bot 0 Posted Desember 9 Yogyakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani [1]menuturkan mahasiswa lulusan bidang tenaga kesehatan (nakes) Indonesia memiliki peluang besar mencari kerja di Jepang[2] hingga Jerman[3]. Christina menjelaskan penduduk kedua negara itu mulai menua. Selain itu, jumlahnya tidak terlalu banyak karena mayoritas urung berumah tangga atau mempunyai keturunan. Tapi, kata dia, ini justru jadi peluang buat tenaga kerja kesehatan di Indonesia. Terlebih, menurut Christina, Indonesia sudah menjalin kerjasama antarpemerintah untuk penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Christina berujar Jerman sekarang ini membutuhkan nakes hingga 500 ribu orang hingga tahun 2030 mendatang dan penyalur tenaga kerja dari negara Eropa Tengah bahkan bersedia membayar dengan gaji besar untuk profesi tersebut. Kisaran upahnya, lanjut Christina, baik di klinik maupun rumah sakit adalah Rp38 juta sampai Rp47 juta per bulan. "Saya belum melihat di Indonesia sebagai perawat kita bisa mendapatkan (gaji) segitu. Belum, belum bisa. Semoga suatu nanti, tapi kayaknya tidak dalam 30 atau 20 tahun ke depan," kata Christina saat menyampaikan sosialisasi penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia di Stikes Panti Rapih, Sleman, DIY, Senin (9/12). Dengan biaya hidup standar sekitar Rp12 juta di Jerman, kata Christina, masih cukup banyak yang bisa disisihkan untuk ditabung. "Kontrak bisa tiga tahun, kita harus memandang ini sebagai peluang. Peluang untuk menabung, peluang untuk mendapatkan pengalaman dan bahkan nanti kalau sudah ikut penyetaraan di Jerman, adik-adik juga bisa membawa keluarga," jelasnya. Selain Jerman, kata Christina, ada pula Jepang yang saat ini membutuhkan tenaga kerja untuk caregiver atau perawat warga lanjut usia (lansia) di berbagai institusi, macam panti jompo. "Di Jepang sendiri tahun 2025 kebutuhannya 2,5 juta sektor di tenaga kesehatan, jadi peluangnya besar sekali," kata Christina. Menurutnya, gaji perawat atau nakes di Negeri Sakura berkisar Rp15 juta sampai Rp20 juta. Ini bisa menjadi peluang bagi nakes atau perawat tersertifikasi (registered nurse/caregiver). Christina merinci persyaratan bagi nakes di Jepang adalah usia maksimal 35 tahun dan untuk perawat lansia berijazah minimal D3 keperawatan atau non keperawatan dengan sertifikat caregiver. Adapun persyaratan perawat di Jepang yakni lulusan D3 atau S1 keperawatan dan memiliki surat tanda registrasi (STR) perawat. "Sementara untuk Jerman (rentang usia pekerja) 18 sampai 40 tahun," urainya. Christina meyakini dari sisi persyaratan pendidikan para mahasiswa-mahasiswi di RI cukup memenuhi kualifikasi. Namun, kemampuan menguasai bahasa dari kedua negara perlu diasah. ====[4] (kum/sfr) References^ Christina Aryani (www.cnnindonesia.com)^ Jepang (www.cnnindonesia.com)^ Jerman (www.cnnindonesia.com)^ ==== (www.cnnindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites