bot 0 Posted Mei 6, 2020 Jakarta - Airbnb merumahkan seperempat dari total karyawannya, atau sekitar 1.900 orang, yang merupakan dampak dari pandemi Corona. Mereka sendiri sudah jatuh bangun selama beberapa bulan terakhir karena adanya lockdown atau karantina wilayah di berbagai negara. Hal tersebut berujung pada pembatalan pemesanan kamar besar-besaran. Kondisi ini pun belum bisa diprediksi kapan akan berakhir karena banyak negara yang belum bisa memastikan dan masih menahan untuk tak membuka karantina wilayahnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (6/5/2020). Pandemi Corona berdampak sangat besar terhadap bisnis Airbnb. Menurut CEO Brian Chesky, pemasukan mereka pada 2020 bakal menurun setengahnya dibanding pemasukan mereka pada 2019. "Bisnis Airbnb terkena dampak yang besar," singkatnya dalam sebuah pesan yang dikirimkan ke para pegawainya yang berjumlah total 7500 orang. PHK yang dilakukan terhadap seperempat karyawan Airbnb itu diperkirakan bisa menyelamatkan sekitar USD 400 juta sampai USD 500 juta setahun. Sebelumnya Airbnb sudah menerapkan aturan pembatalan yang lebih fleksibel untuk pemesanan yang terjadi antara 14 Maret sampai 31 Mei, di mana mereka akan memberikan pengembalian uang secara penuh untuk setiap pembatalan. Selain merumahkan karyawan, Chesky juga sudah melakukan pemotongan pengeluaran besar-besaran, mencapai ratusan juta dolar. Ia pun menyebut Airbnb perlu melakukan perubahan fundamental yang bukan solusi sementara. "Kami tahu bisnis Airbnb akan normal kembali," ujarnya. Simak Video "Kasus Positif Corona di Indonesia Kini Mencapai 7.418"[==](asj/fay) Sumber Share this post Link to post Share on other sites