Video: Bapanas Blak-blakan Harga Beras Hingga Upaya Jaga Stok Pangan

[bot 0]

Foto: Presiden terpilih AS Donald Trump menghadiri peluncuran uji terbang keenam roket SpaceX Starship, di Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. (via REUTERS/Brandon Bell)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Namun, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru AS yang akan dilantik awal tahun 2025 merubah dinamika pasar, khususnya arus modal asing yang ramai-ramai keluar (outflow) dari Indonesia.

Perry menyebut untuk stabilisasi rupiah BI telah melakukan berbagai upaya atau intervensi di pasar spot spot dan berjangka (DNDF) untuk menjaga stabilisasi nilai tukar. Bank Indonesia juga juga telah menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan imbal hasil yang menarik.

"Ini jadi isu (pelemahan rupiah) karena setelah terpilihnya Donald Trump memang terjadi outflow," jelas Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).

Lebih lanjut, Perry menyebutkan selama triwulan terakhir (Q4) 2024 secara keseluruhan investor asing membukukan outflow US$ 2,4 miliar dari pasar keuangan RI. Secara spesifik pasar modal menjadi yang paling tertekan dengan investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebut Perry menarik dana hingga US$ 1,9 miliar atau setara Rp 30,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.000/US$) dari saham.

""Alhamdulillah itu SUN sudah mulai terjadi inflow setelah November outflow, Desember inflow US$ 0,7 miliar, lalu SRBI juga masih inflow selama Q4/2024 US$ 1,3 miliar," terang Perry.

Perry menegaskan Bank Indonesia akan terus mengambil langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar, maupun lewat penerbitan SRBI yang lebih menarik.

(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Picu Dana Asing Kabur & Rupiah Tersungkur, BI Harus Apa?

Next Article Rupiah Kembali Jatuh, BI Ungkap Biang Kerok Masalahnya! ^[1]

References

1. ^{^} Next Article Rupiah Kembali Jatuh, BI Ungkap Biang Kerok Masalahnya! (www.cnbcindonesia.com)

Sumber