesar di Indonesia yang sangat strategis dan memiliki banyak kepentingan, termasuk dalam mendukung perekonomian masyarakat.

RUPST Bank Himbara

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan berlangsung pada pekan ini.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menggelar rapat RUPST pada hari ini, Senin (24/3/2025). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengadakan RUPST pada Selasa (25/3/2025), diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang dijadwalkan pada Rabu (26/3/2025).

RUPST bank Himbara ini sangat dinanti investor karena akan menentukan kepengurusan ke depan. Ke empat bank kemungkinan akan mengganti jaajran direksi dan komisaris mereka.

Selain itu, ke empat bank juga akan mengumumkan langkah strategis ke depan serta pembagian dividen.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jelang Pengumuman Penting, IHSG Longsor Makin Dalam!

Next Article Breaking! IHSG Ambles 1%, Balik ke 7.500-an [1]

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...