Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Cerita Nelayan Pergoki Pembangunan Pagar Laut Misterius di Tangerang

Recommended Posts

Tangerang, CNN Indonesia --

Sejumlah nelayan[1] di Desa Ketapang memberi kesaksian tentang pembangunan pagar misterius[2] di laut Kabupaten Tangerang[3].

Seorang nelayan menyebut pembangunan pagar sudah berlangsung sekitar satu tahun. Awalnya, ada orang dari luar desa yang memasang tiang bambu sekitar 100 meter dari pelabuhan Ketapang.

Nelayan awalnya tak curiga karena mengira ada program pemerintah tentang mencegah abrasi. Lalu sekitar Agustus 2024, pagar yang dibangun mulai masif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kaget sih, 'Loh ini untuk apa? Semua juga kaget di sini nelayan. Ini untuk apa nih?'," kata nelayan yang namanya disamarkan dengan alasan keamanan saat ditemui CNNIndonesia.com, Jumat (10/1).

Pagar-pagar itu tak hanya berbentuk tiang bambu. Pagar mulai berbentuk mirip jembatan yang bisa dipijak oleh manusia. Pagar itu juga dilengkapi jaring di atasnya.

Ia mengatakan pagar bambu itu dipasang oleh warga luar desa menggunakan kapal nelayan. Pemasangan dilakukan rutin sekitar pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB setiap hari.

Nelayan di Desa Ketapang melaut pagi hari karena hanya tinggal mengangkat jaring yang sudah dipasang. Pada satu saat, mereka berpapasan dengan para pemasang pagar.

Ia mengungkap akhirnya para nelayan memutuskan mendatangi para pembangun pagar laut. Mereka meminta pembangunan disetop karena mengganggu kegiatan perikanan.

"Begitu ada yang masang patok, kita datengin. 'Bang ini apa ini?' (dijawab 'Enggak, ini hanya patok saja dulu.' (nelayan menjawab) 'Kan ini kalau di sini ganggu,'," katanya merangkum percakapan itu.

Para pembangun pagar tetap melanjutkan pekerjaannya. Mereka berjanji membuat "pintu" di antara pagar agar nelayan bisa lewat. "Pintu" itu cuma berupa ruang sekitar 5 meter di antara pagar.

Pagar terus dibangun hingga sepanjang 30 kilometer. Nelayan-nelayan di Desa Ketapang harus menempuh jarak dua kali lipat dari biasanya untuk mencapai lokasi ikan.

Nelayan lainnya, bersyukur pemerintah telah turun tangan menyegel pagar misterius 30 kilometer itu. Dia berharap pagar-pagar itu segera dihilangkan demi keselamatan dan kemakmuran nelayan.

"Cabut. Cabut, cabut saja. Jadi biar enak. Nelayan dan berangkat malamnya juga pulang malam, berangkat malam juga enak. Jangan mikirin ada risiko," ujar Supran.

Pagar laut misterius membentang sepanjang 30,16 kilometer (km) di 6 kecamatan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti mengungkap pagar tersebut berbahan bambu atau cerucuk bertinggi sekitar 6 meter.

Eli berkata keberadaan pagar itu diketahui dari laporan warga pada 14 Agustus 2024.

Celakanya, meski membentang secara mencolok mata sampai sepanjang 30 km, pemerintah daerah maupun pusat mengaku tidak tahu siapa pemilik pagar ilegal tersebut.

Padahal, keberadaan pagar itu membuat para nelayan kesulitan mencari ikan.

"Panjang 30,16 km ini meliputi 6 kecamatan, tiga desa di Kecamatan Kronjo, kemudian tiga desa di Kecamatan Kemiri, empat desa di Kecamatan Mauk, satu desa di Kecamatan Sukadiri, dan tiga desa di Kecamatan Pakuhaji, dan dua desa di Kecamatan Teluknaga," ungkap Eli pada diskusi 'Pemasalahan Pemagaran Laut di Tangerang Banten," di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Selasa (7/1), dilansir Detikfinance.

Eli mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim lima hari untuk mengecek keberadaan pagar itu. Saat itu, ada dugaan pemagaran laut sepanjang 7 kilometer.

Tim gabungan DKP bersama Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali datang ke lokasi pada 4-5 September. Tim mengungkap tak ada izin dari camat ataupun kepala desa untuk pemagaran itu.

"Terakhir kami melakukan inspeksi gabungan bersama-sama dengan TNI Angkatan Laut Polairud, kemudian dari PSDKP, dari PUPR, dari SATPOL PP, kemudian dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, kami bersama-sama melaksanakan investigasi di sana dan panjang lautnya sudah mencapai 13,12 km, terakhir malah sudah 30 km," ungkap Eli.

(dhf/agt)

References

  1. ^ nelayan (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ pagar misterius (www.cnnindonesia.com)
  3. ^ Tangerang (www.cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...