bot 0 Posted 7 jam yg lalu. Jakarta, CNN Indonesia -- PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) sebagai perusahaan yang bergerak di industri smelter, menyadari adanya tanggung jawab besar terhadap lingkungan. Dalam upaya mengemban praktik bisnis yang berkelanjutan, GNI menggelar berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan fokus terhadap pelestarian lingkungan. Salah satunya, dengan melakukan penanaman mangrove di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Pantai Bahagia diketahui terdampak oleh perubahan iklim sampai terpapar abrasi, diikuti banjir akibat rob yang kerap terjadi. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Dalam proyek yang bertujuan memperbaiki ekosistem pesisir, serta mendorong kesadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan ini, GNI menggandeng Komunitas Backpacker Jakarta (BPJ). GNI meyakini, mangrove memiliki manfaat yang signifikan di masa mendatang, khususnya pada ekosistem pesisir. Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo memastikan, GNI akan terus melaksanakan program-program berkelanjutan lain. "Bagi kami, penanaman mangrove ini adalah salah satu langkah kecil kami untuk memberi kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, yang sejalan dengan komitmen aksi keberlanjutan perusahaan," kata Mellysa, Senin (25/11). Tak sekadar menanam mangrove, GNI juga turut memberi edukasi tentang fungsi ekosistem mangrove sebagai rumah flora dan fauna endemik di wilayah terkait. Selain itu, pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang jatuh pada Juni lalu, GNI ikut ambil bagian dengan menggelar kegiatan bersih lingkungan di Desa Bungintimbe yang masuk dalam lingkar perusahaan. Melibatkan sejumlah karyawan dari beberapa divisi, aksi ini berhasil mengumpulkan ratusan sampah. Lalu, sampah itu dipilah menjadi organik dan anorganik. Pemilahan sampah ini tak hanya mengurangi volume sampah yang nantinya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekaligus menjadi ajakan bagi masyarakat untuk memilah sampah demi menekan pencemaran lingkungan. Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali Utara, Ni Wayan Evi Yuniarti menyampaikan apresiasi atas inisiatif GNI tersebut. Aksi tersebut dinilai sebagai kampanye yang sukses menyentuh masyarakat, agar warga tak lagi membuang sampah secara sembarangan. "Kami berharap, setiap Hari Lingkungan Hidup, PT GNI dapat selalu melakukan aksi-aksi seperti ini. Aksi membersihkan sampah maupun aksi penanaman pohon, untuk mengadaptasi perubahan iklim," kata Ni Wayan dalam rilis resmi. Sementara bagi GNI, kegiatan bersih lingkungan ini adalah bagian dari budaya perusahaan, yang juga mendorong inovasi dan solusi mengatasi permasalahan lingkungan. "Ini merupakan kontribusi nyata perusahaan terhadap pelestarian lingkungan, dan kami percaya bahwa aksi sederhana seperti membersihkan lingkungan sekitar dapat memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan upaya kami untuk meningkatkan kesadaran karyawan kami tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," kata Mellysa. Komitmen atas praktik berkelanjutan GNI itu juga mencakup program uji lingkungan, yang memastikan seluruh aktivitas operasional GNI sejalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Dalam program ini, GNI menggandeng tim ahli yang teregistrasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melalui program yang sama, GNI juga memastikan emisi dari proses produksi tetap sesuai dengan batas-batas yang diizinkan agar tidak membahayakan lingkungan, termasuk kesehatan warga setempat. Mellysa mengungkapkan, GNI selalu memprioritaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap praktik, antara lain dengan evaluasi program-program CSR. Adapun program yang dimaksud mencakup pembangunan lanskap hijau, hingga aksi kolaborasi GNI dengan Milenial Indonesia Menanam yang menargetkan pembibitan 1.000 pohon di area smelter. "Ke depan, kami akan terus berinovasi dan mencari cara terbaik untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab sosial. ESG bukan lagi pilihan, tetapi keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin berkontribusi dalam menciptakan masa depan lebih baik," pungkas Mellysa. (inh/inh) Sumber Share this post Link to post Share on other sites