Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Kemenkeu Godok Insentif untuk Family Office

Recommended Posts

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan[1] (Kemenkeu) tengah mengkaji insentif untuk pembentukan family office[2] yang sudah direncanakan sejak tahun lalu.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengatakan insentif untuk family office akan dibahas bersama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Insentif sedang digodok. Ini perlu pembahasan juga dengan DEN. Kira-kira insentif apa yang pas," ujar Thomas di Kantor IDN, Rabu (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemerintah ingin memastikan insentif yang diberikan kompetitif sehingga banyak investor yang tertarik dan percaya kepada family office yang dibentuk.

"Kita harus kompetitif. Ada standar di luar negeri, dan kita harus lebih kompetitif," imbuhnya.

Selain itu, sebelum membahas mengenai insentif, pemerintah akan mempelajari bagaimana sistem yang tepat untuk menerapkan family office di dalam negeri. Terutama menyiapkan payung hukumnya.

"Kami masih perlu mendalami lagi. Hukumnya itu harus jelas bahwa family office di manapun, atau sentra-sentra seperti itu, harus mempunyai kepastian hukum. Menurut saya itu menjadi tantangan, sekali lagi, bukan hanya insentif, tetapi secara keseluruhan harus kita pikirkan," jelasnya.

Beberapa negara yang sudah menerapkan adalah Singapura, Abu Dhabi dan Hong Kong.

Oleh karenanya, Luhut dalam kesempatan yang sama mengatakan akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera membentuk family office. Sebab, banyak manfaatnya bagi Indonesia seperti meningkatkan investasi hingga stabilitas pasar keuangan.

Selain itu, Luhut juga memang menyarankan agar Kemenkeu memberikan insentif yang menarik agar investor mau terlibat dalam program pemerintah ini.

"Kita nggak mau kalah dari negara tetangga kita, alur berpikir kita harus dibalik, jangan ngitung untung saya aja, untungmu juga harus dipikir, investor ya," terangnya.

Luhut melihat selama ini Indonesia melakukan kebijakan hanya untuk menguntungkan diri sendiri. Padahal, perlu juga dipikirkan keuntungan yang diterima oleh investor agar mau masuk ke dalam negeri.

"Mereka kasih insentif yang sangat kompetitif, kita harus (kasi insentif menarik juga), kalau nggak, kita kalah," pungkas Luhut.

====[3]

(ldy/agt)

References

  1. ^ Kementerian Keuangan (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ family office (www.cnnindonesia.com)
  3. ^ ==== (www.cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...