WEB BAILIFF CONTRACTOR; USDT, BITCOIN SCAM RECOVERY AGENCY

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SAHAM DAN VALAS

Sabtu, 31 Agustus 2013 15:18 wib

Rizkie Fauzian - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Peraturan Bank Indonesia (BI) mengenai pembatasan kredit atau Loan To Value (LTV) tak hanya diterapkan pada sektor otomotif ataupun properti. Pasalnya BI tengah mengkaji aturan tersebut untuk sejumlah usaha termasuk perkebunan.

Menurut Head of Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SRGO) Michael Kusuma, kebijakan yang dikaji pemerintah tersebut merupakan langkah antisipasi untuk menghadapi inflasi. Menurutnya, saat ini perseroan memiliki cashflow yang baik dan fasilitas kredit perbankan.

“Cashflow kita masih bisa tampung, selain itu ada fasilitas standby dana juga,” ujarnya usai acara Indonesia Top’s 50 di Jakarta, Jumat (30/8/2013) malam.

Sementara itu, perseoran juga menyambut baik kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan kadar biodiesel dalam solar menjadi 10 persen dari semula berkadar 7,5 persen. Pasalnya dengan adanya kenaikan menjadi 10 persen, maka permintaan akan lebih tinggi.

"Hal tersebut akan membawa angin segar, karena biodiesel sangat membantu untuk industri CPO,” tutup dia. (kie) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Sampoerna Agro[/h]

• Awan Mendung Selimuti Produksi Sampoerna Agro
  
• Laba Sampoerna Agro Tergelincir 39,14%
  
• Laba Perusahaan Sawit Sampoerna Amblas 50%
  
• Laba Sampoerna Agro Anjlok 57,92%
  
• SGRO Tuntaskan Akuisisi 100% Saham Hutan Ketapang Industri
  
• SGRO Bagi Dividen Rp87/Saham
  
• Sampoerna Agro Akan Bangun Pabrik Sawit Rp140 M
  
• Sampoerna Agro Siapkan Capex Rp1,1 Triliun
  
• Laba Sampoerna Agro Melejit 172%
  
• Laba Sampoerna Agro Naik 60%
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber