Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Sungai dan Gua Indonesia Banyak Fosil dari Zaman Es, Ini Sebabnya

Recommended Posts

Jakarta -

Ketika meneliti Benua Sundaland di Indonesia, ilmuwan sering menemukan fosil di sungai dan gua. Kenapa bisa begitu?

"Sebenarnya bukan cuma tepi sungai, tapi area yang secara geologis dulunya ada air," kata pakar Paleontologi ITB Profesor Yahdi Zaim kepada detikINET, Minggu (16/8/2020).

Tepi Sungai Bengawan Solo memang banyak ditemukan fosil. Sangiran bukan tepi sungai, tapi banyak fosil juga.

"Sangiran itu dulu danau. Kalau Majalengka dan Sumedang dulunya juga danau, sekarang tinggal sungai. Kami pernah menemukan fosil gading gajah," kata dia.

Sumber air pada Zaman Es di Benua Sundaland, Indonesia memegang peranan penting untuk kehidupan. Fauna besar di zaman purba harus hidup dekat air karena banyak makanan.

"Paling gampang ya dekat sungai," imbuhnya.

Sedangkan, gua menawarkan perlindungan untuk manusia purba dari hujan, panas dan binatang buas. Gua juga jadi sarang untuk burung dan kelelawar selama ratusan ribu tahun dan menyediakan tinja yang menjadi fosil dan penuh bukti organisme. Itu sebabnya gua begitu ideal untuk mencari bukti kehidupan Zaman Es di Sundaland.

Menurut Yahdi, tim ilmuwan Indonesia dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) bersama banyak tim lain, bekerja sama dengan peneliti Australia saat ini juga masih aktif melakukan penggalian. Mereka ada di Liang Bua dan Matamenge, Flores.

"Tim Sangiran juga masih meneliti. Ada di Bumiayu, ada juga di Punung, Pacitan. Semua jalan terus," pungkasnya.

Jalur Migrasi ke SundalandJalur migrasi ke Sundaland dan beberapa titik penemuan fosil dan artefak (dok Yahdi Zaim)

Simak Video "Batu Fosil yang Bernilai Tinggi, Lebak"
[==]
(fay/fyk)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...