bot 0 Posted Desember 31, 2024 Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri ATR/Kepala BPN[1] Nusron Wahid[2] menyinggung perlakuan terhadap koruptor saat berbicara soal cara ampuh melawan mafia tanah[3]. Nusron menyebut strategi dalam melawan mafia tanah tak berubah, yakni ada tiga fokus. Pertama, memperkuat benteng pertahanan di internal Kementerian ATR/BPN. Penguatan risk management ini khususnya di dua direktorat jenderal. Ini mencakup Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) dan Ditjen Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT "Sepintar-pintarnya mafia tanah, kalau timmya Pak Asnaedi (Dirjen PHPT) sama Pak Virgo (Dirjen SPPR) kuat, maka tidak akan bobol. Kunci dari mafia tanah itu ending-nya dia berusaha menduduki tanah dan sertifikasi tanah," katanya dalam Media Gathering Catatan Akhir 2024 di Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Selasa (31/12). Ia mengakui sengketa tanah di Indonesia memang masih tinggi. Menteri ATR itu mencontohkan pada tahun ini saja masih ada 5.973 kasus pertanahan. Kendati, Nusron yakin mafia tanah bisa diberantas dengan mitigasi risiko. Ia menekankan pentingnya penguatan di dalam tubuh Kementerian ATR/BPN. "Nomor dua, sembari ini diperkuat, kita tetap ada penindakan dengan cara adalah (memberi) efek jera. Proses pemiskinan kepada mereka (mafia tanah) dan itu sudah ada sinyal yang baik. Artinya, supaya ada efek jera," tegasnya. "Tapi kan gak mungkin, sama halnya dengan srategi pemberantasan korupsi, gak mungkin kita nangkap koruptor semua. Penuh itu penjara," imbuh Nusron. Oleh karena itu, ia membeberkan upaya yang ketiga adalah memberikan edukasi kepada masyarakat. "Apapun peraturan yang kuat kalau tidak ada public support, kita tidak akan kuat," tandasnya. ====[4] (skt/agt) References^ BPN (www.cnnindonesia.com)^ Nusron Wahid (www.cnnindonesia.com)^ mafia tanah (www.cnnindonesia.com)^ ==== (www.cnnindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites