Pemberdayaan BRI, Petani Jeruk di Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indonesia berpotensi bisa menjadi penyeimbang perekonomian global (global balances) di tengah kelesuan perekonomian dunia.

 

Sekretaris Komite Perekonomian Nasional (KEN) Aviliani menuturkan fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga bisa menjadi kekuatan pendorong perekonomian global. Banyak pelaku usaha asing yang membidik Indonesia sebagai pasar alternatif serta tempat investasi.

 

“Ada syarat yang harus diselesaikan pemerintah agar Indonesia bisa menjadi kekuatan penyeimbang perekonomian. Salah satunya adalah masalah infrastruktur, dan berbagai program pemerintah harus jalan,” ujarnya hari ini.

 

Menurut Aviliani, meski memiliki potensi menjadi penyeimbang kekuatan ekonomi global, pemerintah tetap diminta untuk segera merealisasikan protokol krisis. Dengan langkah tersebut diharapkan tidak memunculkan masalah atas kebijakan yang diambil.

 

“Saat ini JPSK belum ada, dan perlu untuk segera disahkan undang-undang mengenai penanganan krisis, agar kasus Bank Century tidak terulang kembali pada masa mendatang,” ujarnya.

 

Hal tersebut diungkapkan Aviliani menanggapi hasil kajian Bank Dunia mengenai kondisi perekonomian Indonesia.

 

Dalam keterangannya, Bank Dunia menganjurkan pemerintah Indonesia menyiapkan rencana darurat untuk mengantisipasi dampak terburuk dari pelemahan ekonomi dunia, a.l. membentuk Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) dan kebijakan stimulus fiskal.

 

Lembaga keuangan internasional tersebut memperkirakan kondisi terparah dari krisis global dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi hanya 6,4 % pada tahun ini dan 4,1% pada 2012.

 

Shuban Chauduri, Ekonom Utama Bank Dunia, menuturkan perlambatan ekonomi dan gejolak pasar keuangan global telah memicu aliran keluar modal portfolio dan penurunan indeks saham yang signifikan di Indonesia dalam 2 bulan terakhir.

 

Ketidakpastian global tersebut kemungkinan masih akan terjadi dalam jangka pendek, tetapi Indonesia dinilai memiliki ketahanan yang cukup untuk menghadapinya karena ditopang oleh permintaan domestik yang kuat, cadangan devisa yang besar, serta kinerja pasar keuangan yang bagus. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber