Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

RI Semangat Genjot Ekonomi, Eh Dihantam Corona...

Recommended Posts

Jakarta -

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan pandemi Corona alias COVID-19 telah mengubah cerita anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) nasional di 2021.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF, Hidayat Amir mengatakan awalnya pemerintah menyusun APBN 2021 dengan rasa optimis yang tinggi, bahkan menjadi tahun peningkatan pertumbuhan ekonomi.

"Kami sudah diskusi KEM-PPKF (kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal) sejak Desember 2019, dan studi dari berbagai lembaga itu positif semua," kata Hidayat dalam acara leaders talk via virtual, Rabu (17/6/2020).

Hidayat menjelaskan, proyeksi dari berbagai lembaga internasional pun menunjukkan angka pertumbuhan yang positif lantaran perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) sudah mencapai titik terang.

Namun begitu ada virus Corona, dikatakan Hidayat, semua cerita yang tergambar dalam angka proyeksi berubah. Apalagi ketika COVID-19 diumumkan sebagai pandemi oleh WHO.

Indonesia resmi mengumumkan korban terjangkit Corona pada 2 Maret 2020. Pada saat itu juga pemerintah kembali menyusun strategi penanggulangan yang dilanjutkan pada tahun 2021. Salah satunya lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dianggarkan sebesar Rp 695,2 triliun.

"Jadi bukan lagi risiko global tapi nasional, ini narasi yang berbeda, awalnya optimis begitu ada COVID-19 cerita menjadi berubah," ungkapnya.

Meski demikian, Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan asumsi dasar makro yang tercatat dalam KEM-PPKF diharapkan bisa menjadi dasar pemerintah memulihkan ekonomi nasional.

Adapun pertumbuhan ekonomi ekonomi di level 4,4% sampai 5,5%, inflasi 2,0% sampai 4,0%, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,67% sampai 9,56%, nilai tukar rupiah Rp 14.900-Rp 15.300 per US$. Sementara harga minyak mentah Indonesia alias ICP dipatok US$ 40-US$ 50 per barel dengan lifting minyak bumi 677-737 ribu barel per hari. Adapun lifting gas bumi diperkirakan 1.085-1.173 ribu barel setara minyak per hari.

"Keinginan keluar dari middle income trap dalam jangka panjan menjadi landasan penyusunan KEM-PPKF. APBN 2021 diharapkan mampu mendukung, dengan risiko yang ada pemerintah usulkan asumsi makro yang akan digunakan dalam menyusun APBN 2021," kata Febrio.

Simak Video "WHO Ingatkan Kelonggaran Menuju New Normal Harus Dilakukan Hati-hati"
[==]
(hek/dna)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...