Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Ramai Agenda Bank Sentral, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

Recommended Posts

Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi karena para pelaku pasar mencermati data perdagangan dari Jepang menjelang keputusan suku bunga Bank of Japan (BOJ) minggu ini.

Ekspor Jepang tumbuh 3,8% pada November secara tahunan, melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 2,8% menurut jajak pendapat ekonom oleh Reuters. Sementara itu, impor turun 3,8%, jauh di bawah ekspektasi kenaikan sebesar 1%.

Angka tersebut membuat neraca perdagangan Jepang mengalami defisit sebesar 117,6 miliar yen, lebih tinggi dari perkiraan defisit sebesar 688,9 miliar yen.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, dibuka turun 0,4%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,1%.

Di Korea Selatan, Kospi naik 0,6%, sedangkan Kosdaq yang berfokus pada saham-saham kecil turun 0,4%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan naik 0,1%. Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng di Hong Kong berada di 19.872, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 19.700,5.

Para pelaku pasar juga menantikan rilis suku bunga acuan pinjaman (LPR) dari Bank Rakyat China pada hari Jumat. LPR satu tahun memengaruhi pinjaman korporasi dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di China, sedangkan LPR lima tahun menjadi acuan untuk suku bunga hipotek.

Investor juga menantikan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS). 

Keputusan Federal Reserve pada 18 Desember juga menjadi perhatian utama. The Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan menurunkan suku bunga seperempat poin lagi, tepatnya pada 18 Desember 2024. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga tiga kali berturut-turut.

Adapun, semua kebijakan tersebut memangkas satu poin persentase penuh dari suku bunga dana federal sejak September lalu.

Sejauh ini, bank sentral AS tampaknya telah bergerak perlahan karena mereka mengkalibrasi ulang kebijakan setelah dengan cepat menaikkan suku bunga ketika inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan ini adalah 95,4% untuk turun 25 basis poin menjadi 4,25%-4,5%.


(ras/ras)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an

Next Article Fed Effect Bikin Bursa Asia Dibuka Semringah [1]

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...