bot 0 Posted 3 jam yg lalu. Foto: Indonesia RE. Dok Indonesia RE Kabupaten Bogor, CNBC Indonesia - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re hendak mengajukan kembali penyertaan modal negara (PMN) pada 2025. Kepala Divisi Akuntansi Indonesia Re Didik Mulyana mengatakan bahwa pengajuan PMN pada tahun depan merupakan upaya lanjutan setelah dua tahun terakhir belum mendapatkan lampu hijau. "Rencananya mungkin di tahun 2025 kita sudah akan mulai lagi mungkin dengan pemerintahan yang baru, DPR yang baru, harapannya semoga terealisasi penambahan permodalan ini" ungkap Didik dalam acara Media Literacy, di Kabupaten Bogor, Selasa, (17/12/2024). Selain itu, perusahaan juga menyiapkan pertumbuhan secara organik untuk mempertebal permodalan. Indonesia Re menggodok strategi untuk meningkatkan hasil underwriting. Salah satunya untuk menghindari line of business yang kurang memiliki risk appetite yang sesuai perseroan. "Misalnya mungkin kita sudah mulai di line of business kredit, itu kita sudah mengurangi. Lalu di reasuransi jiwa itu kita ada beberapa perbaikan terms and condition (T&C), bisa juga cut off business," ungkapnya. Tak sampai di situ, reasuransi milik BUMN ini pun juga memastikan agar instrumen investasi yang dipilih sesuai dengan risiko yang dapat kelola dan cocok dengan liabilitas. "Jadi memang strategi investasi itu kita buat dua terkait dengan kebutuhan jangka panjang yang mungkin secara portofolio tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun ini karena memang temanya masih solvabilitas dan likuiditas. Untuk jangka pendeknya kita juga melakukan beberapa aksi dengan memanfaatkan momentum-momentum," jelasnya. Sebagai informasi, melalui laporan keuangan per November 2024, Indonesia Re mencatatkan jumlah investasi sebesar Rp7,2 triliun. Adapun investasinya banyak ditempatkan pada Deposito Berjangka dengan kontribusi sebesar Rp2,65 triliun. Sementara Surat Berharga Negara (SBN) menempati posisi kedua dengan raihan sebesar Rp1,96 triliun. Selanjutnya, penyertaan langsung berkontribusi sebanyak rp834,69 miliar. Di sisi lain, efek beragun aset menjadi instrumen investasi yang paling sedikit ditempatkan dananya oleh Indonesia Re. Lalu medium term note (MTN) dan saham menduduki posisi kedua dan ketiga kontributor paling rendah di sisi investasidengan nilai Rp52,95 miliar dan Rp180 miliar. Adapun Indonesia Re membukukan ekuitas sebesar Rp2,74 triliun per November 2024, lebih tinggi dari batas minimum yang ditetapkan regulator pada 2026. Sebagaimana diketahui, Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 Tahun 2023 menghendaki perusahaan reasuransi untuk memiliki modal minimum sebesar Rp500 miliar. Meski demikian, perseroan masih berencana untuk mempertebal risk based capital (RBC). Pasalnya, saat ini RBC perseroan berada di posisi 123,07%, mendekati batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%. (mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini: Video: Awan Gelap Ekonom Menghantui, Bisnis Asuransi Seberapa Prospek? Next Article Ekonomi Hijau Punya Risiko, Ini Pesan Kadin Buat Perusahaan Reasuransi [1]References^ Next Article Ekonomi Hijau Punya Risiko, Ini Pesan Kadin Buat Perusahaan Reasuransi (www.cnbcindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites